METODE PENELITIAN

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian adalah metode penelitian studi kasus, yaitu melakukan penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

Desain Penelitian yang digunakan penulis adalah desain penelitian analitis, yang bertujuan untuk menganalisa pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Union Sandya Swadaya Yogyakarta.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua dokumen atau slip dan catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015.

2. Sampel Sampel dalam penelitian adalah minimal 60 lembar dokumen atau slip atau catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti memperoleh angka sampel minimal 60 dari Tabel 3.6 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian). Pada tabel tersebut peneliti menetapkan DUPL sebesar 5% dan tingkat kendalan (R%) 2. Sampel Sampel dalam penelitian adalah minimal 60 lembar dokumen atau slip atau catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti memperoleh angka sampel minimal 60 dari Tabel 3.6 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian). Pada tabel tersebut peneliti menetapkan DUPL sebesar 5% dan tingkat kendalan (R%)

3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah random sampling. Peneliti mendapatkan sampel acak dari populasi dengan menggunakan program Micosoft Excel.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk memperoleh informasi dari sumber yang bersangkutan atau bagian yang berwenang yang berhubungan dengan tujuan penelitian untuk mengetahui:

a. Gambaran umum perusahaan

b. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

c. Pengendalian Internal perusahaan, khususnya pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

d. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam penerimaan dan pengeluaran kas.

e. Prosedur-prosedur yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dan mengamati arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dan mengamati arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi

a. Slip Uang Masuk (SUM)

b. Slip Uang Keluar (SUK)

c. Slip Memo

d. Buku Anggota

e. Daftar Uang Masuk (DUM)

f. Daftar Uang Keluar (DUK)

g. Ringkasan Daftar Uang Masuk (RDUM)

h. Ringkasan Daftar Uang Keluar (RDUK)

i. Buku Harian Kas (BHK) j. Buku Jurnal Kas (BJK) k. Nota, struk gaji, dan bukti pembayaran yang relevan l. Bagan Alir ( flowchart ) dokumen sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

3. Observasi Langsung Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh tambahan data yang mendukung penelitian seperti mengetahui tahap atau langkah penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaimana penyimpanan kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis data deskriptif. Sedangkan teknik analisis Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua adalah teknik analisis data deskriptif. Sedangkan teknik analisis

1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu “bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta ” adalah:

a. Mendeskripsikan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.

b. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta.

c. Menggambarkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta menggunakan bagan alir ( flowchart ) dokumen.

2. Langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas

yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut COSO ” adalah:

a. Membandingkan kesesuaian antara pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal menurut COSO yang dijelaskan di Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel

3.4 dan Tabel 3.5.

Tabel 3.1

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian

Elemen Komponen

Teori

Penjelasan

Lingkungan Pengendalian

Struktrur Organisasi Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otoritas Credit Union mempunyai struktur

dan tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang jelas perusahaan. Struktur organisasi ini harus disajikan secara eksplisit dalam bentuk grafis agar jelas siapa bertanggung jawab atas apa.

untuk integritas dan nilai- pada integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis ini akan memberitahu bila ada pelanggaran nilai etika

Komitmen terhadap Manajemen harus menciptakan budaya organisasi yang menekankan Karyawan

dituntut

menciptakan suasana yang dapat mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan.

Adanya bimbingan moral kepada karyawan (misalnya retret atau misa bersama)

Komitmen terhadap Perusahaan harus merekruit karyawan yang yang kompeten dan dapat Credit Union merekrut karyawan kompetensi

dipercaya guna mendorong kreativitas dan inisiatif dalam menghadapi yang memiliki pengetahuan dan kondisi yang dinamis. Oleh karena itu, penting bagi bagian personalia ketrampilan yang sesuai dengan untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang memiliki pekerjaan yang harus dikerjakan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan.

Peraturan dan kode Manajemen harus mempunyai peraturan dan kode etik secara tertulis Credit Union mempunyai peraturan etik karyawan

agar karyawan mengetahui aktivitas yang boleh dan aktivitas tidak dan kode etik secara tertulis untuk boleh dilakukan.

karyawan

Tabel 3.1

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)

Elemen Komponen

Teori

Penjelasan

Lingkungan Pengendalian

Metode penetapan Otoritas adalah hak yang dimiliki karena posisi formal Credit Union mempunyai deskripsi pekerjaan tanggung jawab dan seseorang untuk memberi perintah kepada bawahan. atau jobdesk yang jelas wewenang

Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk diminta pertanggungjawabannya atas hasil yang dicapai. Penetapan otoritas dan tanggung jawab ini nampak dalam deskripsi pekerjaan ( jobdesk ). Oleh karena itu, penting bagi sebuah organisasi untuk memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas.

Kebijakan dan Kegiatan sumber daya manusia meliputi:

1. Credit Union melaksanakan pelatihan bagi praktik

untuk 1. pelatihan karyawan

karyawan

mengelola sumber 2. evaluasi karyawan

daya manusia

3. kompensasi karyawan

2. Credit Union melaksanakan evaluasi bagi

4. konseling karyawan

karyawan

5. memberikan hukuman bagi karyawan yang melakukan

Credit Union memberikan kompensasi bagi karyawan dengan sesuai

kecurangan.

Kebijakan sumber daya manusia yang baik akan membantu

perusahaan untuk mencapai operasi yang efisien dan 4. Credit Union memberikan layanan konseling

memelihara integritas data.

bagi karyawan yang menemui kesulitan

5. Adanya hukuman atau punishment untuk karyawan yang melakukan fraud

(Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall, 2007)

Tabel 3.2

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko

Elemen Komponen Penilaian Risiko

Teori

Penjelasan

Personel baru Personel baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak Credit Union melaksanakan memadahi atas pengendalian internal

pelatihan dan orientasi bagi karyawan baru

Sistem Informasi (SI) dan teknologi Sistem Informasi (SI) dan teknologi yang baru atau yang Credit Union melaksanakan baru

diperbarui mempengaruhi pemrosesan transaksi

pelatihan kepada karyawan jika ada SI dan teknologi yang baru

Produk dan aktivitas baru Produk dan aktivitas baru yang tidak dimengerti oleh Credit Union melakukan karyawan akan menimbulkan risiko terganggunya proses sosialisasi kepada karyawan bisnis perusahaan.

jika ada produk atau aktivitas baru

Bencana alam atau kerusuhan politik Bencana alam atau kerusuhan politik, seperti kebakaran, Credit Union rutin membuat banjir, gempa bumi, tsunami, angin ribut, perang, atau back-up data kerusuhan masa.

(Sumber: COSO Framework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011)

Tabel 3.3

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian

Komponen Aktivitas Pengendalian

Desain dokumen Desain dokumen yang baik adalah desain dokumen yang Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang yang baik dan sederhana sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahan Keluar (SUK), dan Slip Memo sederhana dan bernomor

urut mengisi. Dokumen juga harus memuat tempat untuk tanda mudah digunakan tercetak

tangan bagi mereka yang berwenang untuk mengotorisasi transaksi. Jika dokumen digunakan sebagai bukti peralihan Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang harta, maka perlu ada kolom untuk tanda tangan dan nama Keluar (SUK), dan Slip Memo menyediakan terang penerima. Dokumen perlu bernomor urut tercetak tempat untuk tanda tangan sebagai wujud pertanggungjawaban penggunakan dokumen.

Dokumen Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo bernomor urut tercetak

Pemisahan tugas Terdapat tiga pekerjaan yang harus dipisahkan agar karyawan Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas tidak memiliki peluang untuk mencuri harta perusahaan dan dengan bagian pencatatan memalsukan catatan akuntansi. Ketiga pekerjaan tersebut adalah fungsi penyimpan harta, fungsi pencatat, dan fungsi Adanya pemisahan tugas antara pemegang kas otorisasi.

dan bagian otorisasi transaksi Adanya pemisahan tugas antara bagian

pencatatan dengan bagian otorisasi

Tabel 3.3

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)

Komponen Aktivitas Pengendalian

Mengamankan Ketika orang berpikir tentang aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset Hanya pihak tertentu saja harta dan catatan fisik seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi di masa sekarang ini, yang bisa mengakses kas perusahaan

informasi atau catatan perusahaan juga merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan. Yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengamankan harta dan Adanya kotak brangkas yang informasi tersebut, antara lain meliputi:

terkunci untuk menyimpan

1. Membatasi akses fisik terhadap harta (seperti penggunaan register kas, kotak kas kecil brangkas, dan lain sebagainya)

2. Menjaga catatan dan dokumen dengan menyimpan catatan dan dokumen

dalam lemari yang terkunci, serta dengan membuat back-up yang memadai.

3. Pembatasan akses terhadap ruang komputer dan terhadap file perusahaan

menyimpannya

dalam

lemari yang terkunci Catatan

perusahaan disimpan di Deposit Box

Adanya pembatasan akses terhadap komputer dan file Credit Union

Adanya firewall di setiap komputer di Credit Union

Tabel 3.3

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)

Komponen Aktivitas Pengendalian

Menciptakan Beragam aktivitas untuk pengecekan independen antara lain meliputi:

1. Credit Union melakukan adanya

rekap dan membandingkan pengecekan

1. Membandingkan catatan dengan aktual fisik. Misalnya, perusahaan dapat

antara kas dalam catatan dan independen atas

membandingkan antara catatan persediaan dengan saldo persediaan yang

sebenarnya pekerjaan

benar-benar ada.

kas

yang

2. Prinsip double entry bookkeeping . Prinsip bahwa total debet akan sama

dimiliki

karyawan lain

dengan total kredit merupakan salah satu sarana pengecekan.

3. Menciptakan adanya review atau pengecekan independen. Contohnya 2. Credit Union menggunakan

adalah laporan keuangan perusahaan diaudit oleh auditor independen.

prinsip double

entry

bookkeeping

3. Laporan Credit Union diaudit

Otorisasi yang Otorisasi adalah pemberian wewenang dari manajer kepada bawahannya untuk Adanya tanda tangan pihak memadai atas melakukan aktivitas atau untuk mengambil keputusan tertentu. Otorisasi ini yang berwenang di Dokumen transaksi bisnis

diwujudkan dalam bentuk tanda tangan atau paraf dalam dokumen transaksi. Slip Uang Masuk (SUM), Slip Uang Keluar (SUK), dan Slip Memo

(Sumber: COSO Famework, 2013 dan Diana Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011)

Tabel 3.4 Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi

Elemen Komponen

Teori

Penjelasan

Informasi dan Komunikasi

Mengidentifikasi dan Perusahaan harus mengidentifikasi dan Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas mencatat semua transaksi mencatat semua transaksi yang valid. Misalnya dicatat

yang yang valid

pada

dokumen-dokumen

perusahaan harus mencatat semua pengeluaran mendukung, misalnya Slip Uang Masuk (SUM), dan penerimaan kas dalam suatu periode. Jika Slip Uang Keluar (SUK), Daftar Uang Masuk ada pengeluaran dan penerimaan kas yang tidak (DUM), Daftar Uang Keluar (DUK), Ringkasan tercatat akan mengakibatkan ketidaksesuaian Daftar Uang Masuk (RDUM), Ringkasan Daftar antara kas dalam catatan perusahaan dengan kas Uang Keluar (RDUK), Buku Harian Kas (BHK) yang sebenarnya dimiliki perusahaan.

Buku Jurnal Kas (BJK)

Mengklasifikasi transaksi Perusahaan harus mengklasifikasi transaksi Penerimaan kas akan diklasifikasikan sebagai sebagaimana seharusnya

sebagaimana seharusnya agar pencatatan aktiva transaksi menjadi tepat. Misalnya apabila pengeluaran kas diklasifikasikan secara tidak Pengeluaran kas akan diklasifikasikan sebagai tepat sebagai aset, maka aset dan pemasukan pengurang aktiva bersih dinyatakan terlalu berlebih

Mencatat transaksi pada Perusahaan harus mencatat transaksi pada Keterangan tanggal transaksi di dokumen SUM , periode akuntansi yang tepat periode akuntansi yang tepat agar keterangan

SUK , DUM , DUK , RDUM , RDUK , BHK, dan

tanggal di catatan tidak menyesatkan pengguna BJK dicatat hanya sesuai dengan waktu laporan keuangan

transaksi.

Menyajikan transaksi dan Perusahaan harus menyajikan transaksi dan Semua penerimaan kas dikurangi pengeluaran kas pengungkapan terkait dalam pengungkapan terkait dalam laporan keuangan disajikan dalam akun kas dalam laporan keuangan laporan keuangan secara tepat secara tepat agar laporan keuangan dapat Credit Union

dipertanggungjawabkan dan dapat diandalkan.

(Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall, 2007)

Tabel 3.5

Tabel Penjelasan Teori Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Credit Union Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan

Elemen Komponen Pemantauan

Teori

Penjelasan

Supervisi yang efektif

Supervisi

yang

efektif Adanya pengawasan kinerja karyawan dan

meliputi monitor kinerja mengkoreksi jika ada kesalahan karyawan serta mengamankan harta dengan mengawasi Mengawasi karyawan yang mempunyai akses karyawan yang memiliki terhadap kas Credit Union akses

terhadap

harta

perusahaan. Supervisi sangat penting,

terutama

di

perusahaan kecil yang tidak memiliki pemisahan tugas yang cukup memadahi.

Pengauditan internal Pengauditan internal meliputi: Secara periodik dilakukan evaluasi kinerja

1. Evaluasi

kepatuhan bagian

terhadap pengelolaan kas.

kebijakan dan prosedur manajemen, dan terhadap

Secara periodik Credit Union melakukan

aturan atau regulasi yang

evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi

efektivitas dan efisiensi manajemen

(Sumber: COSO Framework, 2013 dan James Hall,2007)

c. Mendeskripsikan hasil analisis komponen COSO yang diterapkan Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta secara keseluruhan

3. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu “apakah pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta efektif ” adalah dengan melakukan uji kepatuhan Stop-Or-Go Sampling (Mulyadi: 2002). Stop- Or-Go Sampling dapat mecegah peneliti dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Peneliti menggunakan uji pengujian kepatuhan Stop-Or- Go Sampling karena peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Adapun langkah-langkah dalam uji pengujian kepatuhan Stop-Or-Go Sampling sebagai berikut:

a. Menentukan attribute yang diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal:

1) Attribute

I: adanya penggunaan nomor urut tercetak untuk masing- masing dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Romney (2004: 240), dokumen perlu bernomor urut I: adanya penggunaan nomor urut tercetak untuk masing- masing dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Romney (2004: 240), dokumen perlu bernomor urut

2) Attribute

II: adanya tanda tangan atau otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam dokumen. Menurut Hall Singleton (2007: 33), tujuan dari dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi material yang diproses valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen.

3) Attribute

III: adanya kesesuaian antara slip dengan dokumen- dokumen yang berkaitan. Kesesuaian antara slip dengan dokumen- dokumen yang berkaitan penting karena membuktikan bahwa slip yang dibuat valid dan sinkron dengan dokumen lain yang berkaitan.

4) Attribute

IV: adanya tanda validasi di slip yang membuktikan bahwa transaksi yang tertulis di slip sinkron dan valid dengan transaksi yang tertulis di Sistem Koperasi Kredit (SIKOPDIT)

b. Setelah menentukan attribute , maka langkah selanjutnya adalah menentukan populasi. Populasi yang diambil sampelnya adalah dokumen- dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti mengambil sampel dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena peneliti ingin mengetahui efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Peneliti b. Setelah menentukan attribute , maka langkah selanjutnya adalah menentukan populasi. Populasi yang diambil sampelnya adalah dokumen- dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dari 1 November 2015 sampai 30 November 2015. Peneliti mengambil sampel dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena peneliti ingin mengetahui efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta. Peneliti

c. Menentukan tingkat keandalan (R%) dan Desire Upper Precision Limit (DUPL) Pada tahap ini peneliti menentukan tingkat keandalan yang dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling menyarankan peneliti untuk memilih tingkat keandalan 90%, 95%, dan 97,5%. Peneliti menentukan tingkat keandalan (R%) sebesar 95% karena kepercayaan peneliti terhadap efektivitas pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di Credit Union Sandya Swadaya Yogyakarta cukup besar. Sedangkan peneliti menentukan Desire Upper Precision Limit (DUPL) sebesar 5% karena peneliti yakin kesalahan tidak lebih besar 5%.

d. Menentukan jumlah sampel yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum. Tabel 3.6

Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian

Acceptable Sample Size Based on Confidence Levels Uper Precision

97,5% Limit

Tabel 3.6 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (lanjutan)

Acceptable Sample Size Based on Confidence Levels Uper Precision

370 Sumber: Mulyadi (2002: 265)

e. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak.

Pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah sampel awal dalam penetitian sebanyak 60. Besarnya sampel tersebut didapat dari titik potong antara AUPL 5% dan tingkat keandalan 95% di Tabel 3.6 (Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian).

f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian internal. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah keempat atribut tersebut ada pada sampel yang diambil.

g. Membuat tabel Stop-Or-Go Decision Tabel Stop-Or-Go Decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah- langkah untuk menyusun Stop-Or-Go Decision yaitu:

Tabel 3.7 Tabel Stop-Or-Go Decision

Langkah Besarnya Berhenti jika Lanjutkan Lanjutkan

sampel

kesalahan

ke langkah ke langkah

kumulatif kumulatif

yang terjadi

jika

kesalahan

digunakan sama dengan kesalahan

paling yang terjadi tidak sama

5 Pengendalian internal tidak efektif atau gunakan fixed- sample-size-attribute sampling sebagai alternatif.

Sumber: Mulyadi (2002: 266)

Langkah 1

Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus:

���� = � � Menurut tabel 3.8, Confidence level factor pada R = 95% dan jumlah

kesalahan = 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 adalah 5%. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan. Tabel 3.8

Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result

Number of Convidance Levels Occurance

Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop-Or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result (lanjutan)

Number of Convidance Levels Occurance

67,0 Sumber: Mulyadi (2002:268-269)

Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95% adalah 4,8 dan AUPL = 4,8/60 adalah 8%. Karena AUPL > DUPL maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus:

� �� = � �� � Besar sampel dihitung sebagai berikut 4,8/5% = 96. Angka besarnya

sampel k emudian dicantumkan dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 2.

Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,8/96 adalah 5%. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan.

Langkah 3

Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel

digunakan” pada baris langkah 3. Jika 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan, maka AUPL = 6,3/126 adalah 5%. Karena AUPL = DUPL maka pengambilan sampel dihentikan.

Langkah 4

Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel ditemukan 3 kesalahan atau penyimpangan, maka harus diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut: 7,8/5% adalah 156. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom “ besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 4.

Jika 156 anggota tersebut hanya terdapat tiga kesalahan, peneliti akan mengambil keputusan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif, dan peneliti akan menghentikan pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Namun jika dari 156 anggota sampel tersebut peneliti menemukan

4 kesalahan maka AUPL menjadi sebesar 5,9% (9,2/156). Dalam keadaan ini peneliti beralih ke langkah kelima yaitu mengambil kesimpulan bahwa elemen sistem pengendalian internal yang diperiksa tidak dapat dipercaya atau peneliti dapat menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling sebagai alternatif.

h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL). Apabila AUPL = DUPL, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal efektif. Tetapi bila AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal belum efektif.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25