68
kronis, secara statistik didapatkan nilai p = 1.000 artinya kelompok perlakuan dan kontrol homogen.
Pasien yang dirawat di ruang ICUICCU dan IMC yaitu pasien yang mengalami penyakit kronis dan tidak kronis dengan penurunan
kesadaran dan penurunan kemampuan untuk melakukan mobilisasi. Ada beberapa penelitian prospektif maupun retrospektif yang
mengidentifikasi faktor spesifik penyebab imobilitas dan inaktifitas, diantaranya Spinal Cord Injury SCI, stroke, multiple sclerosis,
trauma misalnya patah tulang, obesitas, diabetes, kerusakan kognitif, penggunaan obat seperti sedatif, hipnotik, dan analgesik, serta
tindakan pembedahan AWMA, 2012. Pada pasien dengan penurunan kesadaran : gangguan persepsi
sensorik terdapat nyeri dan tekanan lebih beresiko mengalami gangguan integritas kulit daripada pasien dengan sensasi normal.
Pasien dengan gangguan persepsi sensorik terdapat nyeri dan tekanan adalah pasien yang tidak mampu merasakan kapan sensasi pada
bagian tubuh mereka meningkat, adanya tekanan yang lama, atau nyeri dan oleh karena itu pasien tanpa kemampuan untuk merasakan
bahwa terdapat nyeri atau tekanan akan menyebabkan resiko berkembangnya dekubitus Potter Perry, 2010.
c. Riwayat Merokok
Karakteristik responden berdasarkan riwayat merokok, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol jumlahnya sama antara responden
69
yang merokok dan yang tidak merokok, secara statistik didapatkan nilai p = 1.000 artinya kelompok perlakuan dan kontrol homogen.
Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan memiliki efek toksik terhadap endotelium pembuluh darah
Suriadi, et al 2002.
Penurunan sirkulasi menyebabkan jaringan menjadi hipoksia dan lebih rentan mengalami kerusakan iskemia,
ganguan sirkulasi pada pasien yang menderita penyakit vaskuler faskuler, pasien syok, atau yang mendapatkan pengobatan sejenis vasopresor
Potter Perry, 2010.
d. Tingkat Resiko Dekubitus
Hasil penelitian pada karakteristik responden berdasarkan tingkat resiko dekubitus, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
jumlahnya tidak sama antara tingkat resiko tinggi, resiko menengah, dan resiko rendah, akan tetapi secara statistik didapatkan hasil
p = 0.228 0.05 berarti kelompok perlakuan dan kontrol homogen.
Penelitian terhadap tingkat resiko dekubitus diukur dengan menggunakan skala braden yang sudah terbukti validitas dan
reliabilitasnya. Pada Skala Braden terdiri dari 6 sub skala faktor resiko terhadap kejadian dekubitus diantaranya adalah : persepsi sensori,
kelembaban, aktivitas, mobilitas, nutrisi, pergeseran dan gesekan. Nilai total berada pada rentang 6 sampai 23, nilai rendah
menunjukkan resiko tinggi terhadap kejadian dekubitus Braden dan
Bergstrom, 1989.
70
e. Tempratur Suhu Tubuh
Hasil penelitian terhadap karakteristik responden berdasarkan temperatur suhu tubuh, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
jumlahnya sama antara yang suhu tubuhnya 37.5° C d an ≤ 37.5°,
secara statistik didapatkan hasil p = 1.000 0.05 berarti kelompok perlakuan dan kontrol homogen.
Infeksi biasanya diikuti oleh peningkatan suhu tubuh dan peningkatan laju metabolisme sehingga jaringan-jaringan yang
mengalami hipoksia akan berisiko menuju iskemik. Selain itu peningkatan suhu tubuh juga meningkatkan perspirasi sehingga
kondisi kulit lebih lembab oleh keringat dan ini akan menjadi predisposisi kerusakan kulit Handayani, 2010.
2. Analisis Bivariat