Teori Uses And Gratifications

I.4.2 Manfaat Penelitian a Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU,

khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan. b Secara parktis dan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.

I.5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti Nawawi, 1991: 39-40. Kerlinger menyatakan teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 1991:6.

I.5.1 Teori Uses And Gratifications

Apa yang khalayak lakukan terhadap media adalah inti dari model ini. Model Uses and Gratifications untuk pertama kali dijelaskan oleh Elihu Katz. Model ini digambarkan sebagai a dramaticb break with effects tradition of the past , yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik Rakhmat, 1991:65. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhdap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap Universitas Sumatera Utara media. Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan prbadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi keutuhannya dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan uses isi media untuk mendapatkan kepuasan gratifications atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah timbul istilah uses and gratifications penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan needs dan kepentingan individu Ardianto dan Erdinaya, 2004:71. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini. Dalam pemenuhan kebutuhannya, masyarakat menjadi selektif dalam memilih media massa yang akan dikonsumsi. Kebutuhan akan jenis informasi tertentu, kebutuhan akan hiburan, akses dan kemudahan dalam mendapatkan media tersebut, dan lain sebagainya merupakan pertimbangan tersendiri bagi seseorang dalam memilih media massa yang akan dikonsumsinya. Hal ini kemudian akan memberikan persaingan di kalangan media massa itu sendiri. Internet hadir diantara persaingan media massa tersebut. Dengan menawarkan berbagai jenis infromasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan internet sebagai media yang mampu bersaing dengan media massa yang telah ada sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan memenuhi kebutuhannya. Hal ini menuntunnya pada kegiatan membuka situs tertentu. Dalam hal ini untuk meredam kebutuhan seksual mereka yang masih Universitas Sumatera Utara menggebu-gebu, maka situs porno adalah salah satu pilihan karena mereka bisa menikmati berbagai macam isi tentang aktivitas pornografi yang bisa merusak mentalitas mereka apabila dilaksanakan secara berlebihan. Ditambah faktor bahwa untuk membuka situs porno yang sangat banyak tersebut, mereka hanya perlu mengeluarkan uang yang tak seberapa dibandingkan dengan media lainnya yang tak menjamin kebebasan mereka untuk menikmati produk pornografi tersebut. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu. Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional bagi interaksi sesungguhnya Ardianto dan Erdinaya, 2004:72. Selain itu teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi didalam melihat media. Artinya, manusia punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media Nurudin,2004:181. Tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut teori ini konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan informasi khalayak, serta bagaimana media itu akana berdampak bagi khalayak itu sendiri. Dalam segi pemenuhan kebutuhan akan erotisme, internet menjadi media yang utama karena dengan situs porno yang begitu banyak didalamnya serta segi kebebasan bagi siapa saja yang memang berniat mengaksesnya. Seleksi terhadapa media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Jika kita kaitkan dengan permasalahan yang ada, kebutuhan akan seksualitas di masa remaja dan motif untuk mengetahui aktivitas seksual Universitas Sumatera Utara lainnya menjadikan remaja sangat ingin mengetahui ragam kegiatan tersebut. Ditambah lagi pengaruh pergaulan antar mereka yang juga cenderung gampang terpengaruh dari teman seusianya. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh seseoang uses dan kepuasan yang diperoleh gratifications. Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir, rasa kesepian, dukungan emocional, perolehan infromasi, dan kontak sosial.Dan inilah bentuk-bentuk kepuasan yang remaja peroleh setelah mengakses situs-situs porno tersebut.

I.6. Kerangka Konsep