Prinsip Dasar Pengendalian Pencemaran Udara

2. Prinsip Dasar Pengendalian Pencemaran Udara

Dengan mengetahui jenis dan sumber zat-zat pencemar udara, maka dapat dilakukan dua tindakan untuk pengendalian pencernaran udara, yaitu: DI DALAM PROSES dan DI LUAR PROSES.

a. Pengendalian di dalam proses

1. Memperbaiki proses agar sisa pembakaran seminimal mungkin. Ada empat hal yang bisa digunakan untuk meminimalisasi polutan di dalam emisi gas hasil pembakaran. Pertama, yaitu pemakaian bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan dengan kandungan belerang dan logam berat yang seminimal mungkin, seperti bensin yang tidak mengandung timbal (Pb) Kedua, yaitu pengaturan efisiensi pembakaran dengan mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang optimal. Ketiga, yaitu perancangan sistem pembakaran yang bagus agar pembakaran bisa berlangsung sempurna. Keempat, yaitu penerapan sistem energi terintegrasi dimana kebutuhan energi untuk pemanasan dan sisa energi yang akan di buang dihitung, kemudian aliran panas yang akan dibuang dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga secara netto energi simpan baru yang diperlukan bisa seminimal mungkin.

2. Memperbaiki proses agar bahan yang diproses terisolasi dari lingkungan. Semua proses diusahakan dijalankan secara tertutup sehingga kalau ada emisi gas dan partikulat bisa dilokalisir untuk selanjutnya dialirkan ke unit pengolahan gas buang.

3. Memperbaiki kondisi proses . Suhu, tekanan, kecepatan alir, kecepatan putaran, konsentrasi, dan lainnya agar efisiensi proses meningkat yang akhirnya akan membuat gas dan partikulat yang terbuang bisa minimal.

4. Memperbaiki peralatan agar tidak terjadi kebocoran lingkungan, dengan cara merawat peralatan secara rutin dan teliti, contohnya

kran-kran, packing pompa-kompressor-flange.

5. Pemasangan alat penangkap polutan pada aliran gas yang akan dibuang ke lingkungan contohnya elektrostatik precipitatot cyclone, separator, absorbser; katalitik konverter, bag filter, incinerator; absorbser karbon aktif, kondensor, dan lain-lain.

6. Perancangan dan pemasangan cerobong yang sesuai dengan ketentuan dan dengan memperhatikan kondisi lingkungan. Khusus untuk perancangan dan pemasangan cerobong perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:  Tinggi cerobong sebaiknya minimal 2,5 kali tinggi bangunan di

sekitarnya agar lingkungan sekitar tidak terkena turbulensi asap.

 Kecepatan aliran gas yang keluar cerobong sebaiknya berkecepatan minimal 20 m/detik agar gas yang keluar cerobong akan terhindar dari turbulensi.

 Perlu diingat bahwa untuk cerobong yang diameternya kurang dari 5 feet dan tingginya kurang dari 200 feet akan mengakibatkan konsentrasi di bagian bawah akan menjadi tinggi.

 Konsentrasi maksimum bagian permukaan tanah dari cerobong biasanya terjadi pada jarak 10 sampai 20 kali tinggi cerobong sesuai arah angin ( down wind).

 Konsentrasi maksimum zat polutan berkisar 0,001% - 1% dari konsentrasi zat polutan di dalam cerobong.  Semakin tinggi cerobong, semakin rendah konsentrasi maksimum zat polutan di permukaan.  Cerobong dilengkapi dengan

sampling point untuk mempermudah pengontrolan kualitas gas buang.

b. Pengendalian di luar proses

Pemilihan lokasi pabrik yang tepat dengan memperhatikan lingkungan sekitar permukiman, daerah industri, dan jenis industri. Penanaman potion tinggi di sekeliling pabrik dan pinggir jalan, pengaturan perbandingan yang memadai antara Iuas daerah hijau dan luasan daerah terpakai. Pohon-pohon ini dapat berfungsi sebagai buffer/penyangga agar pengaruh negatif emisi gas buang dapat ditekan karena dengan adanya pohon-pohon tersebut sebagian gas buang seperti karbon dioksida dapat terserap.

c. Pengendalian dari Sumber Emisi

Sebelum membahas pengendalian pencemaran udara dari sumber emisi, lebih dulu perlu dikertahui karakteristik berbagai jenis peralatan pengendalian pencemaran udara di dalam proses dan faktor-faktor yang mendasari pemilihannya. Dengan demikian alat-alat tersebut harus dipasang sebelum cerobong. Dengan mengetahui jenis alat yang dipakai, bisa dihitung konsentrasi zat polutan yang akan dibuang lewat cerobong sudah memenuhi baku mutu atau belum. Apakah alat yang dipakai perlu diganti dengan jenis lain yang efisiensi prosesnya lebih tinggi. Dengan memperhatikan standar baku mutu udara ambien dapat dirancang tinggi Sebelum membahas pengendalian pencemaran udara dari sumber emisi, lebih dulu perlu dikertahui karakteristik berbagai jenis peralatan pengendalian pencemaran udara di dalam proses dan faktor-faktor yang mendasari pemilihannya. Dengan demikian alat-alat tersebut harus dipasang sebelum cerobong. Dengan mengetahui jenis alat yang dipakai, bisa dihitung konsentrasi zat polutan yang akan dibuang lewat cerobong sudah memenuhi baku mutu atau belum. Apakah alat yang dipakai perlu diganti dengan jenis lain yang efisiensi prosesnya lebih tinggi. Dengan memperhatikan standar baku mutu udara ambien dapat dirancang tinggi

ƒ Pemilihan jenis peralatan

Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan jenis peralatan pengendalian pencemaran udara, beberapa di antaranya adalah:

1. Jenis proses produksi yang akan dikendalikan jenis gas.

2. Beban dan konsentrasi outlet yang diperlukan.

3. Kelembaban inlet.

4. Temperatur inlet.

5. Tekanan inlet.

6. Jenis, ukuran dan bet jenis partikulat.

7. Konsentrasi partikulat pada inlet alat.