KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Persentase () unit kerja yang 3 menyelenggarakan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan Jumlah unit kerja yang mendapat nilai
18 unit
18 unit
4 akuntabilitas kinerja minimal kategori „B‟
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 4 (empat) indikator telah tercapai tingkat capaiannya sesuai target.
1. Persentase() unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan.
Meningkatnya kualitas unit kerja yang berhasil mencapai standar pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan merupakan tekad Inspektorat Jenderal sebagai perwujudan fungsi consulting dan pembinaan. Tercapainya indikator ini adalah dengan melakukan audit kinerja yang dilaksanakan oleh Inspektorat Wilayah I, Inspektorat Wilayah II, Inspektorat Wilayah III, Inspektorat Wilayah IV, Inspektorat Wilayah V dan Inspektorat Wilayah VI berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2013 dan kebijakan pengawasan Inspektorat Jenderal Tahun 2013. Keberhasilan Indikator Kinerja “persentase unit kerja yang berhasil mencapai standar pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan” dengan target 50, diukur dari hasil penilaian kinerja satuan kerja menggunakan tool audit kinerja sesuai dengan Pedoman Audit Kinerja di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Pada tahun 2013 realisasi satuan kerja yang melaksanakan standar pelayanan dan kinerja dengan kategori baik (range nilai 61 – 80) sebanyak 115 satuan kerja dari 141 satuan kerja yang dilakukan penilaian (81,56). Formulasi penghitungan yaitu jumlah unit kerja yang hasil penilaian berkriteria baik dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian dikali 100. Bila dibandingkan dengan target sebesar 50, maka capaian IKU adalah 163,12.
Peningkatan capaian kinerja jika dibandingkan dengan tahun 2012, dapat diuraikan dengan tabel berikut :
Realisasi Capaian
1 Persentase unit kerja yang berhasil
mencapai standar pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja yaitu :
a) Anggaran pengawasan Inspektorat Jenderal Tahun 2013 sebesar
Rp.29.744.554.000,00 dirasa kurang mencukupi dalam melakukan pengawasan internal di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, yaitu dengan jumlah 779 unit kerja dan tersebar di 11 Unit Eselon I serta 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM.
b) Sumber Daya Manusia dalam melakukan pengawasan belum memadai
berdasarkan komposisi Jabatan Fungsional Auditor berjumlah 98 orang dengan kualifikasi pendidikan : Strata 1 (S1) sebanyak 42 orang, Strata 2 (S2) sebanyak 50 orang dan Non Sarjana sebanyak 6 orang.
Berdasarkan hambatan dan kendala di atas, diusulkan untuk dapat dilakukan
perbaikan pada periode mendatang yaitu :
a) Mendorong percepatan dan penguatan pelaksanaan Sistem Pengendalian
Intern oleh pimpinan satuan kerja dan komitmen bersama dalam meningkatkan kinerja.
b) Perlu adanya revisi target maupun indikator kinerja yang dituangkan dalam
Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.
c) Untuk meningkatkan kualitas hasil pengawasan Inspektorat Jenderal masih
diperlukan formasi Jabatan Fungsional Auditor sebanyak 52 (lima puluh dua) Jabatan Fungsional Auditor.
2. Persentase() unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP
Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian Laporan Keuangan. Inspektorat Jenderal dalam upaya mencapai target mendapat opini WTP dari BPK RI, melakukan kegiatan reviu atas laporan keuangan tingkat Kantor Wilayah dan tingkat Kementerian untuk mendapatkan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
Berdasarkan laporan reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Semester I Tahun 2013, bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 dan Semester I Tahun 2013 didahului dengan melakukan pendampingan terhadap 44 satuan kerja (11 Unit Eselon I dan 33 Kanwil) pada saat rekonsiliasi internal terpadu tingkat pusat maupun tingkat wilayah.
Kegiatan reviu ini dilakukan dengan menelusuri angka-angka yang disajikan pada Laporan Keuangan tingkat Kantor Wilayah dan tingkat eselon I ke catatan akuntansi dan dokumen sumber, untuk menyakini bahwa angka-angka tersebut sesuai standar akuntansi pemerintah, serta dilakukan permintaan keterangan kepada petugas operator.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Realisasi pelaksanaan reviu yaitu telah melakukan pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan pada 44 satuan kerja dengan hasil yaitu telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah dan terealisasi 100. Formulasi penghitungannya yaitu jumlah unit kerja yang akuntabilitas keuangannya sesuai standar dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian dikali 100. Pencapaian kinerja indikator mencapai 100 (4444 x 100=100), dibandingkan dengan target sebesar 85, maka capaian IKU ini adalah 117,65 (10085 x 100=117,65).
Peningkatan capaian kinerja jika dibandingkan dengan tahun 2012, dapat diuraikan dengan tabel berikut :
Realisasi Capaian
1 Persentase unit kerja yang menyelenggarak
an akuntabilitas keuangan sesuai standar untuk mendapatkan Opini WTP dari BPK
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja yaitu :
a) Kurangnya komitmen pimpinan satuan kerja dalam mempertahankan opini WTP dari BPK RI.
b) Sistem pengendalian intern satuan kerja belum optimal.
c) Sumber Daya Manusia sebagai operator SIMAK BMN dan operator SAK belum memahami ketentuan sehingga masih ditemukan adanya salah saji dalam laporan keuangan.
d) Satuan kerja belum tertib dalam melaksanakan rekon.
e) Terdapat kelemahan dalam pengelolaan aset tetap dan kelemahan dalam penyusunan laporan persediaan.
3. Persentase () unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan
Penilaian pencapaian atas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM dilaksanakan oleh 11 unit eselon I berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 tahun 2012 tentang Pedoman PMPRB. Tujuan yang hendak dicapai yaitu melakukan penilaian kesiapan dan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Sebagai data awal pada tahun 2013 telah dilakukan penilaian mandiri dengan pendamping dari Kementerian PAN dan RB serta dari BPKP dengan
nilai rata-rata setiap unit eselon I adalah 75 (kategori baik).
Realisasi pelaksanaan PMPRB sebesar 100 dihitung dengan formulasi hasil penilaian pada 11 (sebelas) unit eselon I dibagi unit yang dilakukan penilaian dikali 100 (1111 x 100=100). Capaian yang dihasilkan adalah sebesar 200 (10050 x 100=200) dari target 50.
Capaian kinerja tahun 2013 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2012 karena pada tahun 2012 belum dilakukan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja yaitu :
a) Dalam menyelenggarakan pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu sebagian besar melekat dalam tugas dan fungsi sehingga proses dokumentasi tidak terkodinir pada satu bagian.
b) Kegiatan monev terhadap Road Map Reformasi Birokrasi masih belum tertib.
4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori „B‟
Indikator “jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori „B‟ dicapai dengan melalui kegiatan mengevaluasi dan melakukan penilaian atas Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (AKIP) pada unit eselon I di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM dengan target 18 unit kerja”.
Realisasi unit kerja yang telah dilakukan penilaian akuntabilitas kinerja adalah pada 11 unit eselon I dan pada 7 unit Kantor Wilayah (Banten, Jawa Barat, NTB, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Utara dan Gorontalo) sebagai sampling dengan menggunakan tool sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 tahun 2012 dengan hasil nilai terhadap 18 unit kerja berkisar antara 65 -75 (B).
Indikator capaian target dihitung dengan formulasi jumlah unit kerja yang nilai akuntabilitasnya “B” (1818 x 100 = 100) Capaian yang dihasilkan adalah sebesar 100 dari target 18 unit kerja.
Peningkatan capaian kinerja jika dibandingkan dengan tahun 2012, dapat diuraikan dengan tabel berikut :
No.
Indikator Kinerja
Realisasi Capaian
1 Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja
minimal kategori “B”
Satker
Satker
Satker
Satker