Pengendalian Pencemaran Udara

4. Pengendalian Pencemaran Udara

a. Sumber dan Jenis Pencemaran Udara

Pencemaran udara ditinjau dari asalnya dapat dibagi menjadi dua. Pertama, yaitu pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas alam seperti hembusan angin yang membuat debu beterbangan, letusan gunung berapi yang mengeluarkan gas dan debu ke udara, aroma yang dikeluarkan flora dan fauna, kebakaran hutan, serbuk sari dari bunga, pembusukan hewan, dan tumbuh-tumbuhan, radioaktivitas alam. Dalam beberapa kasus pencemaran alamiah ini berskala sangat besar sperti letusan gunung berapi yang sekali meletus bisa mengeluarkan jutaan ton gas dan debu ke udara, ataupun kebakaran hutan yang asapnya bisa menyebar menutupi suatu kawasan yang sangat luas. Pencemaran udara

akibat aktivitas alam ini sangat sulit dikontrol oleh manusia, hanya kebakaran hutan saja yang bisa dikontrol. Kedua, pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, seperti alat transportasi, pembangkit tenaga listrik non-PLTA, industri yang kesemuanya menghasilkan 5 macam polutan utama yang berbahaya yaitu partikulat, karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida dan belerang oksida. Pencemaran udara akibat aktivitas manusia sekarang ini sudah sangat berat. Sebagai contoh, diperkirakan polutan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di Amerika Serikat saja dalam satu tahun sebesar 300 juta ton (bandingkan dengan polusi belerang dioksida akibat pembakaran bahan bakar di Indonesia sekitar 160.000 ton/th dari batubara dan 3500 ton/th dari bahan bakar minyak). Pencemaran udara akibat aktivitas manusia ini yang akan dibahas dan care penanggulangannya agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Sudah terbukti bahwa polutan bisa menimbulkan akibat negatif, antara lain kesehatan manusia seperti penyakit saluran pernafasan dan pare- paru, iritasi mata-kulit, alergi, dan lain-lainnya. Terhadap binatang selain pernafasan juga makanan seperti yang terjadi terdap tumbuh-tumbuhan, antara lain kerusakan hutan akibat hujan asam, rusaknya warna daun, bunga, buah dan sebagainya. Tidak bisa diabaikan adalah kerusakan material akibat korosi, perubahan warna, pemecahan rantai molekul, kotor akibat debu, berkurangnya jarak pandang dan lainnya. Terhadap clam: adanya zat CFC/HCFC yang merusak lapisan ozon (pelindung bumi dari radiasi sinar ultra-violet matahari. Aerosol di udara bersifatmenyerap energi radiasi sinar ultraviolet matahari dan mengubahnya jadi panas yang membuat udara menjadi lebih panas. Naiknya kandungan gas karbon monoksida di atmosfer akan mengakibatkan terhalangnya pantulan panas bumi ke angkasa luar hal ini mengakibatkan terperangkapnya panas di atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi naik dan akibat lanjutannya antara lain adalah naiknya permukaan air laut akibat meleburnya lapisan es di kutub bumi. Secara garis besar ada dua macam zat pencemar di udara yang berasal dari emisi peralatan yang berkaitan dengan aktivitas manusia yaitu Gas dan Partikulat.

a. Gas

1. Senyawa belerang: SO 2 , SO 3 ,H 2 S

2. Karbon Oksida: CO, CO 2

3. Nitrogen Oksida: NO, NO 2 , NO 3

4. Halogen, Halida: HF, HCI, Cl 2 . CFC

5. Cyanida: HCN

6. Amonia: NH 3

7. Organik: Hidrokarbon seperti metana, etana, benzena, asam organik, formaldehida, alkohol, dll.

Beberapa jenis gas tersebut di atas mempunyai bau yang spesifik yang dapat dipakai sebagai indikator adanya pencemaran udara.

b. Partikulat

Partikulat dapat berbentuk zat padat atau cairan yang ukurannya lebih besar dari ukuran 1 molekul, tetapi kurang dari 1000 μm. Partikulat yang terdispersi di udara di sebut Aerosol. Debu adalah hasil pemecahan zat padat sehingga berukuran 1 sampai 200 Etm. Asap adalah padatan atau butiran cairan hasil pembakaran zat organik dan berukuran antara 0,01 sampai 1 μm, demikian halusnya ukurannya sehingga bisa terdispersi cukup lama di udara. Polutan gas dan partikulat dilihat dari sumbernya dapat dibagi menjadi dua. Pertama, sumber bergerak, misalnya alat transportasi seperti mobil, bis, truk, pesawat udara, kapal, kereta api, dimana gas asap sisa hasil pembakaran di buang langsung ke udara. Kedua, sumber tidak bergerak, yaitu industri/pabrik yang emisi polutannya sebagian besar dikeluarkan lewat cerobong asap, sebagian lagi as ke Iingkungan karena operasi peralatan pabrik yang tidak sempurna atau terbuka sehingga gas/ partikulat dapat lolos ke udara.