=P 1 +P 2 +P 3 +P 4 = 0,40530303 melalui pertukaran dari komponen suatu
C 4 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 = 0,40530303 melalui pertukaran dari komponen suatu
C 5 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 = 0,507575757
kromosom. Sehinggadari dua individu bisa
C =P
6 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 +P 6 = 0,583333333
7 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 +P 6 +P 7 =
C dihasilkan dua individu baru lagi,
0,704545454 atau dari satu pasang individu lama
menghasilkan sepasang individu baru. 0,818181818
C 8 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 +P 6 +P 7 +P 8 =
Crossover atau rekombinasi dilakukan apabila
C 9 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 +P 6 +P 7 +P 8 +P 9 probabilitas crossover (PC) > nilai acak yang = 0,929292929
dibangkitkan. Setelah kondisi PC > nilai acak
C 10 =P 1 +P 2 +P 3 +P 4 +P 5 +P
6 +P 7 +P 8 +
terpenuhi lakukan pemilihan sepasang individu
P 9 +P 10 =1
induk secara acak. Proses crossover dilakukan pada setiap individu
4. Setelah dihitung kumulatif probabilitasnya bangkitkan bilangan random ( R ) dengan range 0 – 1, sebanyak jumlah
dengan probabilitas crossover yang telah
kromosom dalam satu populasi, dalam makalah ini ada 10,
ditentukan. Misalkan PC ditentukan sebesar 0,5
R 1 = 0,86 R 6 = 0,04
maka diharapkan 50% dari total kromosom akan
R 2 = 0,24 R 7 = 0,08
mengalami crossover, jadi jika dalam satu
R 3 = 0,72 R 8 = 0,38
populasi ada 10 kromosom, maka yang akan di
R 4 = 0,85 R 9 = 0,77 R 5 = 0,22
R 10 = 0,22
crossover adalah 50% dari 10 kromosom yaitu 5 kromosom. Dimana rekombinasi untuk kasus ini
Kromosom yang terpilih atau terseleksi menjadi kormosom baru yaitu :
dilakukan dengan menggunakan metode crossover satu titik, berikut ini penjelasannya :
Kromosom Awal : Kromosom 3 baru Kromosom 3 ><
Kromosom 4 R 2 =6
I1 [1 0 1 0 1 1 1 1 0 0] Kromosom 4 baru Kromosom 4 >< I2 [1 1 1 0 1 1 0 1 0 1]
Kromosom 9 R 3 =9
I3 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1] Kromosom 9 baru Kromosom 9 >< I4 [1 0 1 1 1 1 0 1 1 0]
Kromosom 10 R 4 =8
I5 [1 0 1 1 0 0 1 0 0 1] Kromosom 10 baru Kromosom 10 >< I6 [1 1 0 0 1 0 0 1 1 0]
Kromosom 2 R 5 =4
I7 [1 1 1 0 1 1 1 0 0 0] I8 [1 1 0 0 0 0 1 0 0 1]
Kromosom 2 baru = Kromosom 2 >< Kromosom I9 [1 1 0 1 1 1 1 0 0 0]
I10 [1 0 1 0 0 1 0 1 1 1] 11010 1 1 0 0 1] >< [1 1 =[
Setelah proses seleski dengan metode Roulette 11010 01001 =[ ] Wheel, maka susunan kromosom menjadi :
Kromosom 3 baru = Kromosom 3 >< Kromosom I1 [1 1 0 1 1 1 1 0 0 0]
I2 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1] 110000 =[ 1 0 0 1] >< [1 1 I3 [1 1 0 0 0 0 1 0 0 1]
I4 [1 1 0 1 1 1 1 0 0 0] 110000 1000 =[ ] I5 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1]
Kromosom 4 baru = Kromosom 4 >< Kromosom I6 [1 0 1 0 1 1 1 1 0 0]
I7 [1 0 1 0 1 1 1 1 0 0] 110111100 =[ 0] >< [1 1 I8 [1 0 1 1 1 1 0 1 1 0]
I9 [1 1 0 0 0 0 1 0 0 1] 110111100 =[ 1 ] I10 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1]
Kromosom 9 baru = Kromosom 9 >< Kromosom
Seperti pada proses Roulette Wheel sebelumnya, 11000010 =[ 0 1] >< [1 1 bangkitkan juga bilangan random ( R ) dengan
range 0 – 1, sebanyak jumlah kromosom 11000010 =[ 01 ]
Kromosom 10 baru = Kromosom 10 ><
Kromosom 2
R 3 = 0,43
R 8 = 0,70
R 4 = 0,12
R 9 = 0,16
1101 011001 =[ ] Berikut ini cara kerja crossover dengan PC =
R 5 = 0,52
R 10 = 0,19
Jadi kromosom yang didapatkan setelah proses 0,500 (crossover akan dilakukan jika probabilitas
crossover adalah sebagai berikut : crossover (PC) > nilai acak yang dibangkitkan) I1 [1 1 0 1 1 1 1 0 0 0] R 1 > PC
R 6 > PC
I2 [1 1 0 1 0 0 1 0 0 1]
R 2 < PC
R 7 > PC
I3 [1 1 0 0 0 0 1 0 0 0]
R 3 < PC
R 8 > PC
I4 [1 1 0 1 1 1 1 0 0 1]
R 4 < PC
I5 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1] R 5 > PC
R 9 < PC
I6 [1 0 1 0 1 1 1 1 0 0] Jika nilai acak lebih kecil atau sama dengan nilai
R 10 < PC
I7 [1 0 1 0 1 1 1 1 0 0] PC, maka lakukan crossover dan jika tidak nilai
I8 [1 0 1 1 1 1 0 1 1 0] individu induk lansung diwariskan ke individu
I9 [1 1 0 0 0 0 1 0 0 1] anak. Dari hasil di atas ada 5 bilangan random
I10 [1 1 0 1 0 1 1 0 0 1] (R 2 ,R 3 ,R 4 ,R 9 , dan R 10 ) yang lebih kecil dari PC (memenuhi syarat).
3.5 Mutasi
Setelah itu bangkitkan bilangan acak lagi untuk Pada tahap ini gen-gen dalam satu kromosom melakukan crossover satu titik antara 1 sampai
atau lebih akan diganti dengan gen-gen yang panjang kromosom dikurangi 1. Pada kasus ini
baru sesuai dengan kondisi kondisi tertentu. panjang kromosom adalah 10 maka bilangan
Menyisipkan suatu perbedaan pada suatu acaknya adalah antara 1 sampai 10 – 1 = 9.
populasi sangat diperlukan karena suatu saat semua populasi menjadi homogen (sama) dan
Kromosom 2 baru Kromosom 2 >< Kromosom 3 R
tidak adanya kemungkinan untuk peningkatan
(perbaikan).
Langkah pertama pada tahap ini adalah hitung
Kromosom 8 :
total gen dimana Total Gen = Jumlah gen dalam
R 71 = 0,88
R 76 = 0,95
kromosom x Jumlah populasi.
Total Gen = 10 x 10 = 100
R 74 = 0,50
R 79 = 0,87
R 80 = 0,98 dengan range 0 – 1 sebanyak total gen (100).
Selanjutnya bangkitkan bilangan random (R)
R 75 = 0,31
Kromosom 9 :
Mutasi dilakukan jika probabilitas mutasi (PM) >
R 81 = 0,17
R 86 = 0,78
nilai acak yang dibangkitkan dan probabilitas
inilah yang menentukan berapa gen yang akan
R 84 = 0,08
R 89 = 0,61
R 90 = 0,26 dengan probabilitas mutasi yang telah ditentukan.
mengalami mutasi. Proses mutasi dilakukan
R 85 = 0,22
Kromosom 10 :
Misalkan PM ditentukan sebesar 0,1 maka
R 91 = 0,55
R 96 = 0,39
diharapkan 10% dari total gen mengalami mutasi
R 92 = 0,59
R 97 = 0,10
itu artinya 10% dari 100 adalah 10 gen.
R 100 = 0,12 berikut :
Bilangan random yang terbentuk adalah sebagai
R 95 = 0,59