Posisi Penelitian Ruang Lingkup Spasial

17

1.8 Posisi Penelitian

Dalam proses pembangunan perkotaan, khususnya dalam prasarana perkotaan, pertimbangan terhadap penataan ruang tidak boleh diabaikan. Tata ruang merupakan pengaturan atau penataan terhadap ruang-ruang sebagai wadah bagi kegiatan penduduk. Agar ruang dapat berfungsi baik, ruang perlu didukung oleh kelengkapan prasarana yang memadai. Ruang yang memiliki ukuran dan bentuk yang telah sesuai dengan kegiatan tidak akan berfungsi baik tanpa adanya dukungan prasarana. Prasarana memberikan dukungan kebutuhan agar penduduk atau manusia yang tinggal di dalam ruang tersebut dapat melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Ruang lingkup tugas pemerintah daerah terhadap pembangunan kawasan perkotaan mencakup penyediaan prasarana. Penyelenggaraan prasarana di kawasan perkotaan bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Dalam penyelenggaraan prasarana perkotaan, dewasa ini berkembang Manajemen Perkotaan, yang didefinisikan sebagai upaya memobilisasi berbagai sumber daya dan memanfaatkannya sehingga saling mendukung dalam perencanaan, penyusunan program, pelaksanaan pendanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan suatu pemukiman agar dapat mencapai tujuan pembangunan kota Davidson dalam Rukmana, 1993:12. Prasarana yang dikaji dalam penelitian ini yaitu prasarana air bersih perkotaan secara individual. Adapun posisi penelitian ini adalah sebagaimana Gambar 1.5 berikut ini. 18 Sumber: Catatan Kuliah dan Analisis Penulis, 2006 1.9 Pendekatan dan Metode Penelitian 1.9.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam studi ini meliputi : studi literatur, survei primer dan survei sekunder, teknik analisis dan rekomendasi. 1. Studi Literatur Studi literatur digunakan sebagai dasar pelaksanaan studi sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik serta perlu mempertimbangkan kebijakan yang berlaku. Output dari kajian literatur ini adalah variabel persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih secara individual dan oleh PDAM, variabel aspek teknik operasional, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek hukum dan peraturan serta aspek peran serta masyarakat. Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota Pengembangan Wilayah Perencanaan dan Perancangan Kota Air Bersih Drainase Air Limbah Persampahan Jalan Penyediaan Prasarana Wilayah Perkotaan Pembangunan Kawasan Perkotaan GAMBAR 1.5 DIAGRAM POSISI PENELITIAN Manajemen Prasarana Perkotaan Aspek Penyediaan Air Bersih • Teknik Operasional • Kelembagaan • Pembiayaan • Hukum dan Peraturan • Peran serta Masyarakat Sistem Komunal Individual 19 2. Survei yang digunakan dalam studi ini meliputi : a. Survei primer. Survei primer dilakukan dengan : - Observasi lapangan yang dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan, yang berkaitan dengan kondisi fisik hunian dan kondisi lingkungan. Observasi ini dilakukan di kawasan Kaplingan Kota Blora. - Menyebarkan kuesioner kepada penghuni kawasan Kaplingan untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih secara individual dan oleh PDAM dan aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih secara individual. - Melakukan uji laboratorium untuk mengetahui kualitas air tanah di kawasan Kaplingan Kota Blora. - Melakukan wawancara kepada aparat Kelurahan dan Ketua RTRW di kawasan Kaplingan. - Melakukan wawancara dengan PDAM dan DinasInstansi terkait sebagai masukan pembandingkomparasi. b. Survei sekunder. Survei ini dilakukan dengan mencari data sekunder yang dibutuhkan dalam studi ini ke instansi-instansi terkait, seperti Bappeda, Dinas PU, Kantor Pertanahan, Bagian Lingkungan Hidup, PDAM dan Kelurahan Tempelan. 3. Analisis dalam studi ini meliputi : • Analisis karakteristik penghuni kaplingan • Analisis persepsi penghuni terhadap penyediaan air bersih secara individual dan oleh PDAM berdasarkan karakteristik penghuni. 20 • Analisis aspek-aspek yang mempengaruhi penyediaan air bersih secara individual dan kontinuitas penyediaan air bersih secara individual. 4. Rekomendasi Diharapkan dengan studi ini dapat menghasilkan suatu rekomendasi sebagai usulan pengendalian penyediaan air bersih secara individual kedepan dan rekomendasi studi lanjutan

1.9.2 Metoda Penelitian