Unsur-unsur Pencemar Udara

2. Unsur-unsur Pencemar Udara

a. Karbon monoksida (CO)

Pencemaran karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: kebakaran hutan, oksidasi dari terpene yang diemisikan hutan ke atmosfer, produksi CO oleh vegetasi dan kehidupan di laut. Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari emisi total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari pembakaran bensin pada otomotif.

Gambar 7.42. Gas buang kendaraan yang mengandung CO

Perkiraan emisi per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Perkiraan emisi CO per satuan berat bahan bakar

Emisi CO Kg/Ton BB Batu bara

Sumber Bahan Bakar

Faktor Emisi CO %

0,25 Industri

Pembangkit listrik

510,0 Kayu dan BB non-komersial Insinerasi

35,0 Kebakaran Hutan

b. Nitrogen oksida (NO x )

Cemaran nitrogen oksida yang penting berasal dari sumber antropogenik yaitu: NO dan NO 2 . Sumbangan sumber antropogenik terhadap emisi total ± 10,6%.

Gambar 7.43. Siklus Nitrongen Atmosfer-Tanah

Perkiraan emisi NO x per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 7.13. Perkiraan emisi NO x per satuan berat bahan bakar

Sumber Bahan Bakar

Faktor Emisi CO %

Emisi NO 2 kg.ton BB

Batu bara Pembangkit listrik

1 10 kg/ton Industri

1 10 kg/ton Minyak Bumi Bensin

2 20 kg/ton Kerosen

13 kg/ton Solar (Fuel Oil )

12,5 kg/ton Minyak residu

18 kg/ton Gas alam Pembangkit listrik

6 kg/m 3 Industri

Kg/m 3 Kebakaran hutan

2,5 kg/ton

c. Sulfur oksida (SO X )

Senyawa sulfur di atmosfer terdiri dari H 2 S, merkaptan, SO 2 , SO 3 ,H 2 SO 4 garam-garam sulfit, garam-garam sulfat, dan aerosol sulfur organik. Dari cemaran tersebut yang paling penting adalah SO 2 yang memberikan sumbangan ± 50% dari emisi total. Cemaran garam sulfat dan sulfit dalam bentuk aerosol yang berasal dari percikan air laut memberikan sumbangan 15% dari emisi total.

Gambar 7.44. Gas buang industri yang mengandung Sox

Perkiraan emisi sulfur dioksida per satuan berat bahan bakar disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 7.14. Perkiraan emisi SO 2 per satuan berat bahan bakar

Sumber Bahan Bakar

Faktor Emisi CO %

Emisi SO 2 kg.ton BB

Batu bara Pembangkit listrik

45 45 kg/ton Industri

40 40 kg/ton Minyak Bumi Bensin

Kerosen

Solar (Fuel Oil )

Minyak residu

Gas alam Pembangkit listrik

Industri

d. Hidrokarbon (HC)

Cemaran hidrokarbon yang paling penting adalah CH 4 (metana) +

86 0 / dari emisi total hidrokarbon, dimana yang berasal dari sawah 11%, dari rawa 34%, hutan tropis 36%, pertambangan dan lain-lain

5%. Cemaran hidrokarbon lain yang cukup penting adalah emisi terpene (a-pinene p-pinene, myrcene, d-Iimonene) dari tumbuhan ± 9,2 % emisi hidrokarbon total. Sumbangan emisi hidrokarbon dari sumber antrofogenik 5% lebih kecil daripada yang berasal dari pembakaran bensin 1,8%, dari insineratc dan penguapan solvent 1,9%.

Gambar 7.45. Emisi HC dari kegiatan industri

Tabel 7.15. Perkiraan emisi HC per satuan berat bahan bakar

Emisi Hidrokarbon kg.ton BB Batu bara Pembangkit listrik

Sumber Bahan Bakar

Faktor Emisi CO %

60,0 Evaporasi dan transfer

< 1,0 Solar (Fuel Oil )

0,35 Minyak residu

1,5 Kebakaran hutan

e. Partikulat

Cemaran partikulat meliputi partikel dari ukuran molekul s/d > 10 μm. Partikel dengan ukuran > 10 μm akan diendapkan secara gravitasi dari atmosfer, dan ukuran yang lebih kecil dari 0,1 μm pada

umumnya tidak menyebabkan masalah lingkungan. Oleh karena itu cemaran partikulat yang penting adalah dengan kisaran ukuran 0,1 -

10 μm. Sumber utama partikulat adalah pembakaran bahan bakar ± 13% - 59% dan insinerasi.

Tabel 16. Perkiraan Faktor Emisi Partikulat

Sumber Bahan Bakar Faktor Emisi Partikulat

Gas Alam 3 Pembangkit listrik 3 0,24 kg/10 m

3 Industri 3 0,29 kg/10 m Distilat minyak bumi

Industri 3 1,8 kg/m Rumah tangga 3 1,0 kg/m

Minyak residu Pembangkit listrik 3 1,20 kg/m

Kayu 3 2,75 kg/m Kayu 3 2,75 kg/m

Emisi cemaran CO 2 berasal dari pembakaran bahan bakar dan sumber alami. Sumber cemaran antropogenik utama adalah pembakaran batubara 52%, gas alam 8,5%, dan kebakaran hutan 2,8%

Gambar 7.46. Emisi CO 2 dari pembakaran bahan bakar

Tabel 7.17. Perkiraan emisi CO 2 per satuan berat bahan bakar

Sumber Bahan Bakar

Faktor Emisi CO %

Emisi CO 2 kg.ton BB

Batu bara

2,48 Minyak bumi

3,17 Gas alam

1,46 Kebakaran hutan

g. Metana (CH 4 )

Metana merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO 2 , CFC, dan N 2 O menyebabkan efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global. Sumber cemaran CH 4 adalah sawah (11%), rawa (34%), hutan tropis (36%), pertambangan dll (5%). Efek rumah kaca dapat dipahami dari Gambar 30. Sinar matahari yang masuk ke atmosfer sekitar 51% diserap oleh permukaan bumi dan sebagian disebarkan serta dipantulkan dalam Metana merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO 2 , CFC, dan N 2 O menyebabkan efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global. Sumber cemaran CH 4 adalah sawah (11%), rawa (34%), hutan tropis (36%), pertambangan dll (5%). Efek rumah kaca dapat dipahami dari Gambar 30. Sinar matahari yang masuk ke atmosfer sekitar 51% diserap oleh permukaan bumi dan sebagian disebarkan serta dipantulkan dalam

CH 4 , CFC, N 2 O, CO 2 yang berada di atmosfer mengakibatkan radiasi inframerah yang tertahan akan meningkat yang pada gilirannya akan mengakibatkan pemanasan global.

Gambar 7.47. Penyerapn radiasi UV oleh Ozon

h. Asap kabut fotokimia

Asap kabut merupakan cemaran hasil reaksi fotokimia antara O 3 , hidrokarbon dan NO X membentuk senyawa baru aldehida (RHCO)

dan Peroxy Acil Nitrat (PAN) (RCNO 5 ).

i. Hujan asam

Bila konsentrasi cemaran NOx dan SO X di atmosfer tinggi, maka

akan diubah menjadi HNO 3 dan H 2 SO 4 .

Adanya hidrokarbon, NO 2 , oksida logam Mn (II), Fe (II), Ni (II), dan

Cu (II) mempercepat reaksi SO 2 menjadi H 2 SO 4 .

HNO 3 dan H 2 SO 4 bersama-sama dengan HCI dari emisi HCI menyebabkan derajad keasaman (pH) hujan menjadi rendah < 5,7. pada umumnya kisaran pH hujan asam 4 - 5,5