Tahapan Pelaksanaan Penelitian Metodologi Penelitian

10 fenomena yang terjadi di lapangan. Sehingga penelitian tidak hanya berpatokan pada teori yang ada, namun juga dengan melihat fenomena yang terjadi. Pendekatan rasionalistik menggunakan metode post-positivisme yaitu tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja, karena kebenaran tidak hanya satu tetapi lebih kompleks.

1.7.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Metode Penelitian Pengolahan data-data yang diperoleh di lapangan untuk mengetahui mengenai morfologi Kecamatan Limboto dengan melakukan beberapa analisis. Ada 2 analisis yang dilakukan yaitu: • Deskriptif Kualitatif Pengamatan yang dilakukan dalam deskriptif kualitatif tidak saja mengandalkan visual atau penglihatan semata terhadap objek penelitian, namun juga menggunakan wawancara yang dilakukan dengan responden terpilih, hal ini dimaksud hanya untuk mengetahui motivasi para pengembang dalam pengadaan perumahan serta alasan mereka dalam pemilihan lokasi perumhan. Kemudian untuk mengetahui perkembangan kota pendekatan morfologi diharapkan dapat menjelaskan kondisi kota terutama pertumbuhan perumahan dan permukimannya yang dapat dijabarkan atas beberapa unsur, yaitu segi struktural, segi fungsional ruang, dan segi aktivitas masyarakat yang dapat membentuk pola spasial di wilayah penelitian. Menurut Zahnd 1999 morfologi kota adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk pola dan tata ruang kota dengan melihat penataan atau formasinya yang selalu mengalami perubahan maupun penambahan layer pembentuk kota yang terjadi selama proses pembentuk dan perkembangan kota itu sendiri yang panjang. Diharapkan melalui uraian pengertian ataupun penjelasan- penjelasan yang ada dari data-data yang telah didapatkan dapat diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi tahapan berikutnya. 11 Metode Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder dan primer. • Pengumpulan data sekunder Pengumpulan data sekunder dapat diperoleh dengan telaah dokumen. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data-data sekunder yang berbentuk dokumen. Dokumen yang ditelaah adalah dokumen yang berkaitan dengan morfologi kawasan dan perkembangan Kecamatan Limboto yang diperoleh melalui peta-peta. Adapun dokumen yang lain adalah buku Kabupaten Gorontalo dan Kecamatan Limboto dalam Angka untuk mengetahui kondisi kependudukan, sarana dan prasarana dan potensi wilayah di Kecamatan Limboto dan Kelurahan- kelurahan yang ada di Kota Limboto serta produk Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Gorontalo untuk mengetahui kebijakan yang berkaitan dengan keruangan. • Pengumpulan data primer Pengumpulan data primer dilakukan untuk mengetahui informasi yang tidak diperoleh dalam pengumpulan data sekunder dengan kegiatan survei dan observasi lapangan. Survei dilakukan dengan menggunakan wawancara. → Wawancara Wawancara yang akan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dimana, responden yang dimaksud hanya terbatas pada para pelaku pembangunan yakni pemerintah Bappeda Kepala Bidang Perencanaan Wilayah dan para pengembang perumahan berjumlah 5 lima orang pengembang, yang bertujuan ingin mengetahui sejauhmana pemahaman serta peran masing-masing dalam pelaksanaan tata ruang. → Observasi lapangan Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat atau mengamati perubahan fenomena pertumbuhan kawasan khususnya kawasan perumahan dan permukiman yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut. Peneliti berperan sebagai observer dengan melihat objek dan kepekaan mengungkapkan serta membaca permasalahan yang terjadi. Teknik pengamatanobservasi ini dipilih 12 karena melalui pengamatanobservasi diperoleh akan gambaran umum wilayah penelitian yang dapat dilihat dari bentukan morfologi yang ada seperti jaringan jalan, fasilitas yang tersedia, pergerakan penduduk yang mempengaruhi perkembangan kota serta hubungan antar kawasan yang saling terkait maupun tidak dan penggunaan lahan yang ada di suatu kawasan.

1.7.2 Kebutuhan Data