Fungsi Partai Politik Sistematika Penulisan

checks and balances berdasarkan konstitusi juga sangat menentukan sistem kepartaian dan mekanisme demokrasi yang dikembangkan di suatu negara. 144 Dalam hubungannya dengan dinamika kegiatan bernegara, peranan partai politik sebagai madia dan wahana menjadi sangat menonjol. Partai politik betatapun juga sangat berperan dalam dalam proses dinamis perjuangan nilai dan kepentingan values and interest dari konstituen yang diwakilinya untuk menentuka kebijakan dalam konteks kegiatan bernegara. Partai politiklah yang bertindak sebagai perantara dalam proses-proses pengambilan keputusan bernegara, yang menghubungkan antara warga negara dengan institusi-institusi kenegaraan.

2. Fungsi Partai Politik

Pada umumnya, para ilmuwan politik biasa menggambarkan adanya 4 empat fungsi partai politik. Miriam Budiardjo menyatakan keempat fungsi partai politik tersebut, meliputi sarana: 145 i komunikasi politik; ii sosialisasi politik political sozialitation; iii rekrutmen politik political recruitment; dan iv pengatur konflik conflict management. Menurut Pasal 11 ayat 1 UU No. 2 Tahun 2008 jo. UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, bahwa Partai Politik berfungsi sebagai sarana: 144 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Hukum Tata…, Op.Cit., hlm. 402. 145 Miriam Budiardjo dalam Jimly Asshiddiqie, Pengantar Hukum Tata…, Op.Cit., hlm. 406. Universitas Sumatera Utara a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. 146 Sedangkan menurut Yves Meny dan Andrew Knapp, fungsi partai politik itu mencakup fungsi: 147 1. mobilisasi dan integrasi; 2. sarana pembentukan pengaruh terhadap perilaku memilih voting patterns; 3. sarana rekrutmen politik; dan 4. sarana elaborasi pilihan-pilihan kebijakan. Keempat fungsi tersebut sama-sama terkait satu dengan yang lainnya. Sebagai sarana komunikasi politik,partai berperan sangat penting dalam upaya komunikasi politik, partai berperan sangat penting dalam upaya mengartikulasikan kepentingan interests articulation atau political interest yang terdapat atau kadang-kadang yang tersembunyi dalam mayarakat. Berbagai kepentingan tersebut diserap oleh partai politik menjadi ide-ide, program-program, kebijakan-kebijakan, maupun visi-misi partai politik yang bersangkutan. Setelah diserap 146 Pasal 11 ayat 1 UU No. 2 Tahun 2008 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2 jo. UU No. 2 Tahun 2011 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8 tentang Partai Politik. 147 Yves Meny dan Andrew Knapp dalam Jimly Asshiddiqie, Pengantar Hukum Tata…, Op.Cit., hlm. 406-407. Universitas Sumatera Utara maka kepentingan-kepentingan itu di advokasikan oleh partai politik sehingga dapat mempengaruhi atau bahkan menjadi materi kebijakan kenegaraan yang resmi. Terkait dengan komunikasi politik tersebut, partai politik juga berperan dalam melakukan sosialisasi politik political sozialitation. Ide, visi, dan kebijakanprogram strategis yang dijalankan partai politik disosialisasikan kepada masyarakat untuk melihat tanggapan mayarakat dalam bentuk dukungan secara luas. terkait dengan sosialisasi politik ini, partai politik juga berperan dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Partailah yang menjadi struktur-antara atau intermediate structure yang harus memainkan peran dalam membangun kesadaran kebangsaan warga negara sebagai cita-cita kenegaraan. Misalnya dalam rangka untuk keperluan memasyarakatkan kesadaran negara berkonstitusi, partai dapat memainkan peran yang penting. Peran penting disini dalam hal sosialisasi dan pendidikan politik sebagaiman dimaksud dengan tidak menafikan peran-peran kalangan lain. Fungsi ketiga dari partai politik adalah rekrutmen politik political recruitment. Partai dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kenderaan yang sah untuk menjaring dan menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjang dan jabatan-jabatan tertentu. Kader-kader itu ada yang dipilih langsung oleh rakyat maupun ada yang dipilih melalui dengan cara tidak langsung, seperti dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan lain-lainya. Tentunya jabatan-jabatan atau posisi-posisi yang dapat diisi dengan peranan partai politik sebagai sarana rekrutmen politik adalah jabatan-jabatan yang bersifat politik saja sehingga diperlukan mekanisme pengangkatan melalui prosedur politik pula political appointment. Fungsi keempat dari partai politik adalah pengatur dan pengelola konflik yang terjadi dalam masyarakat conflict management. Nilai-nilai dan kepentingan-kepentingan yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sangat beraneka ragam, rumit, dan cenderung saling bersaing dan bertabrakan satu sama lain. Jika partai politiknya banyak, berbagai kepentingan Universitas Sumatera Utara yang beraneka ragam itu itu kemudian dapat disalurkan melalui polarisasi partai-partai politik yang menawarkan ideologi, program, dan alternatif kebijakan yang berbeda-beda satu sama lain. 148 Jadi sebagai pengatur konflik, partai politik berperan sebagai sarana agregasi kepentingan aggregation of interset yang menyalurkan ragam kepentingan yang berbeda- beda itu melalui saluran kelembagaan politik partai. Oleh Yves Meny dan Andrew Knapp, fungsi pengelola konflik dapat dikaitkan dengan fungsi intergrasi partai politik. Partai mengagregasikan dan mengintegrasikan beragam kepentingan itu dengan cara menyalurkannya dengan sebaik-baiknya untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik kenegaraan. 148 Yves Meny dan Andrew Knapp dalam Jimly Asshiddiqie, Pengantar Hukum Tata…, Op.Cit., hlm. 409. Universitas Sumatera Utara BAB IV HAK RECALL PARTAI POLITIK DALAM KORELASINYA DENGAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT A. HAK RECALL PARTAI POLITIK

1. Tentang

Dokumen yang terkait

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Simalungun Periode 2009-2014)

0 56 76

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM.

0 2 15

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 2 11

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 1