badan berlebih at risk of overweight., berat badan berlebih overweight. yang mana pada orang dewasa sudah disebut sebagai obesitas berdasarkan hasil
perhitungan BMI yang kita bandingkan dengan umur berdasarkan dengan CDC Koski, 2004.
2. 4. Hubungan status Gizi dengan Onset Menars
Dalam dasawarsa terakhir ini usia menars telah bergeser ke usia lebih muda Whincup, 2005.
Tabel 2. 4. Age of menars in contemporary British Teenagers Sumber
: Whincup, 2005 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Whincup status gizi perlu
diperhatikan karena status gizi yang kurang dapat mengakibatkan menstruasi lebih lambat dari yang seharusnya Lusiana, 2007.
Semakin baiknya makanan yang dimakan dan nutrisi yang penuh akan mempengaruhi akan mempengaruhi BMI. BMI akan menginisiasi awal yang akan
membawa remaja ke dalam fase pubertasnya dan akan mempengaruhi percepatan dari onset menars Wu, 2005.
Remaja yang bergizi baik mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dari masa sebelum pubertas prapubertas. dibandingkan dengan remaja
kurang gizi. Remaja kurang gizi tumbuh lebih lambat untuk waktu yang lebih lama , karena itu menars umur pertama kali mendapatkan menstruasi. juga
tertunda Riyadi, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Partisipasi dari orangtua juga sangat diperlukan untuk mendukung pemilihan makanan yang akan dikonsumsi oleh anak mereka. Karena pada remaja
yang pemilihan makanan dilakukan secara tidak baik akan mempengaruhinya dan biasa membawa anak pada posisi obesitas, didapati bahwa anak dengan kelebihan
berat badan akan mengalami menars lebih cepat.Gaudineau, 2010. Remaja yang memiliki berat badan berlebih akan mengalami maturasi
yang lebih cepat daripada remaja yang memiliki berat badan normal maupun kurang sehingga keadaan onset menars pun lebih cepat Anderson, 2003.
Obesitas yang dapat kita ketahui dengan melakukan skrining BMI remaja dan akan kita lanjutkan dengan memplot pada kurva NCHES 1997 yakni hasil
BMI diatas 95 atau 85 sampai 95 percentil yang merupakan indikasi dikatakan sebangai obesitas. obesitas pada remaja yang merupakan salah satu masalah besar
di Amerika akan mempengaruhi kenaikan dari kadar lemak tubuh yang juga akan mempengaruhi onset menars dari seseorang Dilley, 2005.
Berdasarkan WHO, 2003 terdapat perbedaan yang bermakna antara onset menars pada kelompok remaja pedesaan dan perkotaan atau dikondisikan sebagai
remaja kaya atau miskin di daerah tertentu, didapatkan ini berkaitan dengan perbedaan dari status sosial remaja yang berdampak pada kesehatannya yakni
status gizi remaja. Remaja yang memiliki berat badan berlebih akan mengalami maturasi
yang lebih cepat daripada remaja yang memiliki berat badan normal maupun kurang sehingga keadaan onset menars pun lebih cepat Anderson, 2003.
Berdasarkan Pediatrics Facts, Dilley 2005 menyatakan tinggi dan berat badan remaja dan persentasi dari lemak tubuh akan mempengaruhi onset menars.
Hal ini dihubungkan oleh dipengaruhinya kematangan seksual yakni ovulasi dari remaja tersebut.
Percepatan dari onset menars remaja juga didapati dari tahun ke tahun. Hal ini diketahui melalui penelitian yang terus dilakukan mulai dari tahun 1940
sampai tahun 2008 yang dilakukan di enam negara, yakni : Negara Swedia, Norwegia, Finlandia, Denmark, United Kingdom, Amerika Serikat. Didapati juga
bahwa onset menars remaja dari masing - masing remaja di negara tersebut juga
Universitas Sumatera Utara
berbeda sehingga dipikirkan bahwa hal ini berhubungan dengan status gizi dari remaja Pisarka, 2010.
Dari penelitian Cohort of British woman, cooper et al juga mendapatkan bahwa status gizi remaja sangat berpengaruh yakni remaja yang mempunyai berat
badan lebih tinggi saat kelahiran lebih lama menars dan yang lebih mempengaruhi adalah berat badan saat remaja dalam masa pubertas. Semakin tinggi berat badan
saat masa pubertas akan semakin cepat juga onset dari pubertas dan sebaliknya Adair, 2005.
Berdasarkan Mounir, 2010 didapati bahwa berat badan yang diperiksa dengan status gizi mempengaruhi umur mendapatkan menstruasi pertama.
Tabel 2. 5. Hubungan status gizi dengan onset menars Sumber : Mounir, 2007
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik responden yaitu status gizi, onset menars ibu responden, berat badan lahir dan pendapatan orangtua.
Variabel Independen Variabel Dependen
Dalam penelitian ini, variabel independen variable bebas penelitian ini adalah status gizi, onset menars ibu sampel, berat badan lahir, tingkat pendapatan
orangtua dan variable dependennya adalah onset menars sampel yakni cepat, normal, dan lambat.
3.2 Definisi Operasional
Onset Menars Status Gizi
Onset Menars Ibu responden
Tingkat pendapatan orangtua Berat Badan Lahir
Universitas Sumatera Utara