Amplification Jalur Utama

3.3.1. Amplification Jalur Utama

Untuk Parameter W, maka d = 5 dan panjang lintasannya dapat dicari dengan O_S_W  5, artinya setengah kode DNA

Jalur Alternatif

sebelah kanan dari parameter W(TT) + semua kode DNA yang

W-X-Y-Z 

panjang rusuknya 5 (CTGACTGACTGACTG) + setengah kode TTTCTTCGTCGTAGGTCTTCGTCGGCCGACGACGTTAATTGTAGAAATT

AG

sebelah kiri dari simpul W(TA) sehingga parameter tersebut

W-3-X-3-Y-4-Z-1

memiliki panjang untaian (TTCTGACTGACTGACTG TA).

ATAAAGAAGCAGCCGCCAGAAGCAGCTGCTGCAATTAACAGCTCTTTT

Untuk Parameter X, maka d = 2 dan panjang lintasannya dapat

dicari dengan O_S_X  2, artinya setengah kode DNA sebelah kanan dari parameter X(GG) + semua kode DNA yang

3.5. Operasi Melting

panjang rusuknya 2(TCGATT) + setengah kode sebelah kiri dari Berikutnya pada tahap keempat, setelah proses amplification simpul X(GC) sehingga parameter tersebut memiliki panjang

selesai pada tabung reaksi. Untaian tersebut kemudian di untaian (GGTCGATTGC).

melting yaitu memisahkan untaian ganda menjadi untaian Untuk Parameter Y, maka d = 1 dan panjang lintasannya dapat

tunggal.

dicari dengan O_S_Y  1, artinya semua kode DNA parameter Y(GTCG) + semua kode DNA yang panjang

ATAAGACTGACTGACTGACCGCCAGCTAACAGCTTATCTTAGAAGCAG

rusuknya 1(ATT) + setengah kode sebelah kiri dari simpul

Y(GT) sehingga parameter tersebut memiliki panjang untaian ATAAAGAAGCAGCCGCCAGAAGCAGCTGCTGCAATTAACAGCTCTTTT

(GTCGATTGT). Untuk Parameter Z, maka d = 3 dan panjang lintasannya dapat

3.6. Operasi Detection

dicari dengan O_S_Z  3, artinya setengah kode DNA Tahap terakhir, semua untaian pada tahap sebelumnya sebelah kanan dari parameter Z(AA) + semua kode DNA yang

panjang rusuknya 3(TCTTCGTCG) + setengah kode sebelah dipisahkan menurut panjangnya melalui gel electrophoresis. Disini juga terjadi proses detection untuk memeriksa untaian

kiri dari simpul Z(AG) sehingga parameter tersebut memiliki yang terpendek, maka didapatkan untaian atau jalur optimal panjang untaian (AA TCTTCGTCGAG).

tersebut adalah,

Parameter Alias Bob ot

Untaian

Populasi

Untaian Jalur Utama

Penumpang W

ATAAGACTGACTGACTGACCGCCAGCTAACAGCTTATCTTAGAAGCAG Waktu Tempuh

5 TTCTGACTGACTGACTGTA

Ke titik B

X 2 GCTCGATTGG

Untaian Jalur Alternatif

Tumpukan Angkutan

1 GTCGATTGT

ATAAAGAAGCAGCCGCCAGAAGCAGCTGCTGCAATTAACAGCTCTTTT A

Jumlah Penumpang

3 AATCTTCGTCGAG

Tabel 3. Untaian Untuk Jalur Utama

Dari kedua untaian tersebut dapat diketahui Kedua jalur baik jalur alternatif maupun jalur utama untuk contoh kasus di atas memiliki peluang dan potensiyang sama guna mendapatkan

solusi optimal/penumpang optimal. Untuk Parameter W, maka d = 3 dan panjang lintasannya dapat

3.3.2 Amplification Jalur Alternatif

dicari dengan O_S_W  3, artinya setengah kode DNA sebelah kanan dari parameter W(TT) + semua kode DNA yang

3.7 Pseudocode Algoritma DNA

panjang rusuknya 3(TCTTCGTCG) + setengah kode sebelah

a) Pseudocode Amplification

kiri dari simpul W(TA) sehingga parameter tersebut memiliki

Procedure amplificatioan( no , kodeDNAP , bobot ,

panjang untaian (TT TCTTCGTCG TA).

kodeDNAB )

Untuk Parameter X, maka d = 3 dan panjang lintasannya dapat

If bobot = 1 Then

untaian(no) = kodeDNApara) & kodeDNAB &

dicari dengan O_S_X  3, artinya setengah kode DNA

Left(kodeDNAP, 2)

sebelah kanan dari parameter X(GG) + semua kode DNA yang

Else

panjang rusuknya 3(TCTTCGTCG) + setengah kode sebelah

untaian(no) = Mid(kodeDNApara, 3,

kiri dari simpul X(GC) sehingga parameter tersebut memiliki &kodeDNAbobot&left(kodeDNApara, 2)

End If

panjang untaian (GGTCTTCGTCGGC).

2. Pemilihan jalur optimal apakah jalur utama maupun jalur

b) Pseudocode ligation

alternatif sangat dipengaruhi oleh tiap-tiap bobot parameter

ligation(lokasiUtama)

3. Pemilihan

proses-proses

Algortima DNA sangat

i=1 While I < Jumlahparameter

mempengaruhi tingkat ketepatan dari kasus yang diteliti.

DnaLigationUtama = DnaLigationUtama) & untaian(i) KompLigationUtama = KompLigationUtama) &

5 PUSTAKA

Kompparameter(i) & bobot

i=i+1

[1] Hadijah. 2010. Penggunaan algoritma dna untuk

Wend

menyelesaian masalah lintasan hamilton. universitas