39
2.2 Pengelolaan Sumber Daya Air
Definisi dalam Undang-Undang Sumber Daya Air Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 menyatakan bahwa air adalah semua
air yang terdapat pada, diatas maupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di darat.
Sedangkan definisi air bawah tanah menurut Perda Propinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2002 adalah semua air yang terdapat di dalam lapisan pengandung air di
bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah.
Menurut Kodoatie, et al, 2001, berbagai kegiatan manusia, meliputi kegiatan budidaya pertanian, pengadaan air baku untuk keperluan air minum
maupun industri, aktivitas perkotaan, pembangkit tenaga listrik tenaga air, perikanan, pariwisata, dan lain-lain, memerlukan sumber daya air yang cukup
untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan tersebut. Apabila air tersedia terlalu banyak akan menimbulkan banjir, dan sebaliknya apabila terlalu sedikit akan
menimbulkan kekeringan, terlebih lagi jika air yang jumlahnya sudah sedikit itu tercemar sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan
lingkungan. Kondisi ini akan menghambat proses tumbuh dan berkembangnya kegiatan kehidupan manusia bahkan mahluk hidup lainnya, dan memberikan
indikasi bahwa sistem lingkungan telah mengalami kerusakan berkurangnya luasan hutan, tingkat sedimentasi dan pembuangan limbah yang tak terkendali.
40
Berbagai sebab terganggunya kelestarian sumber daya air menurut Kodoatie et.al., 2002:13 antara lain :
- Berkurangnya lahan sebagai daerah resapan air akibat dari berkembangnya
daerah permukiman dan industri. -
Menurunnya kualitas air sungai sebagai akibat pembuangan berbagai limbah ke sungai atau sumber air.
- Menurunnya daya dukung lingkungan terhadap kelestarian fungsi dan manfaat
sumber daya air akibat perilaku pemanfaatan lahan di daerah hulu yang kurang terkendali.
- Terganggunya kelestarian sumber-sumber air dan terancamnya kelestarian
fungsi bangunan-bangunan perairan sebagai akibat kurang terkendalinya pengambilan bahan galian untuk bangunan.
Menurut Emil Salim 1985:187-198, masalah air bersih yang menjadi tantangan di masa depan adalah :
- Penyelamatan air dari eksploitasi secara berlebihan dan pencemaran yang
meningkat, baik air sungai, danau, rawa maupun laut. -
Permintaan air semakin meningkat didorong oleh pertumbuhan penduduk dan keperluan pembangunan seperti air minum, irigasi, perikanan, industri,
pariwisata. -
Kualitas air yang cenderung menurun sebagai akibat dari meningkatnya pencemaran air, kondisi ini disebabkan karena membuang air limbah ke
sungai, tanah dan laut.
41
2.2.1 Pemanfaatan Air Tanah