6
1.4.1. Ruang Lingkup Substansi Pembahasan
Ruang Lingkup substansi pembahasan pada penelitian ini yakni melakukan pembahasan terkait dengan sasaran penelitian antara lain
Mengidentifikasi lokasi-lokasi Perumahan dan permukiman terbangun, Menganalisis Pola Spasial pertumbuhan kawasan di wilayah penelitian melalui
analisis dinamika pertumbuhan wilayah serta peningkatan kebutuhan lahan, analisis kecenderungan pola ruang Kawasan Perumahan dan Permukiman di
perkotaan, analisis faktor-faktor pendorong pertumbuhan Kawasan Perumahan dan Permukiman. Adapun pertumbuhan kawasan perumahan dan permukiman
yang dibahas yakni pertumbuhan perumahan secara formal yang dibangun oleh pengembang dan pertumbuhan perumahan perumahan yang dibangun oleh
individu dalam suatu lingkungan permukiman yakni melihat persebaran pertumbuhannya yang dapat diulas baik berdasarkan observasi lapangan maupun
melalui data sekunder yang didapat berupa peta dasar tahun 1999 dan petatahun akhir 2008 serta menggunakan pendekatan morfologi kota.
1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah
Dipilihnya Kecamatan Limboto sebagai wilayah penelitian selain merupakan ibukota Kabupaten, juga karena belum ada penelitian mengenai kajian
pola spasial pertumbuhan perumahan dan permukiman. Ruang Lingkup wilayah penelitian adalah wilayah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang
memiliki potensi untuk dapat dikembangkan menjadi kawasan Perumahan dan Permukiman yang teratur dan susuai dengan peruntukan lahan. Beberapa alasan
yang dijadikan dasar untuk pemilihan lokasi adalah bahwa Kecamatan Limboto merupakan ibukota Kabupaten Gorontalo dengan pertumbuhan dan perkembangan
penduduk yang semakin pesat, aktifitas penduduk juga semakin meningkat dan tersedianya sarana dan prasarana penunjang pertumbuhan Kawasan Perumahan
dan Permukiman. Disamping itu pula wilayah Kecamatan Limboto merupakan berada pada posisi strategis dari sisi geografis yakni dengan adanya jalur trans
Sulawesi yang memungkinkan aksesbilitas sangat tinggi serta kondisi daratan yang cenderung datar sehingga mudah untuk dicapai. Lihat gambar 1.1
7
1.4.3. Definisi Operasional