Gambaran Umum Lokasi Penelitian

64 TABEL III.3 SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM UNIT KOTA BLORA NO URAIAN SATUAN IPA NGAMPEL IPA TEMPURAN MATA AIR KAJAR JUMLAH RATA-RATA 1 2 3 4 5 6 7 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 ProduksiDistribusi Kapasitas Sistem Kapasitas Terpakai Jml Air Baku yang di proses Jml Produksi Air Bersih Jml Distribusi Air Bersih Jml Air Terjual literdetik literdetik m 3 m 3 m 3 m 3 30.0 26.0 56,807.0 50,120.0 50,120.0 28,540.0 20.0 18.0 21,197.0 17,265.0 17,265.0 - 10.0 5.0 10,714.0 10,714.0 10,714.0 - 60.0 - 88,718.0 78,099.0 78,099.0 28,540.0 2 2.1 2.2 2.3 Kehilangan Air Proses Air Baku-Produksi Proses Produksi-Distribusi Distribusi-Terjual m 3 m 3 m 3 6,687.0 11.8 - - 21,580.0 - 3,932.0 18.5 - - 17,265.0 - - - - - 10,714.0 - 10,619.0 12.0 - - 49,559.0 63.5 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 Pelayanan Jumlah Penduduk Kota Jumlah Penduduk Terlayani Sambungan Aktif SR Sambungan Aktif HUKU Cakupan Pelayanan jiwa jiwa unit unit - - - - - - - - - - - - - - - 48,765.0 9,245.0 1,529.0 16.0 19.0 Sumber Data : Laporan Teknik PDAM Tirta Amerta Blora Tahun 2005

3.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kawasan Kaplingan termasuk dalam wilayah Kelurahan Tempelan Kota Blora. Kelurahan Tempelan memiliki lokasi yang cukup menguntungkan, karena terletak di jantung Kota Blora dengan jalur transportasi yang menghubungkan antara Blora Rembang yaitu Jalan Achmad yani dan jalur Blora Cepu yaitu Jalan Pemuda. Adapun Kelurahan Tempelan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tegalgunung, sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Bangkle, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Mlangsen dan sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kunden. Kelurahan Tempelan berdasarkan dokumen Evaluasi RIKRUTRK Blora termasuk dalam BWK II yang mempunyai fungsi sebagai kawasan Perkantoran, 65 kawasan Perdagangan, kawasan Perumahan kepadatan tinggi, kawasan hiburan dan rekreasi, kawasan pendidikan menengah ke atas dan kawasan jalur hijau. Kelurahan Tempelan terletak pada ketinggian antara 88 – 100 m diatas permukaan laut dan merupakan daerah yang memiliki iklim tropis dengan temperatur rata-rata 28,5 o C. Letak geografis Kelurahan yang strategis memberikan pengaruh pada perkembangan sektor perdaganganjasa, pengangkutan dan industri, serta perumahan skala besar. Arah struktur pengembangan Kelurahan Tempelan dalam jangka yang akan datang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Arah pengembangan kegiatan pemukiman diprioritaskan pada kawasan Kaplingan di RW 5. 2. Untuk kegiatan perkantoran pemerintah diarahkan sekitar Jalan Bhayangkara dan Jalan Rajawali. 3. Kawasan perdagangan meliputi : Jalan Pemuda, Jalan Gunung Lawu, Jalan Gunung Sumbing dan Jalan Dr. Sutomo. 4. Kegiatan sosial yang ada tetap dipertahankan. Adapun penambahan jumlah fasilitas di masa yang akan datang harus memperhatikan jangkauan pelayanan masing-masing fasilitas dan persebarannya. 5. Kegiatan industri dipertahankan pada lokasi yang ada pada saat ini, yaitu berupa industri rumah tangga. Apabila tidak terdapat gangguandampak terhadap lingkungan untuk kegiatan home industry masih dapat bercampur dengan kegiatan lainnya. 66 Rencana tata guna tanahlahan merupakan penjabaran dan arahan struktur tata ruang yang dituju dan penjabaran dari elemen-elemen pembentukan struktur dasar Kelurahan. Strategi untuk mencapai struktur tata ruang menjadi upaya untuk mengisi ruang-ruang kosong daerah terbangun yang meliputi : • Memprioritaskan pengembangan kegiatan-kegiatan kota yang produktif yang berdampak pada perekonomian masyarakat. • Penggunaan seminimal mungkin lahan persawahan produktif untuk area terbangun. • Pengembangan kawasan pemukiman yang berorientasi membentuk kota yang kompak dan merata. • Pengembangan jalur hijau dan ruang hijau sebagai fungsi penyebaran keamanan dan rekreasi. Intensitas pembangunan daerah dimasa mendatang diperkirakan akan semakin tinggi, dan hal ini akan berpengaruh terhadap pemanfaatan ruang. Selain itu pertumbuhan jumlah penduduk juga akan berpengaruh terhadap pemanfaatan ruang dalam menunjang kebutuhan permukiman. Kawasan Kaplingan Kridosono merupakan kawasan yang dipersiapkan untuk menampung kebutuhan akan pemukiman, yang diharapkan akan bisa terjadi keseimbangan dan keselarasan antara kebutuhan pemukiman dan kebutuhan pembangunan lainnya. Tidak seperti perumahan yang dibangun oleh pengembang, perumahan di kawasan Kaplingan pada umumnya dibangun sendiri oleh penghuni Kaplingan. Penghuni Kaplingan membeli tanah yang sudah terkapling kemudian membangun 67 rumah mereka masing-masing. Bentuk rumah ditentukan sendiri oleh penghuni sehingga tidak seragam namun tetap menjaga kerapihan. Tidak seperti kawasan siap bangun kasiba maupun lingkungan siap Bangun lisiba lainnya, dimana sudah dilengkapi jaringan prasarana baik primer maupun sekunder. Pada awal mula berdiri, Kaplingan hanya merupakan kawasan terkapling yang merupakan bekas dari areal persawahan. Prasarana jalan semula hanya merupakan jalan tanah. Selanjutnya untuk prasarana yang lainnya belum tersedia. Prasarana air bersih maupun air limbah disediakan sendiri oleh penghuni secara individual. Prasarana drainase sebelumnya juga belum tersedia di kawasan kaplingan, baru pada tahun 2006 ini sedang direalisasikan oleh Pemerintah. Demikian pula dengan prasarana jalan sekarang juga sudah beraspal. Kawasan Kaplingan setiap tahun selalu mengalami pertambahan penghuni karena lokasinya yang strategis di jantung Kota Blora serta adanya kemudahan fasilitas maupun aksesibilitas. Kondisi prasarana yang minim tidak menurunkan minat penghuni kaplingan untuk tinggal disana. Bahkan secara keseluruhan penghuni Kaplingan menggunakan sistem penyediaan air bersih individual. Untuk lebih jelasnya kondisi eksisting Kawasan Kaplingan dapat dilihat pada Gambar 1.8 berikut ini. 68 Pintu Gerbang Kawasan Kaplingan Kota Blora Kondisi prasarana air bersih individual Sumur beserta tandon air Kondisi prasarana jalan dan drainase Kondisi perumahan penghuni GAMBAR 3.2 KONDISI EKSISTING KAWASAN KAPLINGAN 69

3.3 Ketersediaan Prasarana Air Bersih