penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian akibat kerusakan dan turunnya kualitas sehingga semua itu akan memperkecil
profitabilitas. Demikian juga sebaliknya adanya investasi yang terlalu kecil dalam persediaan akan berakibat menekan profitabilitas karena persediaan.
2.1.3 Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Perputaran modal
kerja dimulai pada saat arus keluar dana diinvestasikan ke dalam unsur-unsur modal kerja sampai masuk kembali menjadi kas berikutnya. Periode perputaran
modal kerja adalah rata-rata dana terikat dalam modal kerja selama satu proses produksi. Periode terikatnya modal kerja tergantung tingkat perputaran modal
kerja dan periode perputaran modal kerja merupakan salah satu faktor untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan. Semakin pendek waktu
perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputaran modal kerja. Sebaliknya semakin panjang waktu perputaran modal kerja berarti semakin lambat perputaran
modal kerja.
2.1.4 Rasio Modal Kerja
Menurut Sawir 2005: 144, rasio-rasio modal kerja terdiri dari: a.
Kecukupan Aktiva Lancar 1.
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar current ratio Current Ratio =
Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan mungkin tidak dapat membayar tagihan-tagihannya pada masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
Rasio yang tinggi mungkin mengindikasikan jumlah aktiva lancar yang berlebihan.
2. Rasio aktiva lancar terhadap total aktiva
Current Assets to Total Assets Ratio = Rasio yang rendah mungkin menunjukkan kurangnya penjualan kredit
piutang yang rendah atau kurangnya dukungan untuk produksi dengan persediaan yang cukup. Rasio yang tinggi mungkin
mengindikasikan kebijakan pengumpulan piutang yang buruk atau persediaan yang besar.
3. Rasio aktiva lancar terhadap penjualan
Quick Assets to Revenue Ratio = b.
Kecukupan Quick Assets 1.
Rasio quick assets terhadap kewajiban lancar quick ratio Quick Ratio =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan tanpa bergantung pada penjualan persediaannya.
2. Rasio quick assets terhadap total aktiva
Quick Assets to Total Assets Ratio = Rasio ini menunjukkan besar kas dan piutang dalam bauran total
aktivanya.
Universitas Sumatera Utara
3. Rasio quick assets terhadap penjualan
Quick Assets to Revenues Ratio = Rasio ini memperlihatkan kecukupan kas dan piutang apabila
penjualan meningkat. Rasio ini juga menunjukkan kas dan piutang yang berlebihan bila penjualan menurun.
c. Kecukupan Kas
1. Rasio kas terhadap kewajiban lancar cash ratio
Cash Ratio = Rasio ini mengukur kemampuan sesungguhnya untuk memenuhi
utang-utang tepat pada waktunya. 2.
Rasio kas terhadap total aktiva Cash to Total Assets =
Rasio ini merefleksikan kebijakan perusahaan tentang pentingnya likuiditas versus penggunaan dana untuk aktiva tetap.
3. Rasio kas terhadap penjualan
Cash to Revenues Ratio = Rasio ini mengukur kecuupan kas dibandingkan dengan kegiatan
operasinya. d.
Arus Dana Dari Persediaan 1.
Perputaran persediaan dalam kas inventory turnover in cash Inventory Turnover in Cash =
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini mengukur berapa kali dalam 1 tahun sebuah perusahaan menghasilkan penjualan yang sama dengan saldo persediaannya.
Perputaran 12:1 berarti penjualan 1 bulan sama dengan saldo persediaan.
2. Perputaran persediaan dalam unit inventory turnover in units
Inventory Turnover in Units = Rasio ini mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu. e.
Exposure Dari Kewajiban Lancar 1.
Rasio total aktiva terhadap kewajiban lancar total assets to current liabilities ratio
Total Assets to Current Liabilities Ratio = Rasio ini mengukur porsi dari aktiva yang didanai oleh utang jangka
pendek. 2.
Rasio Ekuitas terhadap kewajiban lancar Total Equity to Current Liabilities Ratio =
3. Rasio HPP terhadap utang dagang COGS to accounts payable ratio
COGS to Account Payables Ratio = f.
Kecukupan Modal Kerja 1.
Rasio total aktiva terhadap modal kerja bersih Total Assets to Net Working Capital Ratio =
Universitas Sumatera Utara
Rasio yang tinggi mengindikasikan rendahnya tingkat likuiditas, sedangkan rasio yang rendah mengindikasikan tingkat likuiditas yang
tinggi. 2.
Rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih Current Liabilities to Net Working Capital Ratio
=
Rasio ini merupakan ekspresi alternatif dari current ratio. Bila current ratio rendah, rasio ini akan tinggi, mengindikasikan likuiditas rendah.
Bila rasio ini rendah, current ratio akan tinggi, mengindikasikan likuiditas tinggi.
3. Perputaran modal kerja revenues to net working capital ratio
Working Capital Turnover = Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar
atas kewajiban lancar. Rasio yang tinggi mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional, sedangkan rasio yang
rendah menunjukkan likuiditas yang tinggi.
2.1.5 Profitabilitas