Efek cemas Kecemasan ibu bersalin

16 c. Cemas menghadapi nyeri persalinan Sebagian besar wanita hamil mencemaskan nyeri persalinan, wanita bertanya akan seperti apa nyerinya, akan seburuk apa keadaannya dan apakah ia dapat menahannya. Untuk persalinan pertama, timbulnya kecemasan tentang nyeri persalinan sangat wajar karena sesuatunya adalah pengalaman baru, dan jika rasa nyeri tidak terasa malah dapat menimbulkan masalah. Dari sudut pandang evolusi, tampaknya nyeri persalinan bukanlah sesuatu yang berada di luar kemampuan seorang wanita. Alam menggunakan nyeri untuk beberapa tujuan yang sangat penting. Nyeri kontraksi yang pertama mengatakan kepada calon ibu persalinannya sudah dimulai Nolan, 2004.

3. Efek cemas

Ketakutan, kecemasan, kesendirian, stres atau kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan katekolamin dan menimbulkan kemajuan persalinan melambat. Wanita yang tidak didukung secara emosional, atau mengalami kesulitan dalam persalinan yang lalu, dan pengalaman traumatik akan menjumpai persalinan yang sangat nyeri Simkin dan Ancheta, 2005. Cornolly, et al 1978 meneliti hubungan antara kepribadian, kecemasan, dan nyeri selama persalinan. Nyeri dan tingkat kecemasan dimonitor selama persalinan, tidak hasilnya tingkat nyeri dan kecemasan meningkat selama persalinan. Ini berarti jika kecemasan meningkat maka dapat meningkatkan nyeri selama persalinan Niven, 2002. Universitas Sumatera Utara 17 Menurut Maher 1966 cemas dapat menyebabkan orang merasa amat sangat, yang membuat ketakutan amat luas, mempengaruhi untuk berpikir jernih dan memecahkan masalah Calhoun dan Acocella, 1990.

4. Kecemasan ibu bersalin

Perasaan takut dan cemas menghadapi persalinan tidak saja terdapat pada diri seorang wanita yang baru pertama melahirkan tetapi juga yang sudah melahirkan. Kedua unsur ini dapat menimbulkan ketegangan-ketegangan fisik dan psikis, sehingga persalinan dapat berjalan tidak lancar Sani, 2001. Banyak wanita nullipara secara aktif mempersiapkan diri untuk mengatasi kekhawatirannya menghadapi persalinan. Rubin 1975 Sedangkan wanita multipara memiliki pengalaman tersendiri dalam melahirkan dan bersalin, rasa cemas dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan anaknya. Merilo 1988 rasa khawatir mungkin juga bisa timbul karena memiliki perasaan yang belum diselesaikan pada persalinan pertamanya. Wuitchik 1990 mengatakan bahwa rasa cemas dan khawatir juga dapat timbul pada fase akhir persalinan Bobak, Lowdermilk dan Jensen, 2005. Umur perempuan untuk hamil dan melahirkan memiliki pengaruh yang berbeda pada kesehatan ibu dan janinnya. Kehamilan dan persalinan di bawah umur 20 tahun memiliki resiko yang sama tingginya dengan kehamilan umur 35 tahun keatas sehingga dapat menimbulkan resiko. Usia berkaitan dengan masalah kesehatan, resiko akan meningkat sejalan dengan usia. Persalinan pada ibu usia tua dapat menimbulkan Universitas Sumatera Utara 18 kecemasan yang mengakibatkan persalinan yang lebih sulit dan lama Kasdu, 2005 dan Curtis, 2000. Umumnya ibu bersalin mempunyai pertimbangan, mengapa mereka tidak mempunyai persiapan menghadapi persalinan, misalnya ibu dengan usia di atas 35 tahun mempunyai resiko tinggi untuk melahirkan. Kecendrungan memiliki anak berturut-turut dan kehadiran anak ke dua dan ketiga yang terlalu dekat menyebabkan ibu cemas dan khawatir tidak siap menghadapi persalinan karena jarak yang terlalu dekat Musbikin, 2007. Paritas adalah banyaknya frekuensi ibu melahirkan. Kehamilan atau persalinan pada ibu dengan paritas lima atau lebih dengan kondisi keadaan umur yang kurang baik, dimana umur biasanya lebih dari 35 tahun sangat meningkatkan untuk terjadinya resiko, baik pada saat persalinan atau keadaan dan kondisi anak yang dilahirkan Tara, 2002. Menurut Lowe ”Self Cofidence Key” 2001 kecemasan yang disebabkan karena ketidaktahuan tentang persalinan pada ibu primigravida sering terjadi pada masa persalinan. Ibu yang melahirkan untuk kedua kalinya mempunyai kecemasan dan kekhawatiran yang berbeda. Untuk setiap persalinan tidak ada dua persalinan yang sama, tidak juga bagi wanita yang sama, karena persalinan berbeda bagi setiap wanita. Tidak seorang pun dapat memperkirakan akan seperti apa jadinya persalinan Curtis, 2000. Kecemasan dapat timbul dan meningkat menjadi lebih berat pada ibu pada masa persalinan dengan usia 20 tahun dan 35 tahun dan ibu primigravida atau yang belum pernah melahirkan dapat disebabkan karena ketidaktahuan atau kurangya pengetahuan tentang persalinan dan belum adanya pengalaman bersalin Priantono, 2003. Universitas Sumatera Utara 19 Ketakutan, kecemasan, stress atau kemarahan yang berlebihan dapat menimbulkan kemajuan persalinan yang lambat. Perasaan lelah, takut, dan putus asa merupakan akibat dari pra persalinan atau fase laten yang memanjang. Wanita yang tidak didukung secara emosional, atau memiliki kesulitan dalam persalinan yang lalu dapat merasa cemas dan takut mengahadapi persalinan, sehingga menyebabakan persalinan tanpa kemajuan yang berarti dan persalinan yang sangat nyeri Simkin, et.al, 2005. Cemas yang terus-menerus juga dapat menyebabkan stres sehingga dapat mengganggu proses persalinan seperti pendapat Jameson 2002. Universitas Sumatera Utara 20

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati dan diatur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan Notoadmodjo, 2003. Kebanyakan pada akhir kehamilan atau saat-saat bersalin ibu mengalami kecemasan. Kecemasan terbagi dalam tiga tingkatan cemas yaitu ringan, sedang, dan berat. Usia, paritas, dan pengetahuan ibu juga bisa berhubungan dengan kecemasan yang dihadapi pada masa persalinan, sehingga dalam kerangka konsep penelitian yang menjadi variabel independen adalah karakteristik usia dan paritas dan pengetahuan, dengan variabel dependen kecemasan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema di bawah ini. Skema 1. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Pengetahuan Kecemasan Karakteristik ibu bersalin - Usia - Paritas 20 Universitas Sumatera Utara