70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersamaan simultan leverage DER, likuiditas CR, profitabilitas
ROA, secure, dan maturity berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi rating. Secara parsial leverage DER berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap peringkat obligasi, likuiditas CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi, profitablitas ROA berpengaruh negatif
namun tidak signifikan, secure berpengaruh negatif namun signifikan terhadap peringkat obligasi dan maturity berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap peringkat obligasi rating pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Dilihat bahwa nilai statistik McFadden R-Square 0,501374 atau 50,14 yang artinya nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan variabel X
1
DER, X
2
CR, X
3
ROA, X
4
secure, dan X
5
maturity dalam mempengaruhi rating sebesar 50,14, sisanya 49,86 dijelaskan oleh variabel-variabel atau
faktor-faktor lain di luar model penelitian.
Universitas Sumatera Utara
71
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut: 1.
Bagi emiten Perusahaan Manufaktur yang mengeluarkan obligasi harus memperbaiki atau meningkatkan kinerja keuangannya, misal dengan tidak
terlalu bergantung dalam penggunaan utang dalam melakukan aktivitas perusahaan, memanfaatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan seoptimal
mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan meningkatkan kinerja perusahaan akan dapat meningkatkan peringkat
rating obligasi yang baik dan memiliki daya jual tinggi. 2.
Bagi para investor yang ingin menginvestasikan dana dalam bentuk obligasi hendaknya memperhatikan peringkat obligasi perusahaan, melihat
kinerja keuangan perusahaan dan melihat keamanan dari obligasi yang akan dibeli.
3. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan objek penelitian seluruh obligasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia termasuk dari perusahaan keuangan sesuai sektor industri setiap
perusahaan agar diperoleh hasil yang lebih valid.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Pengertian Obligasi
Menurut Brealey, et al., 2008:130 obligasi adalah sekuritas yang mewajibkan penerbitnya untuk melakukan pembayaran tertentu pada pemegang
obligasi. Emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi investor pemegang obligasi, berupa kupon yang dibayarkan secara periodik terhadap investor. Kupon
merupakan bunga yang besarnya tetap dan dibayarkan oleh penerbit obligasi sesuai waktu yang telah ditetapkan. Akan tetapi dalam perkembanganya ada pula
bunga obligasi yang dibayarkan dalam jumlah yang tidak tetap besarnya sesuai dengan perkembangan tingkat suku bunga secara umum, atau yang disebut
dengan bunga mengambang. Dengan demikian, obligasi dikatakan sebagai salah satu instrumen pasar modal yang memberikan pendapatan tetap fixed-income
securities bagi pemegangnya. Perusahaan penerbit emiten dari obligasi berkewajiban untuk membayarkan bunga dalam jumlah tertentu secara periodik
selama obligasi tersebut belum jatuh tempo, dan juga melakukan pembayaran kembali nilai principal obligasi tersebut pada saat jatuh tempo yang telah
ditentukan. Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang
Universitas Sumatera Utara
12
pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut www.idx.co.id.
Obligasi merupakan surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berutang, yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap Rika, 2011:2. Secara
umum obligasi adalah surat tanda utang jangka panjang. Menurut konvensi yang berlaku di Indonesia, surat utang dengan tenor di atas 5 lima tahun disebut
obligasi, meskipun beberapa surat hutang bertenor 3 tiga tahun yang diterbitkan perusahaan pembiayaan dipasarkan dan dicatat sebagai obligasi. Kebanyakan
obligasi yang di Indonesia bertenor 5 lima tahun dan paling panjang adalah 30 tiga puluh tahun.
Ditinjau dari sisi investor, investasi pada obligasi merupakan alternatif yang aman, karena obligasi memberikan penghasilan tetap berupa kupon bunga
yang dibayar secara tetap dengan tingkat bunga yang kompetitif serta pokok utang yang dibayar secara tepat waktu pada saat jatuh tempo yang telah ditentukan
Susilowati dan Sumarto, 2010:1. Tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor pada obligasi ini bergantung pada risiko kegagalan
obligasi yang diperkirakan oleh investor. Jika bunga obligasi lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku dipasar, harga nilai obligasi lebih tinggi dari nilai
nominalnya. Sebaliknya jika bunga obligasi lebih rendah dari tingkat bunga yang berlaku di pasar saham, harga nilai obligasi lebih kecil dari nilai nominalnya.
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.2 Jenis-jenis Obligasi
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia, obligasi dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
A. Dilihat Dari Sisi Penerbit:
1. Corporate Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
yang berbentuk badan usaha milik negara BUMN, atau badan usaha swasta.
2. Government Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
3. Municipal Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik public utility.
B. Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
1. Zero Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
2. Coupon Bond, yaitu obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara
periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. 3.
Fixed Coupon Bonds, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan
dibayarkan secara periodik. 4.
Floating Coupon Bonds, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
Universitas Sumatera Utara
14
benchmark tertentu seperti average time deposit ATD yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
C. Dilihat dari Hak Penukaran Opsi:
1. Convertible Bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
2. Exchangeable Bonds, adalah obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3. Callable Bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Putable Bonds, yaitu obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
D. Berdasarkan Jaminan atau Kolateralnya:
1. Secured Bonds, yaitu obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini,
termasuk didalamnya adalah: a.
Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga.
b. Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
dengan agunan hipotik atas properti atau aset tetap.
Universitas Sumatera Utara
15
c. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki
penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
2. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
E. Berdasarkan Nilai Nominal:
1. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjual belikan dalam satu
nominal, Rp 1 miliar per satu lot. 2.
Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
F. Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil:
1. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan
sistem kupon bunga. 2.
Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua
macam obligasi syariah, yaitu: a.
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan
yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
b. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon fee ijarah
Universitas Sumatera Utara
16
bersifat tetap, dan bisa diketahui diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
2.1.3 Karakteristik Obligasi
Menurut Bursa Efek Indonesia karakteristik obligasi dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu:
1. Nilai Nominal face value adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang
akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon the interest rate adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan Kupon obligasi dinyatakan dalam annual
persentase. 3.
Jatuh Tempo maturity adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam
waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki
periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon bunganya.
4. Penerbit Emiten issuer Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi obligasi ritel. Mengukur risiko kemungkinan dari penerbit obligasi tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
17
melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu default risk dapat dilihat dari peringkat rating obligasi yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic
Indonesia.
2.1.4 Risiko Obligasi
Obligasi berdasarkan sudut pandang investor, merupakan suatu aset aset finansial, yaitu: suatu sekuritas yang dapat memberikan pendapatan tetap
sehingga dianggap berbobot risiko. Bagi investor yang selalu mengelak risiko, maka investasi dalam obligasi adalah instrumen yang paling tepat. Berikut ini
beberapa risiko yang dihadapi oleh para investor dalam investasi obligasi Fabozzi, 2000, yaitu:
1. Default Risk
Risiko bahwa emiten akan tidak mampu memenuhi pembayaran bunga dan pokok utang sesuai dengan kontrak. Obligasi perusahaan mempunyai default
risk yang lebih besar daripada obligasi pemerintah. Tidak bagi masyarakat umum untuk melihat besar kecilnya risiko ini. Cara terbaik untuk melihat risiko ini
adalah dengan terus memonitor peringkat yang diberikan oleh perusahaan efek. Di Indonesia badan tersebut dikenal dengan Pemeringkat Efek Indonesia
PEFINDO. Obligasi yang paling aman diberi peringkat AAA dan yang paling besar risikonya diberi peringkat D.
2. Risiko Tingkat Bunga
Pada umunya harga obligasi bergerak berlawanan arah terhadap perubahan suku bunga. Apabila suku bunga naik, harga obligasi akan turun, dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara