PRINSIP TEKNIS MESIN-MESIN PERTANIAN
PRINSIP TEKNIS MESIN-MESIN PERTANIAN
Prinsip dasar penggunaan mesin-mesin pertanian didasarkan pada kebutuhan terhadap suatu alat bantu sehingga pelaku usaha di agroindustri dapat meng-hasilkan suatu produk. Alat bantu ini dapat digunakan pada tingkat penyediaan bahan baku dan pengolahannya di pabrik sehingga diperoleh bahan setengah jadi, bahan jadi yang kemudian dijadikan input produksi oleh perusahaan lain untuk mengolahnya menjadi produk siap konsumsi. Produk yang siap dikonsumsi pun perlu alat bantu lain yang berfungsi sebagai pengemas menggunakan kemasan yang berisi informasi kualitas dan kuantitas produk dan identitas pembuatnya. Oleh karena itu hampir setiap tahapan di bagian produksi bahan baku, pengolahan hasil hingga pada pemasaran hasil-hasil pertanian memerlukan mesin-mesin pertanian. Secara spesifik, mesin- mesin yang dibutuhkan dalam pemasaran lebih berorientasi pada ketersediaan sistem teknologi informasi dan fasilitas komputer untuk mendapatkan informasi dan akses pembeli.
Mesin-mesin pertanian yang dibutuhkan dapat dibagi dua bagian utama yaitu untuk sarana produksi dan pengolahan hasil produksi.
1. 1. 1. 1. 1 . Sarana Produksi Sarana Produksi Sarana Produksi Sarana Produksi Sarana Produksi Mesin-mesin pertanian yang digunakan dalam sarana produksi umumnya sudah dikenal baik
oleh petani karena terlibat langsung dalam kegiatannya. Mungkin tingkatan teknologinya yang berbeda karena ada yang tradsional seperti bajak, cangkul, pemotong ani-ani, hingga yang moderen seperti traktor tangan, mesin perontok gabah, irigasi sistem tetes dan sebagainya.
Pemilihan mesin-mesin tersebut sebaiknya mempertimbangkan kondisi agroekologi daerah yang umumnya daerah tropis dan kondisi topografi yang bergelombang dan tingkat penguasaan masyarakat yang masih perlu peningkatan keterampilan. Tingkat keterampilan yang dibutuhkan selain untuk pengoperasian mesin juga untuk pemeliharaan dengan dukungan ketersediaan suku cadang di daerah yang sesuai dengan persyaratan mesin tersebut.
78 STRATEGI PEMILIHAN MESIN PABRIKAN AGROINDUSTRI KEMITRAAN DI DAERAH <
2. 2. 2. 2. 2 . Sarana P Sarana P Sarana P Sarana P Sarana Peng eng eng eng engolah Hasil Pr olah Hasil Pr olah Hasil Pr olah Hasil Pr olah Hasil Pr oduksi oduksi oduksi oduksi oduksi PP P P Pada bagian mesin-mesin dibagi menjadi tig ada bagian mesin-mesin dibagi menjadi tig ada bagian mesin-mesin dibagi menjadi tig ada bagian mesin-mesin dibagi menjadi tig ada bagian mesin-mesin dibagi menjadi tiga sub a subbagian y a sub a sub a sub bagian y bagian y bagian y bagian yaitu: aitu: aitu: aitu: aitu: Pertama, untuk pengolahan dari bahan baku menjadi setengah jadi.
Tipe mesin-mesin yang dibutuhkan pada bagian ini akan digunakan untuk proses seleksi atau sortir, pencucian, penghancuran, dan pengeringan.
Kedua, untuk pengolahan dari bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Tipe mesin-mesin yang dibutuhkan pada bagian ini akan digunakan untuk proses-proses penghancuran, pencampuran, pembakaran, pencetakan, pengendalian kualitas, serta pengepakan.
Ketiga, untuk pengolahan dari bahan jadi menjadi produk siap di konsumsi. Tipe mesin-mesin yang dibutuhkan terbatas pada pengepakan dan pemberian label. Ketiga subbagian ini juga masih memerlukan alat-alat bantu seperti timbangan dan alat-alat
ukur dalam pengendalian kualitas. Jika tahapan proses dalam penyediaan bahan baku dan pabrikasi dapat diketahui dengan
seksama maka tahapan selanjutnya adalah menentukan kebutuhan mesin-mesin yang harus dibeli, baik karena skala prioritas dengan pertimbangan waktu dan biaya serta kemampuan pengelolanya maupun karena kebutuhan untuk memenuhi target bisnis yang telah ditetapkan dalam pembangunan suatu usaha.
Pemikiran untuk pembelian mesin-mesin pertanian mungkin dapat menggunakan tahapan dasar dalam pemilihan pengering yang menjadi ilustrasi dari logika Mujumdar, A. S. (2001). Diawali dengan penentuan target yang akan dicapai, kemudian dilakukan pemilihan awal dan kondisi informasinya, dan dilakukan pengujian dan validasi, serta evaluasi ekonomi sebelum sampai pada tahap keputusan ke penjual atau pabrik.
> STRATEGI PEMILIHAN MESIN PABRIKAN AGROINDUSTRI KEMITRAAN DI DAERAH 79
Gambar. 1. Logika dasar dalam pemilihan pengering.
Pemikiran lanjutan yang perlu diambil dari Gambar 1. adalah tahapan validasi pilihan dengan melakukan uji coba dan indikator yang perlu digunakan dalam evaluasi ekonomi. Validasi pilihan dapat dilakukan dengan mengkaji ulang berbagai mesin yang memiliki fungsi sama supaya dapat perbandingan teknis. Contoh kasus adalah pemilihan mesin pengering yang memiliki keragaman tinggi karena masing-masing memiliki prinsip kerja yang berbeda. Pengering ada yang menggunakan sistem pemanas biasa dan sifatnya statis dan ada yang dinamis karena menggunakan ban berjalan. Bahkan sistem bahan bakar yang digunakan juga berbeda seperti bahan bakar minyak, tenaga listrik, dan kayu bakar atau tempurung kelapa. Sudah tentu ini semua akan mempengaruhi biaya produksi dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
80 STRATEGI PEMILIHAN MESIN PABRIKAN AGROINDUSTRI KEMITRAAN DI DAERAH <
Pemikiran lain adalah jaminan pelayanan purna jual dari perusahaan penyedia mesin pertanian. Mereka harus memberikan perbaikan dan penyediaan suku cadang, serta pelatihan untuk pengoperasian dan pemeliharaan mesin. Hal ini mendorong pihak manajemen untuk segera mempersiapkan SDMnya sehingga dapat melaksanakan tugas perusahaan.