6
menentukan strategi dan tindakan yang akan digunakan dalam pencegahan terjadinya dekubitus dan untuk pengkajian resiko dekubitus diharapkan
menggunakan instrumen pengkajian yang direkomendasikan yang dapat diaplikasikan pada praktik klinik Kottner, 2009. Menurut Jaul 2010,
instrumen yang paling banyak digunakan serta direkomendasikan dalam mengkaji resiko terjadinya dekubitus antara lain : Skala Norton, Braden, dan
Skala Waterlow.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh antara penataan tempat tidur lipat sudut 90° terhadap kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring di ruang
Intensive Care Unit Intensive Coronary Care Unit ICUICCU dan
Intermediate Care IMC Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh penataan tempat tidur lipat sudut 90° terhadap kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
7
b. Mengidentifikasi pengaruh penataan tempat tidur lipat sudut 90° dan
metode tali sudut terhadap kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring.
c. Mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor perancu dengan kejadian
dekubitus derajat I.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi di bidang ilmu keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah mengenai penataan
tempat tidur lipat sudut 90° dalam menurunkan tingkat kejadian dekubitus derajat I pada pasien tirah baring.
2. Bagi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan intervensi dan penatalaksanaan pada pasien tirah baring dalam
menurunkan tingkat kejadian dekubitus derajat I.
8
E. Peneltian Terkait Originilitas
No Peneliti
Judul Penelitian Jenis Peneltian
Perbedaan Penelitian
1 Suriadi, et al
2007 Risk Factors In The
Development Of
Pressure Ulcers In An Intensive Care
Unit In Pontianak, Indonesia
Prospective Cohort Design
Perbedaan penelitian
yang dilakukan
oleh peneliti
adalah pada variabel
yang di teliti dan jenis
penelitian yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah quasy- experiment post-
test
only with
control group .
2 Fernandes
Caliri, 2008
Using The Braden And Glasgow Scales
To Predict Pressure Ulcer Risk In Patient
Hospitalized
At Intensive Care Unit
Ekplorasi Deskriptip
Perbedaan penelitian
yang dilakukan
oleh peneliti
adalah pada
variabel yang di teliti dan
jenis penelitian
yang digunakan
dalam penelitian ini adalah quasy-
experiment post- test
only with
control group. 3
Shahin, et al 2008
Pressure Ulcer
Prevalence In
Intensive Care
Patients : A Cross- Sectional Study
Cross Sectional Study
Perbedaan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
pada variabel
yang di teliti dan jenis
penelitian yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah quasy- experiment post-
test
only with
control group .
4 Tarihoran, et
al 2010 Pengaruh
Posisi Miring 30 Derajat
Terhadap Kejadian Luka Tekan Grade I
Quasi- Experimental
Post-Test Only With
Control Perbedaan
penelitan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
9
Non Blanchable
Erythema Pada
Pasien Stroke Di Siloam Hospitals
Group pada
variabel bebas
independent yang di teliti.
5 Handayani,
et al 2011 Efektifitas
Penggunaan Virgin Coconut Oil Vco
Dengan
Massage Untuk
Pencegahan Luka Tekan Grade I
Pada Pasien Yang Berisiko Mengalami
Dekubitus Di Rsud Dr.
Hi. Abdoel
Moeloek Provinsi
Lampung Quasi-
Experimental Dengan Post-
Test Only Perbedaan
penelitan yang
dilakukan oleh
peneliti adalah
pada variabel
bebas independent
yang di teliti.
6 Sumara,
2013 Efektivitas
Metode Bed Making : An
Occupied Bed
Terhadap Tekanan
Interface Quasi
Eksperimen With Pre Post
Test Design Perbedaan
yang dilakukan
oleh peneliti
adalah pada
variabel terikat
dependent yang
di teliti
yaitu kejadian
dekubitus derajat I dan pendekatan
waktu
yang digunakan dalam
penelitian ini
adalah quasy-
experiment post- test
only with
control group.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Dekubitus
a. Definisi Dekubitus
Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang disebabkan oleh tulang yang menonjol, sebagai akibat
dari tekanan, pergeseran, gesekan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut NPUAP, 2014. Dekubitus adalah kerusakan struktur
anatomis dan fungsi kulit normal akibat dari tekanan dari luar yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak sembuh dengan
urutan dan waktu yang biasa, gangguan ini terjadi pada individu yang berada diatas kursi atau diatas tempat tidur, seringkali pada
inkontinensia, malnutrisi, ataupun individu yang mengalami kesulitan makan sendiri, serta mengalami gangguan tingkat kesadaran Potter
Perry, 2005. Sedangkan menurut Perry et al, 2012 dekubitus adalah luka pada kulit dan atau jaringan dibawahnya, biasanya disebabkan
oleh adanya penonjolan tulang, sebagai akibat dari tekanan atau kombinasi tekanan dengan gaya geser dan atau gesekan.
10