KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

Keunggulan Keunggulan Keunggulan Keunggulan Keunggulan Berbeda dengan model di atas, model sistem agroindustri terpadu yang menekankan pada pembentukan dan mekanisme usaha moderen melalui PT. Patungan. Keunggulan dan kelemahan yang dapat dirasakan antara lain:

1. Menghemat biaya Produksi, harga jual, waktu produksi, kuantitas dan kualitas dapat dikelola oleh tiga stakeholder yang terlibat.

2. Subsidi pemerintah untuk petani dapat dihilangkan, dan diubah menjadi jaminan anggaran (APBD) ke lembaga keuangan.

3. Pemerintah, Pengusaha, dan Petani memiliki posisi yang sama.

4. Memutus mata rantai pelaku usahatani di daerah yang merugikan petani.

5. Anggaran dan belanja pemerintah dan perusahaan lebih terarah dan menggiring ke arah “ good governance” dan “good cooperate” .

6. Tersedia kesempatan untuk inovasi dan aplikasi teknologi kepada petani tanpa harus mengeluarkan biaya besar karena didukung oleh divisi Litbang PT. Patungan.

Kelemahan Kelemahan Kelemahan Kelemahan Kelemahan

1. Tanpa jaminan pemerintah daerah, ditahun-tahun pertama PT Patungan belum mampu memenuhi modal investasi dan modal kerja dari persyaratan peminjaman modal dari perbankan yang cukup ketat.

Aspek Finansial Aspek Finansial Aspek Finansial Aspek Finansial Aspek Finansial Pertimbangan finansial juga diterapkan dalam analisis agroindustri ini dengan memberikan hasil contoh kasus usaha tani jagung yang menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan umum dilaksanakan oleh petani saat ini yang disebut pendekatan konvensional (Gambar 5) dan pendekatan dengan menggunakan sistem agroindustri terpadu (Gambar 11), serta pembagian keuntungan yang akan diterima oleh petani dan pemda (Gambar 12).

36 KEMITRAAN UNTUK AGROINDUSTRI <

1. 1. 1.P 1. 1. PP P Pendekatan Usaha endekatan Usaha endekatan Usaha endekatan Usaha endekatan Usaha T T Tani K T T ani K ani K ani K ani Ko n o nvvvvvensional on on on ensional ensional ensional ensional Berdasarkan pendekatan usaha tani yang umumnya digunakan pada saat ini di Indonesia adalah menggunakan sistem tanam olah tanah, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida. Dengan harga benih Jagung Rp 25.000 kg dan jumlah total biaya sebesar Rp.3.767.000,- untuk luasan satu hektar. Sedangkan harga jual total adalah Rp. 6.600.000,- untuk 6 ton panen.

Gambar 11. Analisa finansial usahatani tanpa kemitraan.

2. 2. 2. 2. 2.P Pendekatan Usaha P PP endekatan Usaha endekatan Usaha endekatan Usaha endekatan Usaha T Tani Berbasis Ag T T T ani Berbasis Ag ani Berbasis Ag ani Berbasis Ag ani Berbasis Ag rrrrroindustri oindustri oindustri oindustri T oindustri Ter T T T er er er er padu. padu. padu. padu. padu. Berdasarkan pendekatan usaha tani jagung agroindustri terpadu, tiga hal penting yang membedakan dengan pendekatan konvensional yaitu:

Pertama, penggunaan teknologi baik dalam pemupukan maupun dengan masuk pada sistem pabrikasi pada sistem usaha tani. Pemupukan menggunakan bahan organik untuk menggantikan pupuk anorganik karena sistem pertanian yang akan diterapkan adalah pertanian organik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sistem pabrikasi diterapkan sebagai inti agroindustri karena adanya mekanisasi untuk menjaga kuantitas dan kualitas produk berdasarkan rencana produksi perusahaan.

Kedua, penggunaan limbah jagung seperti bongkol dan batang karena tersedia teknologi dengan biaya yang relatif mudah untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.

> KEMITRAAN UNTUK AGROINDUSTRI 37

Ketiga, bagi keuntungan dari selisih biaya produksi dengan harga jual di pasaran. Bagi hasil ini dilakukan dengan komposisi seperti pada Gambar 6 dengan melibatkan petani, pemda, dan mitra pengusaha. Selain bagi keuntungan, sisa keuntungan juga disisihkan untuk jaminan sosial masyarakat serta reinvestasi.

Berdasarkan jagung ini petani akan menerima sebesar Rp.3.845.000,- ditambah dengan jaminan sosial. Pendapatan petani akan berbeda jika hanya mengikuti cara konvensional karena hanya mendapatkan keuntungan Rp.2.833.000,- dan tanpa jaminan sosial.

Dalam agroindustri jagung terpadu, pemda akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.720.000,-/ha/tahun untuk satu kali musim tanam. Dengan asumsi di suatu kawasan terpadu tersedia lahan seluas 2.200 ha dan ditanam dua kali musim tanam maka pemerintah daerah akan menerima PAD melalui perusahaan daerah sebesar Rp.3.168 Miliar. Kontribusi pendapatan petani dan pemda dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 12. Analisa finansial usahatani dengan sistem terpadu melalui bagi hasil di PT. Patungan.

38 KEMITRAAN UNTUK AGROINDUSTRI <

Gambar 7. Nilai kontribusi pendapatan dengan dan tanpa cara agroindustri serta potensi PAD Pemda.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147