28
Mengenai rasio leverage sebagaimana yang diutarakan, menurut Brigham dan Weston 2005:57 ada beberapa rasio leverage yang dapat digunakan, yaitu:
1. Debt Ratio, perbandingan antara total kewajiban dengan total aset.
2. Debt to equity ratio, perbandingan total utang dengan total ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
3. Time interest earned ratio, merupakan perbandingan antara laba sebelum
bunga dan pajak atau laba operasi EBIT dengan beban bunga. 4.
Fixed Charge Coverage ratio, mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden.
2. Likuiditas
Suatu perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan perusahaannya harus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban
finansial yang harus segera dilunasi. Likuiditas tidak hanya bekenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan
kemampuan mengubah aktiva lancar menjadi uang kas. Menurut Brigham dan Houston 2010:121, rasio likuiditas adalah rasio
yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur
likuiditas adalah dengan menggunakan rasio lancar current ratio. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya.
Universitas Sumatera Utara
29
Mengenai rasio-rasio likuiditas sebagaimana yang diutarakan, menurut Riyanto 2010: 332, dapat dilihat sebagai berikut :
a. Rasio Lancar Current Ratio, rasio ini merupakan perbandingan antara
aset lancar dengan kewajiban lancar. b.
Rasio Cepat Quick Ratio, rasio ini merupakan perbandingan antara aset lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar.
Menurut Munawir 2002:93 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat likuiditas, diantaranya:
1. Kekurangan modal kerja, dapat menimbulkan perusahaan illikuid. Terlalu
besar kewajiban jangka pendek kewajiban lancar bila dibandingkan dengan modal kerja, juga akan menyebabkan perusahaan dalam keadaan
illikuid. 2.
Kebijakan kredit yang dijalankan perusahaan, dapat juga menyebabkan illikuid. Syarat kredit penjual yang terlalu lunak, sehingga perputaran
piutag lambat akan menyebabkan illikuid. 3.
Modal kerja yang terlalu besar sehingga adanya sebagian dana yang menganggur, akibatnya perusahaan akan berada dalam keadaan over
likuid. 4.
Kurang adanya manajemen keuangan yang baik dalam pengaturan keuangan, hal ini dapat menimbulkan illikuid atau over likuid.
3. Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi
Universitas Sumatera Utara
30
Brigham dan Hauston, 2009:107. Husnan dan Enny 2012:75 menyatakan rasio profitabilitas atau efisiensi rasio-rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efesiensi
penggunaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan. Mungkin juga efesiensi ingin dikaitkan penjualan yang
berhasil diciptakan. Sebagai misal ada jenis perusahaan yang mengambil keuntungan yang relatif cukup tinggi dari setiap penjualan misal penjualan
meubel, perhiasan, dan sebagainya, tetapi ada pula keuntungan relatif cukup rendah seperti barang keperluan sehari-hari. Semakin baik rasio profitabilitasnya
maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan Fahmi, 2011:135.
Mengenai rasio-rasio profitabilitas sebagaimana yang diutarakan, menurut Riyanto 2010: 335, dapat dilihat sebagai berikut:
a. Margin Keuntungan Profit Margin, rasio ini merupakan perbandingan
antara laba bersih dengan penjualan. b.
Tingkat Pengembalian Aset Return On Assets, rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset.
c. Tingkat Pengembalian Ekuitas Return On Equity, rasio ini merupakan
perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Van Horne dan Wachowicz 2005:222-225 analisis profitabilitas terdiri
atas dua jenis, yaitu: 1.
Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi. Salah satu pengukurannya adalah dengan tingkat pengembalian atas aktiva return on
Universitas Sumatera Utara
31
assets ROA atau ‘tigkat pengembalian atas investasi’ return on invesment ROI.
2. Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan. Pengukurannya dengan
menggunakan margin laba kotor atau margin laba bersih.
2.1.9 Faktor Non Keuangan
Faktor non keuangan yang turut dipertimbangkan menurut Widowati, et. al 2013. adalah umur obligasi maturity dan jaminan secure Keterangan tersebut
adalah dijamin atau tidaknya suatu obligasi yang jangka waktu jatuh tempo instrumen obligasi maturity.
1. Secure