b. secara kelembagaan, kinerja dan tingkat pelayanan PDAM belum memuaskan
pelanggan. PDAM belum memiliki manajemen yang cukup baik untuk melayani masyarakat.
c. secara pembiayaan, PDAM mempunyai beban finansial yaitu hutang yang
tinggi sehingga mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih d.
secara hukum dan peraturan, PDAM memiliki legalitas yang kuat karena dibentuk berdasarkan Perda
e. secara peran serta masyarakat, hanya sebatas pengaduan bila terjadi
pelanggaran di lapangan maupun kebocoran pipa. 4.
Aspek yang paling mempengaruhi penyediaan air bersih individual adalah aspek teknik operasional karena tidak memerlukan teknologi tinggi dan cara pembuatan
maupun pemeliharaan relatif mudah dilakukan. Sedangkan kontinuitas penyediaan air bersih individual sampai saat ini cukup memenuhi kebutuhan air
bersih penduduk di kaplingan. Sehingga penyediaan air bersih individual dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
5.2 Kesimpulan
Hal-hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain : 1. Karakteristik penghuni kaplingan memiliki tingkat sosial ekonomi yang cukup
tinggi dan relatif homogen. Kondisi sosial ekonomi penghuni yang cukup tinggi ini berpengaruh terhadap tuntutan ketersediaan air bersih yang layak.
2. Persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih individual pada umumnya lebih
baik dibandingkan dengan penyediaan air bersih oleh PDAM. Persepsi penghuni
terhadap penyediaan air bersih individual dan penyediaan air bersih oleh PDAM umumnya tidak dipengaruhi oleh karakteristik penghuni. Karena karakteristik
penghuni kaplingan yang relatif homogen sehingga persepsi mereka dalam melakukan penilaian terhadap penyediaan air bersih cenderung sama.
3. Pemilihan penyediaan air bersih individual ternyata disebabkan karena:
a. secara teknis operasional, tidak memerlukan teknologi tinggi sehingga
operasional dan pemeliharaan relatif mudah dilakukan. b.
secara kelembagaan, tidak terikat dengan suatu organisasi. c.
secara pembiayaan, murah dan terjangkau. d.
secara hukum dan peraturan, belum ada peraturan yang mengatur sumur dangkal.
e. secara partisipasi masyarakat, memiliki kebersamaan yang tinggi.
4. Penghuni Kaplingan tidak bersedia berlangganan PDAM karena:
a. secara teknis operasional, tidak memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara
kualitas, kuantitas maupun kuantitas. b.
secara kelembagaan, kinerja dan tingkat pelayanan belum memuaskan. c.
secara pembiayaan, memiliki beban finansial. 5.
Aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih individual pada umumnya meliputi seluruh aspek, secara berturut-turut aspek yang paling
berpengaruh pada penyediaan air bersih individual adalah aspek teknik operasional, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek peran serta masyarakat
dan aspek hukum dan peraturan. Sedangkan aspek-aspek yang mempengaruhi
kontinuitas penyediaan air bersih individual adalah pemakaian air bersih, pola pemakaian air bersih dan ketersediaan air bersih.
6. Secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek, penyediaan air bersih di
Kaplingan pada saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan penghuni kaplingan. karena penghuni yang tinggal di kaplingan belum terlalu padat serta pemanfaatan
air tanah belum berlebihan. Dengan demikian penyediaan air bersih individual dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Kedepan dengan semakin padatnya penghuni, maka akan dihadapkan pada masalah penyediaan air bersih. Sarana air bersih yang minim dengan sumber daya
air yang semakin terbatas. Padahal penghuni kaplingan semakin bertambah banyak sehingga kebutuhan air juga semakin bertambah. Dengan demikian
pemanfaatan air tanah juga semakin banyak. Hal ini perlu diantisipasi secara serius oleh pemerintah berupa pengendalian dan pengawasan.
5.3 Rekomendasi