Menurut American Journal of Epidemiology, 2008 didapati bahwa remaja yang memiliki berat badan di bawah normal akan lebih lama menars yakni 15
sampai 21 tahun dibandingkan dengan remaja yang memiliki berat badan lahir normal. Pengukuran akan lebih baik jika ditambahkan dengan data tinggi lahir dan
berat plasenta. Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa yang paling berhubungan adalah onset menars dengan perkembangan tinggi badan dan berat
badan anak pada usia 2 tahun sampai 8 tahun. Hal ini diakibatkan bahwa adanya berat badan lahir yang lebih tinggi dan
pertambahan berat badan akan mempengaruhi kadar leptin, insulin like growth factors dan hormone steroid. Hal itulah yang akan mengakibatkan seseorang dapat
memiliki menars yang lebih cepat.
5.2.1.4 Hubungan antara pendapatan orangtua dengan onset menars pada
siswi di SMP Negeri 1 Pintu Pohan.
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.4 diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara pendapatan orangtua responden dengan onset menars responden.
Hal ini berarti bahwa pendapatan orangtua responden tidak mempengaruhi onset menars dari responden.
Hal ini cukup mengejutkan, karena dalam penelitian ini didapati bahwa responden dengan pendapatan orangtua dibawah Upah Minimum Regional
UMR memiliki onset menars yang lebih cepat dibandingkan dengan responden yang memiliki orangtua dengan pendapatan diatas UMR.
Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Terry at al, 2009 yang meniliti hal tersebut diatas dengan metode cross sectional dengan
analisis chi square didapati nilai p = 0,01 yang berarti seharusnya onset menars anak sangat dipengaruhi oleh sosial ekonomi pendapatan orangtuanya karena
akan berpengaruh dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi anak yang akan mempengaruhi status gizinya dan pasti berpengaruh pada onset menars anak
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya berdasarkan henningsen, 2011, pendapatan orangtua sangat mempengaruhi makanan yang dikonsumsi anak, karena seharusnya
semakin baik pekerjaan dan pendapatan orangtua berarti orangtua lebih mampu untuk memilihkan makanan yang tepat untuk dikonsumsi anaknya agar status
gizinya tetap dalam kondisi baik
5.2.1.5 Hubungan antara onset menars ibu dengan onset menars pada
siswi di SMP Negeri 1 Pintu Pohan.
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 5.5 diketahui bahwa terdapat hubungan antara onset menars ibu responden dengan onset menars responden. Hal
ini berarti bahwa ibu responden yang memiliki onset menars normal juga memiliki anak dengan onset menars normal lebih cepat dibandingkan dengan
anak dari orangtua responden yang memiliki onset menars lambat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Terry et al, 2009 yang meniliti
hal tersebut diatas dengan metode cross sectional dengan analisis chi square didapati nilai p = 0,018, hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat
kuat Antara onset menars ibu dan anaknya. Selain itu dari hasil penelitian tersebut juga didapati bahwa onset menars anak lebih cepat lima bulan dibandingkan
dengan onset menars ibu.
5.2.1.6 Hubungan antara status gizi dengan onset menars pada siswi di