BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remajadan Perkembangannya
Remaja berasal dari bahasa latin yakni “adolescere” yang artinya tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan remaja. Remaja merupakan periode kehidupan
tertentu yang berbeda dari masa anak – anak dan masa dewasa Mar’at, 2008. Remaja didefenisikan juga sebagai periode pertumbuhan, yang merupakan
perubahan biologi yang akan mengantarkan anak menjadi seorang dewasa Marcell, 2007. Usia remaja menurut WHO adalah umur 12 sampai 24 tahun
Jacoeb, 2002. Sedangkan menurut Monks, Knoers dan Handitono membedakan masa
remaja atas empat bagian, yaitu : 1. Masa pra remaja atau pra-pubertas 10-12 tahun
2. Masa remaja awal atau pubertas 12-15 tahun 3. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun
4. Masa remaja akhir 18-21 tahun Di Indonesia batasan usia remaja adalah umur 10 -19 tahun dan belum
kawin Depkes, 2010. Menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, tahap perkembangan pada remaja dibagi atas 3 tahapan yakni :
1. Remaja awal 10- 14 tahun
2. Remaja tengah 15 – 16 tahun
3. Remaja akhir 17 – 19 tahun
Remaja adalah suatu fase kehidupan yang akan terjadi perkembangan yakni secara fisik, fisiologis dan sosial WHO, 2010.Secara kronologis,
perkembangan pada remaja yang dimulai pada umur 12 – 13 tahun sampai umur 20 tahun. Perkembangan fisik ditandai dengan perubahan perubahan fisik yang
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja yang berdampak terhadap perubahan – perubahan psikologiMar’at, 2008.
Tanda - tanda perubahan fisik dari remaja terjadi dalam konteks pubertas. Pubertas puberty ialah suatu periode kematangan kerangka dan seksual terjadi
Universitas Sumatera Utara
dengan pesat terutama pada masa remaja. Perubahan pada anak – anak lebih cepat pada perempuan dibandingkan dengan laki – laki. Pada laki laki diantara 18 tahun
dan pada perempuan pada usia 12 tahun Mar’at, 2008. Hal yang paling terlihat adalah percepatan pertumbuhan. Hal ini akan ada
pada fase growth spurt pada anak – anak yang sedang berkembang yang nantinya onset, durasi dan selesainya bervariasi Adair, 2005.
Pada perempuan Growth spurt dimulai sejak usia 11 sampai 14 tahun dan akan selesai secara sempurna 1 sampai 2 tahun setelah perempuan tersebut
mengalami menars. Sedangkan pada laki – laki akan ada pertumbuhan yang linear mulai dari usia remaja menengah yakni 15 sampai 17 tahun Garajalo, 2005.
Menurut interpretasi Hazard tentang pemeriksaan pertumbuhan Hazard of Interpretation of growth measurement. pertumbuhan itu tidaklah linear sebagai
contoh anak – anak yang fase growth spurt nya pada musim dingin akan mengalami pengurangan pertumbuhan pada musim semi Garajalo, 2005.
Fase perkembangan Growh Spurt berdasarkan tahap remaja
Variabel Remaja Awal usia 10 – 13
tahun. Remaja Tengah usia 14 – 16
tahun. Remaja Akhir usia 17 keatas.
Biologis Onset pubertas dan seks
sekunder dimulai dengan pertumbuhan yang cepat
Pertumbuhan tinggi dan berat badan sehingga mulai terjadi
perubahan komposisi tubuh dan perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan dan pertumbuhan melambat,
komposisi tubuh hampir sama dengan dewasa.
Universitas Sumatera Utara
Psikologis emosional
Berpikir konkret, mulai berusaha untuk menerima
perubahan dirinya, egosentris, perasaan yang
tidak terkontrol, sering berpikir “apakah saya
normal?” Mulai berpikir secara abstrak,
sering berpikir pada hal – hal yang tidak kelihatan, mulai ada
perkembangan dari perspektif. Mulai berpikir formal
operasional, mulai focus kepada relasinya kepada orang
lain hubungan sosial., lebih menghargai.
Sosio- kultural
Mulai ingin independen di depan
orangtuanya, membuat kelompok yang
sesama jenis, mulai idealistic untuk memilih
apa yang diinginkan. Mulai merasa kalau
hubungannya dengan orangtua dan teman-temannya, mulai
ingin merasakan kegiatan seksual, dan mulai berani untuk
mengambil risiko. Mulai mengambil nilai – nilai
yang diberikan oleh orangtua, lebih ingin dekat dengan lawan
jenis dibandingkan dengan sesama jenis, mulai
memikirkan risiko dari tindakan yang diambil, mulai
memikirkan karir.
Tabel 2.1. Fase perkembangan Growh Spurt berdasarkan tahap remaja Sumber : Garajalo, 2005
Secara garis besarnya perubahan – perubahan yang berhubungan dengan perubahan – perubahan fisik dan perubahan perubahan yang berkaitan dengan
perkembangan karakteristik seksual. Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan – perubahan yang terjadi pada masa remaja, yang
ditandai dengan perubahan pada ciri-ciri seks primer dan seks sekunder Mar’at, 2008.
Ciri – ciri seks primer menunjukkan organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Pada anak – anak perempuan, perubahan
ciri – ciri seks primer ditandai dengan periode menstruasi yang disebut dengan menars, yaitu menstruasi pertama kali yang dialami oleh wanita Mar’at, 2008.
Sementara itu adalah perubahan ciri – ciri seks sekunder merupakan tanda – tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan reproduksi, namun
yang merupakan tanda – tanda yang akan membedakan laki – laki dan wanita Mar’at, 2008.
Kematangan sex ditandai dengan Sex Maturity Rating SMR. SMR 1
Perkembangan payudara
Elevasi papilla
Perkembangan genitalia Tidak ada rambut pada pubis SMR 2
Perkembangan Papila kelihatan dan areola mulai melebar
Universitas Sumatera Utara
payudara namun belum mengelap
Perkembangan genitalia Mulai tumbuh rambut lurus pada pubis dan sampai disepanjang daerah labia.
SMR 3 Perkembangan
payudara Pembesaran payudara, papila tidak terlalu
menonjol Perkembangan genitalia Rambut pubis semakin banyak, semakin
gelap, dan mulai membentuk daerah segitiga seperti wanita umumnya namun tipis.
SMR 4 Perkembangan
payudara Pembesaran payudara dan penonjolan papila
dan areola yang menjadi lebih gelap. Perkembangan genitalia Rambut pubis lebih tebal, menjadi keriting
dan lebih terdistribusi. SMR 5
Perkembangan payudara
Payudara mulai kelihatan seperti orang dewasa, papila yang sudah menonjol dengan
baik, areola tepat disekitar papila. Perkembangan genitalia Rambut pubis semakin banyak, sudah seperti
wanita dewasa umumnya dan dapat
menyebar sampai ke daerah pertengahan paha.
Tabel 2. 2. Kematangan sex ditandai dengan Sex Maturity Rating SMR. Sumber : Garajalo, 2005
Perubahan yang dialami dalam fase ini sangat banyak, seperti misalnya dalam tinggi dan berat. Adapun faktor penyebab laki – laki rata – rata lebih tinggi
dari perempuan adalah karena laki laki memulai percepatan pertumbuhan mereka 2 tahun lebih lambat dibandingkan dengan anak perempuan Mar’at, 2008.
Tingkat pertumbuhan paling tinggi adalah pada usia sekitar 11 atau 12 tahun untuk anak perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak laki – laki. Dalam
tahun ini anak perempuan mengalami penambahan sekitar 3 inci dan anak laki – laki bertambah lebih dari 4 inci dan laki – laki tetap mengalami perkembangan
Universitas Sumatera Utara
sementara perempuan melambat, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibandingkan rata – rata laki – laki Mar’at, 2008.
Seiring pertambahan tinggi dan berat badan, perubahan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi tubuh. Dalam perubahan struktur kerangka
terjadi percepatan perubahan otot, sehingga mengakibatkan terjadi pengurangan jumlah lemak di dalam tubuh Mar’at, 2008.
Hubungan perkembangan dari berat badan dan tinggi badan dengan perkembangan maturasi seksual adalah sebagai berikut :
Gambar 2. 1. Kejadian maturitas pada anak laki – laki Sumber : Marcell, 2007
Gambar 2.2. kejadian maturitas pada anak perempuan. Sumber : Marcell, 2007
2.2. OnsetMenars 2.2.1. Defenisi Menars