Sertifikasi Elektronik
4.3 Sertifikasi Elektronik
Tanda tangan elektronik yang dibuat dan digunakan hanya melibatkan para pihak yang saling bertransaksi dapat mengurangi kepercayaan diantara mereka, karena key (public key) yang dikenal dalam konsep tanda tangan digital mungkin sengaja dipalsukan oleh seorang penyusup yang menyamar sebagai orang lain yang sah bertransaksi. Oleh karena itu tetap dibutuhkan keterlibatan pihak ketiga yang terpercaya yakni suatu lembaga yang bernama Penyelenggara Sertifikasi Elektronik yang menerbitkan sertifikat elektronik berisikan data pembuatan tanda tangan elektronik sehingga para pihak yang akan bertransaksi secara elektronik dengan menggunakan tanda tangan elektronik dapat saling memeriksa kebenaran key (public key) yang digunakan lewat Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
Dalam UU ITE dikatakan ”Setiap Orang berhak menggunakan jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik untuk
pembuatan
Tanda
Tangan Elektronik”. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus memastikan keterkaitan suatu Tanda Tangan Elektronik dengan Tangan Elektronik”. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus memastikan keterkaitan suatu Tanda Tangan Elektronik dengan
Internasional. Para pihak memiliki kewenangan untuk Penyelenggara
menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia berbadan
Sertifikasi
Elektronik
asing.
penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang hukum Indonesia dan berdomisili di Indonesia.
menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus menyediakan
Elektronik internasional yang dibuatnya. Jika para pihak informasi yang akurat, jelas, dan pasti kepada setiap
tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pengguna jasa, yang meliputi metode yang digunakan
maka penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau untuk mengidentifikasi Penanda Tangan; hal yang dapat
lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang digunakan untuk mengetahui data diri pembuat Tanda
berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul Tangan Elektronik; dan hal yang dapat digunakan untuk
dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum menunjukkan keberlakuan dan keamanan Tanda Tangan
Perdata Internasional.
Elektronik. Dalam transaksi elektronik melibatkan pihak Pengirim atau Penerima. Meskipun demikian, transaksi
4.4 Sistem Elektronik
elektronik dapat diwakili oleh Agen Elektronik. Dalam Dalam UU ITE, sistem elektronik yang
UU ITE, Agen Elektronik didefinisikan sebagai digunakan dalam transaksi elektronik mesti memenuhi
“perangkat dari suatu Sistem Elektronik yang dibuat persyaratan minimal seperti yang dijelaskan sebelumnya
untuk melakukan suatu tindakan terhadap suatu sehingga diperoleh sistem elektronik yang andal, aman
Informasi Elektronik tertentu secara otomatis yang dan beroperasi sebagaimana mestinya. “Andal” artinya
diselenggarakan oleh Orang”. Pihak yang bertanggung Sistem Elektronik memiliki kemampuan yang sesuai
jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan dengan kebutuhan penggunaannya. “Aman” artinya
Transaksi Elektronik melalui Agen Elektronik diatur Sistem Elektronik terlindungi secara fisik dan nonfisik.
sebagai berikut: jika dilakukan sendiri, segala akibat “Beroperasi sebagaimana mestinya” artinya Sistem
hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi Elektronik
tanggung jawab para pihak yang bertransaksi; jika spesifikasinya.Dengan pemenuhan persyaratan minimal
memiliki kemampuan
sesuai
dengan
dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat hukum sistem elektronik berarti pula informasi yang berasal dari
dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi sistem elektronik itu dapat dijadikan sebagai alat bukti
tanggung jawab pemberi kuasa; atau jika dilakukan yang sah di pengadilan ketika terjadi sengketa.
melalui Agen Elektronik, segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik menjadi tanggung
4.5 Transaksi Elektronik dan Agen Elektronik
jawab penyelenggara Agen Elektronik. Jika kerugian Dalam UU ITE, penyelenggaran transaksi
Transaksi Elektronik disebabkan gagal beroperasinya elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik ataupun
Agen Elektronik akibat tindakan pihak ketiga secara privat.
langsung terhadap Sistem Elektronik, segala akibat Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam
hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara Agen lingkup publik meliputi:
Elektronik.
a. pertukaran atau penyampaian Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
5. Peraturan Pemerintah terkait UU ITE
yang berkaitan dengan kepentingan umum Pengaturan lebih lanjut berbagai hal yang diatur dengan kesepakatan para pihak;
dalam UU ITE dimuat ke dalam Peraturan Pemerintah.
b. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik oleh Meskipun demikia, sampai saat ini kehadiran Peraturan penyelenggara negara atau oleh pihak lain
Pemerintah itu belum juga ditetapkan oleh Pemerintah, yang menyelenggarakan layanan publik
masih dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). sepanjang tidak dikecualikan oleh Undang-
Beberapa RPP tersebut pernah dipublikasikan oleh Undang tentang Informasi dan Transaksi
dan Informatika untuk Elektronik;
Kementrian
Komunikasi
mendapatkan
masukan
dari masyarakat demi
satunya adalah RPP dalam lingkup publik lainnya sebagaimana
c. Penyelenggaraan
Transaksi
Elektronik
penyempurnaan.
Salah
Penyelenggaraan Informasi dan Transaksi Elektronik diatur
(RPP PITE). Sebenarnya, dalam UU ITE diamanatkan perundang-undangan.
dalam
ketentuan
peraturan
10 hal yang perlu diatur lebih lanjut ke dalam Peraturan Pemerintah, yakni:
Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam Pasal 10 Pembentukan Lembaga Sertifikasi lingkup privat meliputi Transaksi Elektronik,
Keandalan diantaranya:
Pasal 11 Tanda tangan elektronik
a. antar-Pelaku Usaha; Pasal 13 Penyelenggara Sertifikasi Elektronik
b. antara Pelaku Usaha dan konsumen; Pasal 16 Penyelenggaraan Sistem Elektronik
c. antar-pribadi; Pasal 17 Penyelenggaraan Transaksi Elektronik
d. antar-penyelenggara negara; Pasal 22 Penyelenggara Agen Elektronik
e. antara penyelenggara negara dan Pelaku Pasal 24 Pengelolaan Nama Domain Usaha;