Rekomendasi Analisis Kontinuitas Penyediaan Air Bersih Individual

kontinuitas penyediaan air bersih individual adalah pemakaian air bersih, pola pemakaian air bersih dan ketersediaan air bersih. 6. Secara keseluruhan dilihat dari berbagai aspek, penyediaan air bersih di Kaplingan pada saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan penghuni kaplingan. karena penghuni yang tinggal di kaplingan belum terlalu padat serta pemanfaatan air tanah belum berlebihan. Dengan demikian penyediaan air bersih individual dapat menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kedepan dengan semakin padatnya penghuni, maka akan dihadapkan pada masalah penyediaan air bersih. Sarana air bersih yang minim dengan sumber daya air yang semakin terbatas. Padahal penghuni kaplingan semakin bertambah banyak sehingga kebutuhan air juga semakin bertambah. Dengan demikian pemanfaatan air tanah juga semakin banyak. Hal ini perlu diantisipasi secara serius oleh pemerintah berupa pengendalian dan pengawasan.

5.3 Rekomendasi

Adapun rekomendasi atau arahan yang diusulkan agar penyediaan air bersih individual dapat dilakukan secara terkendali, terjamin kontinuitasnya dan agar tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan serta alternatif penyediaan air bersih kedepan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Blora a. Agar menetapkan peraturanperda mengenai pemanfaatan air bawah tanah baik untuk sumur dangkal maupun sumur dalam. b. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan air bawah tanah baik untuk sumur dangkal maupun sumur dalam. c. Melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan air bawah tanah berikut upaya pelestariannya. d. Dalam penerbitan ijin IMB harus ada ketentuan tentang kewajiban membuat sumur resapan dan pengaturan pengendalian pembuatan sumur. e. Perlindungan terhadap kawasan terbuka hijau maupun kawasan resapan air dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan. f. Kedepan pemerintah harus tetap mengupayakan penyediaan air bersih dengan sistem jaringan maupun sistem lainnya agar pemanfaatan air tanah dapat dikurangi. Contoh pembelajaran penyediaan air bersih dengan berbagai pengelolaan di beberapa negara patut dijadikan bahan pertimbangan untuk penyediaan air bersih di Kota Blora kedepan. 2. Bagi PDAM a. Agar meningkatkan pelayanan terutama dalam hal menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas sesuai standar yang berlaku serta menambah kapasitas air bersih terpasang, sehingga masyarakat bersedia berlangganan PDAM dan dapat mengurangi pemanfaatan air bawah tanah. PDAM semestinya punya pertimbangan untuk memberikan pelayanan yang mengutamakan supply kepada masyarakat. b. Secara keseluruhan aspek teknik operasional, kelembagaan, pembiayaan dan peran serta masyarakat agar ditingkatkan. c. Agar PDAM tidak hanya mencari sumber-sumber air, tetapi juga turut memelihara dan melestarikan daerah-daerah resapan air. d. Sumber daya air tanah di kaplingan dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan cakupan pelayanan di kawasan kaplingan maupun di kawasan permukiman lainnya dengan sistem komunaldistribusi terpusat sehingga dapat mengurangi pembuatan sumur secara individual. 3. Bagi Masyarakat Kaplingan a. Partisipasi masyarakat dalam membantu mewujudkan terciptanya pembangunan sistem penyediaan air bersih publik yang lebih baik dan luas. b. Setiap rumah tangga wajib membuat sumur resapan yang berfungsi untuk menampung, meresapkan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan tanah untuk menjaga kelestarian air bawah tanah. c. Memanfaatkan air bawah tanah secara efektif dan efisien. d. Mematuhi segala peraturan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya mengenai pemanfaatan air bawah tanah. e. Membuat alternatif penampungan air hujan PAH untuk mengatasi kekeringan air bersih di musim kemarau. f. Masyarakat hendaknya tidak terlalu mengandalkan pemanfaatan air tanah, perlu upaya untuk bisa mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem jaringan oleh PDAM maupun sistem lainnya agar tidak terjadi eksploitasi terhadap air tanah yang akan menurunkan kualitas lingkungan.

5.4 Kelemahan Studi