KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

15. Persentase Administrasi Pelayanan Notariat

  Pada indikator kinerja Persentase administrasi pelayanan notariat, telah ditetapkan pada tahun 2013 target kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 90, dengan realisasi 92,33 dengan capaian kinerja sebesar 102,59 dengan jumlah penyelesaian administrasi pelayanan notariat sebesar 3.659 sedangkan pada capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 111,11 dengan target 90 penyelesaian pelayanan notariat sebesar 1.329 terlihat lebih rendah dari tahun 2013. Hal tersebut menggambarkan capaian kinerja Direktorat Perdata khususnya pada pelayanan notariat yang berlangsung dengan baik, dikarenakan pelayanan yang dilaksanakan sesuai dengan banyaknya permohonan yang diajukan pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

  Prima dalam

  Jasa Hukum n notariat

  pelayana

  Capaian kinerja tersebut terkait dengan pelayanan publik khususnya pelayanan jasa hukum bidang notariat sebagai berikut:

  1) Pengangkatan Notaris secara online

  Dalam rangka peningkatan pelayanan bidang kenotariatan, dilakukan terobosan dengan adanya aplikasi notariat online, dimana pemohon pengangkatan notaris dapat melihat peta wilayah notaris yang masih dapat dilakukan pengangkatan notaris baru serta perpindahan notaris, dan pelayanan yang dilakukan secara FIFO (First In First Out). Dengan pelayanan kenotariatan yang transparan dan akuntable dalam upaya menuju pelayanan prima. Peningkatan pelayanan kenotariatan secara online yang akan dilakukan softlaunching pada awal Tahun 2014.

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

  2) Pelatihan Pemahaman Materi dan Teknis Pelaksanaan Operasional

  Sistem Administrasi Badan Hukum dan materi E-Notaris lainnya pada 11 Kota di Indonesia Dalam rangka peningkatan pelayanan jasa hukum kepada masyarakat (khususnya calon notaris) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum pada Tahun Anggaran 2013 diselenggarakan pelatihan SABH tanpa dipungut biaya untuk calon notaris, agar calon notaris tersebut dapat memahami SABH. Pelatihan SABH sebelumnya diselenggarakan oleh PP-INI (Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia). Sejak Tahun 2011 sampai tahun 2012 pelatihan tersebut tidak diselenggarakan oleh PP-INI karena adanya permasalahan

  Akibat tidak

  diselenggarakannya pelatihan tersebut banyak Calon Notaris tidak dapat diangkat sebagai Notaris karena kurangnya prasyarat tersebut. Pada bulan April 2013 Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum berinisiatif menyelenggarakan pelatihan SABH dengan mengalokasikan anggaran dari DIPA Dijen AHU untuk 10 (sepuluh) provinsi bekerjasama dengan 11 (sebelas) perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan pendidikan Magister Kenotariatan dan Pengurus Wilayah INI. Pelatihan tersebut dikuti oleh 3.644 Calon Notaris. Dengan terselenggaranya pelatihan SABH tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum maka pelayanan masyarakat menjadi terpenuhi. Pelatihan diawali dengan Training of Trainner yang diselenggrakan di Jakarta, dengan peserta Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kantor Wilayah, Ikatan Notaris Indonesia, Program Studi Kenotariatan, dalam rangka memberikan bekal untuk membantu pelaksanaan pelatihan pada 11 wilayah di Indonesia.

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

  Grafik Administrasi Pelayanan Notariat

  SK Pengangkatan

  Tahun 2012-2013

  SK Perpindahan

  SK Pemberhentian Perpanjangan Masa

  Jabatan Sertifikat Cuti

  Penambahan Nama

  Gelar Akademik 52 30 37 1 82 73 82 0 Penunjukan Protokol

  Tahun 2012

  Tahun 2013

  Pemb Bentuk Uk cap stempel

  Informasi penting lainnya terkait indikator administrasi pelayanan notariat yaitu adanya program kegiatan yang akan dilaksanakan pada awal Tahun 2014 adalah pelayanan kenotariatan secara online yang akan dilakukan soft launching dimana dilakukan formasi notaris secara online melalui website Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, untuk mendukung pelayanan yang cepat, tepat dan transparan serta akuntabel.

16. Persentase Pelayanan Surat Wasiat dan Legalitas KuratorPengurus

  Capaian Capaian

  Tahun 2013 Tahun 2012

  pelayanan surat

  Prima dalam

  legalitas kurator

  Jasa Hukum

  Pada indikator kinerja Persentase pelayanan surat wasiat dan legalitas kuratorpengurus tersebut diatas, telah ditetapkan pada tahun 2013 target kinerjanya sebesar 90, dengan realisasi 95,49 dengan capaian kinerja sebesar 106,1 dengan 9.950 penyelesaian pelayanan surat wasiat dan legalitas kuratorpengurus sedangkan pada capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 111,11 dengan target 90 capaian pelayanan sebesar 9.279. Hal tersebut menggambarkan capaian kinerja Direktorat Perdata khususnya pada pelayanan surat wasiat dan legalitas kuratorpengurus berlangsung dengan cukup baik. Capaian kinerja tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 tersebut terkait dengan pelayanan publik

  KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

  khususnya pemberian surat keterangan wasiat dari notaris dan SK pengangkatan kuratorpengurus yang diterbitkan, dikarenakan pelayanan yang dilaksanakan sesuai dengan banyaknya permohonan yang diajukan pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

  Capaian kinerja tersebut terkait dengan pelayanan publik khususnya pelayanan Surat Wasiat dan Legalitas KuratorPengurus sebagai berikut:

  Adanya Rapat Kerja Balai Harta Peninggalan Seluruh Indonesia di Surakarta tanggal 30 Juni sampai dengan tanggal 3 Juli 2013. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum menyelenggarakan Rapat Kerja Balai Harta Peninggalan Se-Indonesia Tahun 2013 yang merupakan Rapat Kerja yang ke-3 (tiga) kali dilaksanakan, dalam rangka konsolidasi antara Balai Harta Peninggalan se-Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM yang membawahi Balai Harta Peninggalan. Dalam Rapat Kerja tersebut menghasilkan rumusan rekomendasi Rapat Kerja Balai Harta Peninggalan Seluruh Indonesia Tahun 2013 terkait penguatan Kelembagaan dan Organisasi Balai Harta Peninggalan.

  Grafik Pelayanan Surat Wasiat dan Legalitas KuratorPengurus Tahun 2012-2013

  Tahun 2012

  Tahun 2013

  Surat Wasiat

  Legalitas KuratorPengurus

17. Persentase keberhasilan penyelesaian permohonan Bantuan Hukum Timbal Balik dan Ekstradisi yang diteruskan dari dan kepada pihak terkait.

  Indikator kinerja Persentase keberhasilan penyelesaian permohonan Bantuan Hukum Timbal Balik dan Ekstradisi yang diteruskan dari dan kepada pihak terkait, telah ditetapkan pada tahun 2013 target kinerja yang sama dengan tahun sebelumnya sebesar 90, dengan realisasi 88,62 dengan capaian kinerja sebesar 98,47, untuk penyelesaian permohonan Bantuan Hukum Timbal Balik sebesar 39 permohonan sedangkan penyelesaian permohonan ekstradisi yang diteruskan dari dan kepada pihak terkait sebesar