Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

a. Secara teoritis Skripsi ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan dokumentasi dalam segi hukum terhadap persoalan hak recall partai politik terhadap anggota parlemen dalam perwujudan teori kedaulatan rakyat serta dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan hukum Tata Negara dalam penyelenggaraan Negara dan Pemerintah. b. Secara praktis Penelitian ini ditujukan kepada segenap kalangan, baik itu praktisi hukum, aparat penegak hukum, para penyelenggara negara, dan semua pihak yang ingin mengetahui bagaiamana tinjauan terhadap hak recall partai politik dalam perwujudan teori kedaulatan rakyat di Indonesia. Penelitian ini juga dapat bermanfaat umumnya terhadap segenap pimpinan partai politik dan kadernya yang turut meramaikan panggung politik di Indonesia, dan khususnya terhadap setiap orang yang menjalankan tugas sebagai anggota lembaga perwakilan rakyat baik Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, agar mengetahui bagaiamana tinjauan hak recall terhadap anggota parlemen dalam perwujudan teori kedaulatan rakyat di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul “Hak Recall Partai Politik terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Perwujudan Teori Kedaulatan Rakyat” belum pernah dibahas oleh mahasiswa lain di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan skripsi ini asli serta bukan plagiat ataupun diambil dari Universitas Sumatera Utara skripsi orang lain. Semua ini merupakan implikasi etis dari sebuah proses penemuan kebenaran ilmiah. Sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Apabila ada skripsi yang sama, maka akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan

Untuk memberikan pemahaman terhadap penelitian ini, berikut akan diberikan beberapa pengertian terkait dengan objek penelitian ini. Kedaulatan adalah kekuasaan mutlak dan tertinggi yang berada dalam suatu negara. 21 Kata daulat dan kedaulatan sendiri berasal dari kata arab daulah yang berarti rezim politik atau kekuasaan. 22 Prof. H. Soehino, S.H. menambahkan bahwa kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi, yaitu kekuasaan yang dalam taraf terakhir dan tertinggi wewenang membuat keputusan. 23 Kedaulatan juga dapat bermakna teknis operasional, yaitu merupakan konsep mengenai kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaran negara, maksudnya adalah apa dan siapa yang membuat keputusan akhir dalam kegiatan bernegara. 24 Dalam hubungan ini, dalam dunia ilmu hukum dan ilmu politik dikenal adanya lima teori, yaitu i teori kedaulatan Negara, ii teori kedaualatan Tuhan, iii teori kedaulatan Raja, iv teori kedaulatan Rakyat, dan v teori kedaulatan Hukum.. 25 Hamid S. Attamimi juga menyebutkan lima ajaran kedaualatan namun mengganti teori kedaulatan Tuhan dengan ajaran kedaualatan dalam lingkungan sendiri. 26 Sementara itu Wirjono Prodjodikuro hanya menyebutkan empat ajaran kedaulatan saja, tanpa memasukkan ajaran kedaulatan Raja. 27 Teori kedaualatan negara biasanya dibicarakan dalam konteks hukum internasional karena teori kedaulatan ini bisa 21 Jean Bodin, Six Books Of Commonwealth 22 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Op. Cit., hlm. 143. 23 Soehino, Hukum Tata Negara: Perkembangan Pengaturan Pelaksanaan Pemilihan Umum di Indonesia,BPFE, Yogyakarta, 2010. hlm. 71. 24 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…,Op. Cit., hlm. 143. 25 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…,Op. Cit., hlm. 144. 26 Hamid S. Attamimi dalam Jimly Asshiddiqie, Loc. Cit. 27 Wirjono Prodjodikuro dalam Jimly Asshiddiqie, Loc. Cit. Universitas Sumatera Utara dipandang sebagai konsep kekuasaan negara yang bersifat eksternal yaitu hubungan antar bernegara, sementara ajaran kedaulatan lainnya dipandang sebagai konsep kekuasaan yang besifat internal dan dianggap penting untuk dibahas dalam Hukum Tata Negara. 28 Ajaran kedaulatan rakyat lahir dari J.J. Rousseau yang menyatakan bahwa kedaulatan tidak bisa lepas dari rakyat yaitu pemegang kekuasaan tertinggi. 29 Kedaulatan rakyat diwujudkan dalam pernyataan rakyat untuk menyampaikan kehendaknya. 30 Menurut teori ini negara memperoleh kekuasaan dari rakyatnya bukan dari Tuhan atan dari Raja. 31 Kekuasaan dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk memaksakan kehendak keinginan kepada pihak lain. 32 Kedaualatan rakyat memandang bahwa kekuasaan itu berasal dari rakyat, sehingga dalam melaksanakan tugasnya pemerintah harus berpegang teguh pada kehendak rakyat, 33 atau yang sering dinyatakan dengan semboyan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyatlah yang menentukan corak dan cara pmerintahan diselenggarakan dak rakyat pulalah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai oleh negara dalam pemerintahannya itu. 34 Dewan Perwakilan Rakyat adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat disingkat DPR-RI atau DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. 35 Dewan Perwakilan Rakyat memiliki 3 tiga fungsi yang utama yaitu fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi anggaran. Perwujudan ajaran 28 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok…, Op. Cit., hlm 145. 29 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, PS HTN Universitas Indonesia, Jakarta, 1983, hlm. 123. 30 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Ibid. 31 Samidjo, Ilmu Negara, C.V. Armico, Bandung, 1986, hlm.145. 32 Eddy Purnama, Negara Kedaulatan Rakyat..., Op.Cit., hlm. 9. 33 Eddy Purnama, Negara Kedaulatan Rakyat…, Loc.Cit. 34 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2009. hlm. 414. 35 http:id.wikipedia.orgwikiDewan_perwakilan_rakyat. Universitas Sumatera Utara kedaulatan rakyat di Indonesia melalui pelembagaan parlemen ditandai dengan keberadaan lembaga perwakilan rakyat ini. Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Partai politik merupakan sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik. Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil. 36 Sementara itu menurut Miriam Budiardjo, partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya, dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. 37 Hak recall secara terminologi dalam kamus politik karangan B.N.Marbun dapat diartikan sebagai suatu proses penarikan kembali atau penggantian anggota DPR oleh induk organisasinya yaitu partai politik. Hak recall partai politik adalah suatu hak untuk mengganti anggota DPR oleh induk organisasinya sehingga tidak lagi memiliki status keanggotaan di lembaga tersebut. 38 Sehingga dalam hal ini hak recall dapat dikatakan sebagai suatu mekanisme kontrol yang dimiliki oleh partai politik untuk mengawasi kinerja dari para 36 http:id.wikipedia.orgwikiPartai_politik diakses pada 21 Juli 2011. 37 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta, PT. Gramedia, 1989, hlm.159. 38 http:www.uii.ac.idcontentview1360257 diakses pada 19 Juli 2011. Universitas Sumatera Utara anggotanya di DPR. 39 Meski dengan merujuk ketentuan peraturan perundang-undangan tidak akan kita jumpai terminologi recall, namun tetap diadopsi dalam peraturan perundang- undangan Indonesia, yaitu sebagai proses penarikan kembali anggota lembaga perwakilan rakyat untuk diberhentikan dan digantikan dengan anggota lainnya sebelum berakhir masa jabatan anggota yang ditarik tersebut. 40 Hal demikian yang kemudian oleh Tomassen dikatakan, “recall recht het rechts van een politieke partij oom een via haar kandidaten lijst gekozen parlement lid terug te roepen.” hak recall merupakan hak suatu partai politik untuk menarik kembali anggota parlemen yang terpilih melalui daftar calon yang diajukannya. 41

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Simalungun Periode 2009-2014)

0 56 76

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM.

0 2 15

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 2 11

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

RECALL PARTAI POLITIK TERHADAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA DALAM KORELASINYA DENGAN TEORI KEDAULATAN RAKYAT DAN PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM. - Repositori Universitas Andalas

0 0 1