Dalam sistem pemilihan mekanis, sistem pemilihan ini dikatakan dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu : a Sistem Single Member Constituencies, atau Sistem Distrik, atau
disebut juga Sistem Mayoritas;
91
dan b Sistem Multi Member Constituencies atau Sistem Perwakilan Berimbang atau dikenal juga dengan sebutan Sistem Proporsional.
92
a. Single Member Constituencies
Sistem pertama ini dinamakan sebagai single member constituency atau sistem distrik district system. Dinamakan sistem distrik karena wilayah negara dibagi dalam distrik-
distrik pemilihan daerah-daerah pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota lembaga perwakilan rakyat yang dikehendaki. Sistem ini juga dinamakan dengan sistem
mayoritas majority system atau single member constituencies,
93
yaitu di satu daerah pemilihan ditentukan hanya untuk satu orang wakil single member. Misalnya, jumlah
anggota DPR 500 orang, maka wilayah negara dibagi dalam 500 distrik wilayah pemilihan daerah pemilihan atau constituencies. Jadi setiap distrik pemilihan diwakili oleh satu orang
saja sebagai wakil di Dewan Perwakilan Rakyat. Karena itu dinamakan sebagai sistem distrik atau single member constituencies.
Sebagian sarjana menamakan sistem ini sebagai sistem mayoritas majority system dikarenakan orang-orang yang akan dipilih sebagai wakil rakyat dari suatu distrik atau daerah
pemilihan ditentukan oleh siapa yang memperoleh suara terbanyak atau suara mayoritas majority vote, meskipun hanya mayoritas yang relatif atau mayoritas sederhana simple
majority. Pemilihan umum dilaksanakan satu kali, dimana suara-suara yang tidak terpilih dari suatu distrik pemilihan, tidak dapat digabungkan dengan dengan suara yang diperoleh
dari distrik pemilihan yang lain. Dengan demikian, setiap suara yang tidak mencapai mayoritas, yang berarti juga bahwa calonnya tidak terpilih, maka suara yang diperoleh oleh
91
Ismail Sunny dalam Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Op.Cit., hlm. 761.
92
Ismail Sunny dalam Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Loc.Cit.
93
Bintan R. Saragih dalam Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Loc. Cit.
Universitas Sumatera Utara
calon yang bersangkutan menjadi hilang dan tidak dapat diperhitungkan untuk menambah suara bagi calon yang berasal dari partai politik yang sama yang diajukan untuk distrik yang
lain. Inilah salah satu yang dianggap sebagai kelemahan utama sistem distrik. Yang memenagkan kursi parlemen hanyalah calon wakil rakyat yang mendapatkan suara mayoritas
relatif saja yang tidak lain adalah adalah suara minoritas, sedangkan suara mayoritas yang sesungguhnya diabaikan sama sekali. Dikatakan seperti ini karena misalnya pada suatu distrik
pemilihan, calon A mendapat 10.000 suara, calon B mendapat 9.800 suara, dan calon C mendapat 8.900 suara, maka A yang dinyatakan terpilih karena dialah yang mendapatkan
suara mayoritas dalam distrik pemilihan tersebut. Namun tentunya dalam distrik pemilihan tersebut yang mendukung A sebagai calon yang terpilih sebenarnya hanyalah 10.000 suara
dibandingkan dengan suara yang tidak mendukungnya yaitu 18.700 suara.
Jika ditelaah lebih lanjut maka akan ditemukan baik kelemahan maupun kekurangan sistem distrik ini. Kelebihan sistem distrik adalah
94
:
a Hubungan antara pemilih dan wakilnya sangat dekat.
b Sistem distrik ini mendorong penyederhanaan jumlah partai politik secara alamiah.
c Wakil-wakil rakyat terpilih relative lebih banyak memperhatikan kepentingan
rakyat dan daerah yang diwakilinya, sehingga aspirasi daerah dapat terangkat ke tingkat nasional.
d Proses penyelenggaraan pemilu relatif lebih sederhana, lebih efisien, dan relatif
memerlukan biaya yang sedikit.
Sedangkan kekurangan sistem distrik ini adalah
95
:
94
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Op.Cit., hlm. 772.
95
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Loc.Cit.
Universitas Sumatera Utara
a Terdapat suara yang terbuang yang berarti ada atau bahkan banyak aspirasi rakyat
yang tersisihkan begitu saja karena kalah jumlah. b
Sistem ini menyulitkan partai-partai politik yang kecil untuk ikut berperan di medan persaingan politik demokrasi.
b. Sistem Multi Member Constituency atau Perwakilan Berimbang