Aplikasi Integrasi

2. Aplikasi Integrasi

Kebudayaan merupakan ciri dari suatu bangsa. Setiap bangsa berusaha agar kebudayaan nasionalnya tetap terjaga dan dapat berpengaruh terhadap proses integrasi suatu bangsa. Negara Indonesia selalu berusaha agar suatu kebudayaan dari suku-suku bangsa tetap terjaga, terpelihara, dan diakui sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Tujuannya agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan di antara suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Adanya kebudayaan nasional tidak terlepas dari adanya proses penyesuaian diri di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai keserasian. Dengan demikian, integrasi kebudayaan adalah proses penyesuaian di antara unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat.

Masalah yang banyak dibicarakan di negara-negara ber kembang adalah pengembangan kepribadian bangsa dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa. Suatu bangsa yang baru merdeka terwujud sebagai hasil perpaduan suku bangsa yang semula tidak terikat

Aktif & Kreatif

dalam satu kesatuan sosial yang lebih besar sehingga memerlukan Apa yang harus dilakukan agar suatu identitas untuk dapat mempersatukannya. Selain itu, ada juga

kebudayaan dari suku-suku bangsa bangsa-bangsa yang semula merupakan masyarakat homogen.

tetap terjaga, terpelihara, dan diakui? Akan tetapi, karena penindasan oleh bangsa lain, mereka kehilangan

identitas untuk mempersatukan seluruh warganya sebagai satu bangsa yang merdeka.

Gambar 2.27 Tradisi Makan

Tradisi makan bersama tidak hanya untuk memenuhi hasrat untuk makan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pewarisan budaya.

Sumber : Republika, 29 April 2006

Dinamika dan Pewarisan Budaya dalam Rangka Integrasi Nasional

Misalnya, di Indonesia pernah berkembang kerajaan besar dan kecil yang bebas. Di samping itu, letak geografis dan proses sejarah yang telah mengembangkan dan mendukung kebudayaan suku bangsa yang beragam. Proklamasi kemerdekaan yang mewujudkan negara kesatuan Republik Indonesia dan mempersatukan seluruh pen duduknya menjadi satu bangsa telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Kebudayaan sebagai kerangka acuan yang bersifat nasional dan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan yang terwujud sebagai masyarakat majemuk. Dengan demikian, pengembangan kebudayaan nasional harus mampu memberikan makna dan arah kehidupan berbangsa, berfungsi sebagai kerangka acuan dalam menanggapi tantangan hidup, dan memberikan kebanggaan nasional.

Menurut Koentjaraningrat, agar suatu kebudayaan nasional dapat didukung oleh warga negara, kebudayaan tersebut sifatnya

Diskusi

harus khas dan dapat dibanggakan oleh warga negara yang men- dukungnya. Hal tersebut diperlukan karena suatu kebudayaan

Diskusikan bersama teman kelompok nasional harus memberi identitas kepada warga negara lain. Anda. Apa saja upaya yang harus

Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat berfungsi ditempuh untuk meningkatkan rasa

memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri kebutuhan hidup manusia percaya diri bangsa yang kaya akan (basic human needs). Misalnya, unsur kesenian memiliki fungsi keragaman budaya? memuaskan hasrat naluri manusia akan keindahan dan unsur

sistem pengetahuan berfungsi memuaskan hasrat naluri manusia untuk tahu. Namun, ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak hanya berfungsi memuaskan satu hasrat naluri saja, tetapi lebih dari satu hasrat. Misalnya, keluarga yang dapat berfungsi memenuhi hasrat manusia akan perasaan aman dan mesra serta hasrat manusia akan prokreasi. Selain itu, rumah dapat berfungsi memenuhi hasrat manusia akan perlindungan fisik atau keindahan.

Banyak unsur kebudayaan yang digemari oleh sebagian besar dari warga masyarakat sehingga mendominasi banyak aktivitas atau pranata dalam kehidupan masyarakat. Unsur-unsur kebudaya- an digemari warga masyarakat sehingga mendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kesenian masyarakat Bali, mistik dalam kebudayaan priyayi di Jawa Tengah, serta peperangan dalam masyarakat Suku Dani di Pegunungan Jaya Wijaya.

Suatu kebudayaan pada umumnya mencerminkan suatu watak, jatidiri, dan identitas khas yang tampak dari luar dan terlihat oleh

Referensi

komunitas lain. Watak khas tersebut dalam ilmu antropologi disebut

Antropologi

ethos . Di mana tampak pada gaya dan tingkah laku warga masyarakat- nya, kegemaran-kegemaran, serta berbagai benda budaya hasil cipta,

Stereotip adalah pandangan ideal rasa, dan karya mereka. Berdasarkan hal tersebut, seorang Batak yang diterima (biasanya bersifat

misalnya, mengamati kebudayaan Jawa. Sebagai orang asing yang negatif) tentang kebiasaan anggota

suatu kelompok (masyarakat). tidak mengenal kebudayaan Jawa, dapat mengatakan bahwa watak khas kebudayaan Jawa mencerminkan keselarasan dan ketenangan

Stereotypes is fixed ideas (often berlebihan sehingga sering menjadi kelambatan. unfavorable) about what the members

Kemudian gambaran orang Batak mengenai watak kebudayaan of groups are like.

Jawa tadi, pada umumnya akan diilustrasikan melalui bahasa Jawa

Sumber : Anthropology: The Exploration of Human

yang terpecah ke dalam tingkah bahasa yang sangat rumit dan

Diversity, 2000

mendetail dengan cara sopan-santun dan gaya tingkah laku yang menganggap pantang berbicara dan tertawa dengan keras, gerak- gerik yang ribut dan agresif, tetapi menilai tinggi tingkah laku yang tenang tak tergoyahkan. Dengan kegemaran orang Jawa akan warna-warna yang gelap dan tua, seni suara gamelan yang lembut, benda-benda kesenian dan kerajinan dengan hiasan-hiasan yang sangat mendetail dengan bentuk-bentuk berliku-liku yang semakin ke dalam menjadi semakin kecil.

Dokumen yang terkait

BAB V PEMBAHASAN - Pemahaman Relasional Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa Kelas VIII MTsN 2 Kota Blitar - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pendidikan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Unggul Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi HTML 5 Dalam Media Pembelajaran Bahasa Arab

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 82

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-2015

0 2 9

BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab.

0 0 30

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-201

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal T

0 1 62

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-2015

0 0 13