Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kecemasan pada Masa Persalinan

38 Pendapat Priantono 2003 yang mengatakan paritas 1 lebih meningkat kecemasannya karena lebih berpengalaman sehingga ibu lebih bertambah pengetahuannya dari pada yang belum pernah melahirkan, atau disebabkan karena rasa cemas yang timbul karena memiliki perasaan yang belum diselesaikan pada persalinan pertamanya dan cemas yang dapat timbul pada fase akhir persalinan, seperti yang dikatakan Merillo 1988 dan Wuitchik 1990 dalam Bobak, Lowdermilk, dan Jensen 2005. Tara 2002 juga mengatakan bahwa kehamilan atau persalinan pada ibu dengan paritas lima atau lebih dengan kondisi keadaan umur yang kurang baik, dimana umur biasanya lebih dari 35 tahun sangat meningkatkan untuk terjadinya resiko, baik pada saat persalinan atau keadaan dan kondisi anak yang dilahirkan, sehingga dapat menimbulkan kecemasan dan dapat meningkat menjadi lebih berat pada masa persalinan seperti yang dikatakan Priantono 2003.

4. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kecemasan pada Masa Persalinan

Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan juga merupakan hasil “tahu”, dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Engindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Hidayat 2005 dan Poedjawijatna 2004 pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan itu Universitas Sumatera Utara 39 dapat berupa pengetahuan umum maupun pengetahuan khusus, keduanya menjadi milik manusia berlandaskan pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan ibu postpartum mengenai persalinan sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 29 orang 65,9 mengalami kacemasan sedang dan 15 orang 34,1 mengalami kecemasan berat pada masa persalinan. Ibu postpartum yang berpengetahuan cukup 12 orang 75 mengalami kecemasan sedang dan 4 orang 25 mengalami kecemasan berat pada masa persalinan. Nilai chi-square diperoleh hasil p value 0,722, berarti 0,722 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan kecemasan pada masa persalinan. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin baik pengetahuan ibu semakin berkurang kecemasan yang dialami ibu. Hal ini sejalan dengan pendapat Hidayat 2005 dan Poedjawijatna 2004 yang mengatakan pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan itu dapat berupa pengetahuan umum maupun pengetahuan khusus, keduanya menjadi milik manusia berlandaskan pengalaman sendiri ataupun pengalaman orang lain. Berdasarkan hasil penelitian ini ibu yang berpengetahuan baik juga masih mengalami kecemasan sedang dan berat, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Huliana dalam Dariyo 1997 yang mengatakan bahwa ibu yang akan menghadapi persalinan dan yang sedang bersalin mengalami kecemasan pada tingkat cemas sedang, hal ini dapat disebabkan karena khawatir dan cemas tentang keselamatan janin yang dilahirkan, nyeri Universitas Sumatera Utara 40 persalinan atau takut merasa tidak mampu dan tidak mempunyai kekuatan saat mengejan pada masa persalinan. Maulana 2008 juga berpendapat bahwa para ibu sebaiknya mempelajari apa yang diperlukan untuk mendukung kesehatannya selama kehamilan dan persalinan. Rubin 1975 dalam Bobak, Lowdermilk, dan Jensen 2005 mengatakan banyak wanita nullipara secara aktif mempersiapkan diri untuk mengatasi kekhawatirannya menghadapi persalinan. Mereka membaca buku, menghadiri kelas untuk orang tua, dan berkomunikasi dengan wanita lain. Mereka juga dapat mencari orang terbaik untuk memberi nasehat, arahan dan perawatan, Sedangkan wanita multipara memiliki pengalaman tersendiri dalam melahirkan dan bersalin. Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu post partum dengan kecemasan pada masa persalinan, dapat disimpulkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada masa persalinan. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Priantono 2003 yang mengatakan bahwa kecemasan dapat timbul dan meningkat menjadi lebih berat pada ibu post partum pada masa persalinan dapat disebabkan karena ketidaktahuan atau kurangya pengetahuan tentang persalinan dan belum adanya pengalaman bersalin. Universitas Sumatera Utara 41

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN