Fasilitasi Perumusan Village Visioning/Visi Desa

2 Fasilitasi Perumusan Village Visioning/Visi Desa

 Memastikan hasil kegiatan akan menjadi bahan dalam merumuskan visi desa (fillage visioning) baru dilakukan dalam

kegiatan Tim 11 untuk melakukan membuat draft dokumen RPJMDes sebagai peterjemahan visi dan misi Kades terpilih;

 Perlu membedakan antara visi desa dan visi kades, visi desa lebih merencanakan visi desa dalam jangka panjang tetapi visi

kades hanya menterjemahkan visi desa dengan batas waktu tertentu 5 tahun UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah idealnya visi Kades Tidak boleh bertentangan den gan visi desa;

 Memastikan viilage visioning adalah rangkaian kegiatan , untuk membantu masyarakat mencari kesepakatan tentang masa depan desa;

 Fasilitasi pertemuan-pertemuan untuk menggali gagasan

masyarakat tentang visi desa mereka;  Memastikan bahwa perlu dipahami oleh fasilitator proses

pembuatan village visioning, visi tersebut bukan perencanaan;  Perencanaan adalah proses menetapkan kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan, akan tetapi visi merupakan potret keadaan yang ingin dicapai;

 Village Visioning juga bukan tahapan dari satu program,

melainkan independen dari tahapan proyek/program;

 Memastikan hasil village visioning dipergunakan penyelarasan seluruh program yang masuk ke desa untuk melihat kesesuaian aktivitas dengan kesepakatan masyarakat atau untuk mencari kegiatan yang dapat didukung oleh program;

 Proses pembuatan dan pemanfaatan village visioning

termasuk tiga tahap sendiri.

- Fasilitasi pengumpulan pendapat masyarakat tentang visi

desa; - Fasilitasi dalam merumuskan kesepakatan-visi mana yang

disepakati dan yang mana yang kurang didukung oleh masyarakat pada umumnya.

- Fasilitasi pengolahan hasil visioning menjadi daftar

kegiatan dalam proses pembuatan Rencana Jangka Panjang.

 Penentuan visi desa perlu mempertimbangkan masukan dari

luar/kebijakan luar;  Mempertimbangkan RPJMNas, RPJM Daerah dan trend

perkembangan desa;  Kegiatan village visioning diselenggarakan di tingkat desa atau

dimulai di tingkat dusun;  Masukan dari luar dapat diinformasikan dengan banyak cara,

tetapi sebaiknya orang diberitahukan tentang masukan yang penting. Fasilitator bersama pemimpin dari desa boleh memutuskan apakah masukan lebih baik didengar di awal visioning atau pada saat mencari kesepakatan atau membuat

RPJMDes.  Fasilitator menjelaskan bahwa diharapkan ada masukan dari

orang sebanyak mungkin;  Bila orang menyumbangkan rencana kegiatan (bukan village

visioning fasilitator harus memberi umpan balik sampai masukan itu diubah menjadi Vision;

 Visi desa dirumuskan untuk kepentingan 10 sampai dengan 25 tahun dapat disepakati diantara warga desa;

 Fasilitator harus menjelaskan kepada tim desa dan kepada

masyarakat bahwa apa pun yang diusulkan sebagai visi desa harus dicatat dan diterima sebagai masukan awal;

 Rumusan penentuan visi desa dapat mempergunakan metode

yang tepat menurut pendapat masyarakat tetapi fasilitator juga dapat memberi masukan dengan pendekatan yang mudah dikenal misalkan SWOT, atau dengan pendekatan lainnya (Lihat lampiran Form Village Visioning);

Fasilitasi Menyusun Rancangan (draft) RPJM ‐Desa

 Menyusun Rancangan (draft) RPJMDes, rancangan dimaksud dilakuan dengan partisipatis, transparan dan akuntabel;

 Penyusunan Rancangan dilakukan oleh Tim Penyusun;  Pastikan usulan kegiatan berkaitan langsung maupun tidak

langsung dalam menjawab kebutuhan visi dan misi Kades;  Penyampaian hasil pengkajian masalah dan potensi dari potret

desa (Protret Sketsa Desa dan Daftar Masalah dan Potensi Desa) Hasil Survai/Transek Dusun

 Penyampaian hasil Pengkajian Masalah dan Potensi dari

Kalender Musim (Kalender Musim & Masalah dan Potensi dari Kalender Musim) dan Penentuan Peringkat Tindakan Hasil Survai/ Transek Dusun;

 Penyampaian hasil usulan/ Lokdus perempuan yang telah

dimasukan dalam Form E.2 atau Form Daftar Usulan RKPDes (DU-RKPDes);

 Naskah RPJMDes yang disusun dengan Susunan Sistematika;

a) Pendahuluan (Latar Belakang, dasar Hukum dan Pengertian); b) Profil Desa dengan susunan: (i) Kondisi Desa (Sejarah Desa, Demografi, Keadaan Sosial dan Keadaan Ekonomi); (ii) Kondisi Pemerintahan Desa (Pembagian wilayah desa & Struktur organisasi pemerintahan desa); c) Potensi dan Masalah; d) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (Visi&Misi Kades, Kebijakan Pembangunan, Arah Kebijakan Pembangunan, Potensi & Masalah, Program Pembangunan Desa dan Strategi Pencapaian); d) Penutup dan; Lampiran (Peta Sosial, Tabel Data potensi, masalah dan tindakan pemecahan masalah , Tabel Rencana pembangunan desa);

 Tabel Rencana Kegiatan Pembangunan yang mencakup

semua usulan/rencana yang dihasilkan dan dikembangkan dari hasil ‐hasil penggalian gagasan;

 Pleno/Lokakarya

Desa

merupakan

kegiatan pra

Musrenbangkab sebagai Pembahasan Rancangan Awal Draft RPJMDes secara partisipatif dengan cara melakukan pemaparan proses penyusunan dan pokok-pokok hasil yang Musrenbangkab sebagai Pembahasan Rancangan Awal Draft RPJMDes secara partisipatif dengan cara melakukan pemaparan proses penyusunan dan pokok-pokok hasil yang

c Fasilitasi Membahasan Rancangan (Draft) RPJMDes

 Rancangan dimaksud draft ini dibahas dalam forum Musrenbangdes, yang diselenggarakan khusus untuk

pembahasan Rancangan RPJMDes yang dilaksanakan sesuai ketentuan dan prinsip ‐prinsip keprograman;

 Pastikan peserta telah mendapatkan materi H-7 bahan untuk

dapat mempelajari draft RPJMDes tersebut;  Fasilitasi dalam MD Khusus/ Pertemuan sejenis;  Hasil tersebut didiskusikan dalam pengelompokan isu

dari usulan kelompok/dusum;

 Melakukan proses diskusi, setiap pertanyaan dan tanggapan

dicacat serta diberi kesempatan untuk menanggapinya;  Beberapa hasil diskusi dijadikan rujukan untuk proses

pengambilan keputusan pengelompokan tersebut;  Melakukan pleno dengan Tim 11 diminta untuk memaparkan

rancangan awal pengelompokan isu berdasarkan hasil pemilahan dengan memperhatikan;

- Pengelompokan isu-isu permasalahan dan indikasi

kegiatan dari usulan kelompok/dusun; - Isu-isu lainnya tetapi tidak terungkap tetapi tidak diusulkan

oleh masyarakat (isu perempuan, isu anak dan isu RTM); - Memastikan pembahasan isu dan kegiatan dan melakukan verifikasi bahwa isu dan usulan tersebut mendesak; - Melakukan umpan balik terhadap hasil diskusi tersebut;

 Tim 11 merangkum hasil-hasil keputusan untuk dimintakan

hasil keputusan kepada peserta;  Berdasarkan

Berita

Acara

Musrenbangdes yang

ditandatangani oleh Kepala Desa, Pimpinan Musyawarah dan

3 orang wakil masyarakat, dilakukan penyempurnaan draft RPJMDes sesuai hasil ‐hasil pembahasan.

d Fasilitasi Menetapkan RPJMDes

 Fasilitasi Pertemuan Pembahasan rancangan Perdes

RPJMDes;  Memastikan materi Nota Rancangan Perdes RPJMDes telah

sampai H-7 kepada anggota BPD dan Pimpinan Rapat/Ketua BPD;

 Memastikan bahwa semua pelaku telah menerima materi dan mempelajari materi sebelum pelaksanaan pembahasan

Rancangan Pembahasan RPJMDes;  Memastikan proses pembahasan yang dihadiri oleh semua

Anggota BPD, Kades/Pemerintah Desa, Toga, Tomas,

Kelompok masyarakat dan masyarakat yang berminat hadir memenuhi quorum;

 Memastikan bahwa semua pelaku atau yang hadir memahami mekanisme pertemuan dan agenda yang akan menjadi

pembahasan utama;  Proses Pertemuan diawali oleh Kades menyampaikan Nota

Keterangan Rancangan Perdes tentang RPJMDes;

 Anggota BPD menyampaikan tanggapan atas Nota

Keterangan Rancangan RPJMDes;  Kades menyampaikan jawaban atas tanggapan Anggota BPD;  Penetapan Rancangan RPJM‐Desa dengan Peraturan Desa;  Penandatanganan naskah Perdes tentang RPJMDes tentang

RPJMDes oleh Kades dan Ketua BPD;  Memastikan dalam pembahasan tersebut ada Berita Acara

Hasil keputusan dan daftar hadir pertemuan.

e Fasilitasi Proses Penyusunan RKPDes disesuaikan dengan RPJMDes yang Baru Disusun

 Rencana kegiatan pembangunan desa untuk satu tahun anggaran, yang sudah mencantumkan besar dan sumber

dananya;  Mengklasifikasikan usulan yang didasarkan pada urusan wajib

dan urusan pilihan dan pengklasifikasian juga dilakukan dalam membicarakan kewengan desa atau vertikal (SKPD Kabupaten);

 Pengklasifikasian termasuk juga mana yang akan dibiayai oleh

BLM PNPM MPd/Program ad hock lainnya;  Identifikasi ini kalau mapu juga sampai pada usulan yang

berkaitan dengan pendanaan Jaringan Aspirasi Masyarakat DPRD (Kabupaten, provinsi dan pusat);

 Melakukan Rapat Kerja Pembentukan Tim Penyusun RKPDes/Tim 11 dibentuk sesuai ketentuan yang ditetapkan

dalam Permendagri No. 66 Tahun 2007;  Penetapan Tim Penyusun RKPDes dengan Keputusan kades;  Memastikan Tim Penyusun bekerja dengan Sekdes sebagai

Penanggungjawab kegiatan, LPMD sebagai penanggungjawab pelaksana yang melibatkan unsur perempuan;

 Tim Penyusun RKPDes menyusun draft RKPDes yang dipetik dari RPJMDes serta disusun sesuai Form lampiran Permendagri No. 66 Tahun 2007;

 Penyusunan disusun yang didasarkan dalam matrik

permendagri 66 tahun 2007;  Fasilitasi pemilahan secara jelas rencana kegiatan/usulan yang

akan diajukan untuk mengakses BLM PNPM MPd/Program sejenis dan APBDes;

f Fasilitasi Pembahasan Draft RKPDes

 Draft RKPDes dibahas dalam Musrenbangdes dengan agenda evaluasi pelaksanaan RKPDes tahun sebelumnya dan

pembahasan draft RKPDes tahun berjalan;  Fasilitasi penyusunan sistematika yang meliputi: a)

Pendahuluan (Latar Belakang, Visi dan Misi Kades, Gambaran kondisi umum terkini desa, maksud dan tujuan RKPDes dan Proses dan sistematika penyusunan RKPDes); b) Prioritas Pembangunan Desa; c) Rencana Kerja dan Pendanaan dan;

d) Penutup;  Pastikan apakah RPJMDes mempunyai andil/kontribusi dalam

penerjemahan visi dan misi RPJMDes;  Memastikan apakah seluruh kegiatan selama satu tahun telah

sesuai dengan tujuan capaian tahun tersebut dan kalau belum sesuai dengan tujuan capaian tahun tersebut dan kalau belum

 Pastikan rumusan program per tahun output dan autputnya terukur secara jelas sebagai contoh, “Tahun..... akan terjadi

pengurangan kemiskinan ......%/....orang” dan “Program pelatihan menjahit ini akan meningkatkan pendapatan RTM per bulan......Rp.......”;

 Rumusan yang semakin terumuskan ukuran semakin jelas

maka semakin baik Draft RKPDes yang mereka rumuskan;  Fasilitasi rapat Kerja Tim dalam pembahasan final Draff RKPDes yang akan dipaparkan oleh Tim 11 dalam dalam

Musrenbangdes (lihat pelaksanaan Musrenbangdes);  Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melakukan lokakarya penyusuna draft RKPDes dilakukan minimal 2 hari dengan

melibatkan partisipasi masyarakat dengaan langkah-langkah sebagai berikut:

- Pemaparan dan kaji ulang (review) dokumen RPJMDes

dan hasil-hasil kajian desa Tim Penyenggara Musrenbangdes dan Tim Pemandu/Fasilitator;

- Tim Perumus dapat mempergunakan alasan-alasan

tertentu tentang usulan prioritas yang masuk; - Alasan yang baru dapat memperkuat dengan data-data

yang valid dan kebutuhan nyata lokal sehingga tidak menimbulkan perdebatan yang lama;

- Menyepakati usulan/masalah prioritas yang akan

direncanakan tahun berjalanan; - Menyepakati plafon tahaun anggaran per sub/bidang

pembangunan agar terserap salah satu bidang saja; - Menyusun tabel kegiatan berdasarkan sumber anggaran di

masing-masing (APBDes, APBD Kabupaten/Provinsi dan Program Adhock yang dibiayai dari APBN/Pinjaman);

g Fasilitasi Rumusan Teknis RKPDes

 Secara teknis kegitan tersebut dirumuskan dalam bentuk masukan, proses, hasil dan dampak serta menyusun RKPDes.

Adapun lampiran penyusunan RPJMDes dan RKPDes meliputi :

 Lampiran I : Kegiatan dan Format Penyusunan RPJMDe dan

RKPDes - Alur dan bagan Kegiatan RPJMDe dan RKPDes - Masukan

o Hasil pengkajian masalah dan potensi desa melalui alat kerja Potret Desa, Sketsa Desa, Kalender Musim,

Bagan Kelembagaan, Daftar Masalah dan Potensi Desa;

o Hasil Pengkajian Masalah dan Potensi dari Kalender Musim (Kalender Musim & Masalah dan Potensi dari Kalender Musim); o Hasil Pengkajian Masalah dan Potensi dari Kalender Musim (Kalender Musim & Masalah dan Potensi dari Kalender Musim);

- Proses o Penentuan Peringkat Masalah; o PengkajianTindakan Pemecahan Masalah; o Penentuan Peringkat Tindakan;

- Hasil o Perencanaan Pembangunan Desa yang Dibiayai oleh

Swadaya Masyarakat dan Pihak Ketiga; o Perencanaan Pembangunan Desa yang ada Dananya; o Rencana kegiatan APBN, APBD Provinsi APBD

Kabupaten dan APBDes. o Agenda Panduan Kegiatan Swadaya dan Dana yang

sudah ada dananya; o Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDes); o Peringkat

Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) berdasarkan RPJMDes;

Usulan

Kegiatan

o Indikasi Perncanaan Pembangunan Desa dari RPJMDes;

o Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) Tahunan;

o RKTL dan Berita Acara Musrebang Desa. - Dampak o Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJMDes); o Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa:

 Daftar Usulan Rencana Kegiatan Program (DU- RKPDes) dari usulan Peningkatan Kesejahteraan

Keluarga (PKK), Ibu dan Perlindungan Anak atau (Form E.2.a);

 Daftar Usulan Rencana Kegiatan Program (DU- RKPDes) dari usulan Penguatan Kelembagaan

atau (Form E.2.b);  Daftar Usulan Rencana Kegiatan Program (DU-

RKPDes) dari usulan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) atau (Form E.2.c) dan;

 Daftar Usulan Rencana Kegiatan Program (DU- RKPDes) dari usulan kegiatan pembangunan

Sarana dan Prasarana atau (Form E.2.d).  Keputusan Kepala Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan

Desa (RKPDes) dan Berita Acara Musrenbangdes dalam

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes);  Lampiran II : Bentuk Laporan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes):

- Rekapitulasi

Perencanaan

Pembangunan Desa

berdasarkan RKPDes diisi oleh Desa; - Rekapitulasi

Perencana

Pembangunan Desa

berdasarkan RKPDes oleh Kecamatan; - Rekapitulasi

Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Kabupaten;

Pembangunan Desa

berdasarkan RKPDes diisi oleh Provinsi.  Pada kegiatan pasca Musrenbangdes finalisasi dikumen

RKPDes dilakukan oleh Tim 11 dengan memperhatikan masukan-masukan peserta/hasil keputusan Msurenbangdes;

 Berdasarkan

Musrenbangdes yang ditandatangani oleh Kepala Desa, Pimpinan Musyawarah dan

Berita

Acara

3 orang wakil masyarakat, dilakukan Penetapan RKPDes;  RKPDes ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa;

h Fasilitasi Laporan Keterangan Pertanggungjawan (LKPj) dan Laporan Penyenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)

Tujuan :  Melakukan evaluasi pelaksanaan RKPDes tahun berjalan sebagai rujukan untuk menentukan kebijakan berjalan sebaagai dasar penyusunan LKPj dan LPPD tahun berikutnya;

 Memfasilitasi

Keterangan Pertanggungjawaban

dan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LLPD);

Pengertian :  LKPJ dan LPPD merupakan tata kelola manajemen pemerintahan desa yang harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai konsekuensi logis Kades dipilih oleh masyarakat;

 Sebagai upaya evaluasi kritis terhadap pelaksanaan pembangunan pada tahun berjalan.

Metode

Diskusi FGD dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja Waktu

: Nopember s/d Desember Tahun berjalan Tempat

: Balai Desa/pertemuan yang disepakati Peserta

: Perangkat desa, BPD, Tokoh Masyarakat, Unsur Perempuan dan kelompok masyarakat yang berminat hadir Pemandu/ : Tim Pemandu/Fasilitator Fasilitator Materi, Alat :  Laporan hasil kegiatan pembangunan selama tahun berjalan; dan Bahan

 Dokumen

yang telah dilaksanakan/tahun lalu;  UU No. 18/2007 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah;  UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah;

RPJMDes

dan

RKPDes

 UU No.33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

 PP No. 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;  PP No. 72/ 2005 tentang Desa;  Regulasi pendukung kebijakan daerah yang ada.

Proses :  Kades dibantu Sekdes untuk melakukan pendataan laporan Fasilitasi

pelaksanaan pembangunan;  Pendataan tersebut diikuti pertanggungjawaban pelaksanaan

pekerjaan

dalam MD pertanggungjawaban/Serah terima pekerjaan yang dituangkan dalam Berita Acara;

yang

dibuktikan

 Kegiatan penyelesaian pekerjaan juga diikuti dengan terbentuknya Tim Pemeliharaan demi keberlanjutannya;

 Apabila memungkinkan perlu dibuat Perdes Pelestarian dan Perlindungan Aset yang telah dibangun;

 Semua kegiatan dilakukan rekapitulasi sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pekerjaan tahun sebelumnya sebagai rujukan

untuk menentukan kebijakan penyusunan RKPDes tahun berikutnya;

 Kades menyusun Laporan Keterangan Pertanggujawaban Kades kepada masyarakat memalui BPD atau unsur tokoh masyharakat;

 Fasilitasi membuat Outline laporan LKPj dan LPPD antara lain:

a) Latar belakang; b) Tujuan; c) Profil Desa; d) Pelaksanaan Program Kerja; e) Permasalahan; f) Isu-isu strategis kedepan;

g) Simpulan dan Rekomendasi; h) Penutup;  Pembahasan persiapan pelaksanaan review RPJMDes dan

kegiatan pemabangunan secara keseluruhan;  Melakukan pembahasan secara partisipatif terhadap RKPDes,

LKPJ dan LPPD yang merupakan bagian dari tata kelola manajemen

yang harus dipertanggungjawabkan

masyaraka\t sebagai

konsekuensi logis Kades dipilih oleh masyarakat;  Identifikasi isu-isu/permasalahan yang kritis atau kegiatan

untuk kelompok masyarakat marjinal termasuk didalamnya usulan perempuan dan anak;

 Fasilitasi isu-isu strategis desa yang diselaraskan dengan visi dan misi Kades/Desa serta kecenderungan kedepan;

 Rumusan isu-isu strategis ini akan menjadi bahan untuk merumuskan RKPDes tahun berikutnya;

 Fasilitasi

Keterangan Pertanggungjawaban;

MD/Lokakarya

Laporan

 Hasil MD Khusus/Lokakarya dibuat Rekap untuk untuk dibuat Laporan Penyenggaraan Pememerintahan Desa (LPPD);

 Outline LPPD hampir sama dengan LKPj hanya LPPD merupakan laporan yang ditujukan kepada Bupati;  Outline LPPD hampir sama dengan LKPj hanya LPPD merupakan laporan yang ditujukan kepada Bupati;

Tujuan :  Menginformasi program-program yang masuk ke tingkat kecamatan disampaikan oleh Kasi Pembangunan/Kasi

Pemerintahan/ Penangggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK)/Setrawan;

 Penyampaian RPJMDes, RKPDes dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan beberapa kebijakan pembangunan di tingkat desa oleh Kepala Desa;

 Penyampaian hasil usulan/Lokdus perempuan yang telah dimasukan dalam Form E.2 atau Form Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (DU-RKPDes) Perempuan;

 Penyampaian Draft Review/Validasi RPJMDes, RKPDes dan APBDes dan beberapa kebijakan pembangunan khususnya usulan dari unsur perempuan di tingkat desa oleh Tim Perumus Usulan;

 Membentuk Tim Penulis Usulan untuk menulisan Usulan Perempuan;

 Menyepakati (3) tiga orang perempuan yang akan menjadi utusan dalam Musrenbang kecamatan/Musyawarah Antar

Desa (MAD) Prioritas Usulan dan Musyawarah Antar Desa (MAD) Penetapan Pendanaan;

Pengertian :  MKP merupakan kegiatan musyawarah perempuan setingkat desa untuk membicarakan usulan yang menjadi kebutuhan

langsung perempuan;  MKP sebagai jawaban dari keterlibatan perempuan dalam

proses partisipasi perempuan dalam setiap tahapan pra, pelaksanaan dan pasca Musrenbang;

 MKP sebagai jawaban bahwa bahwa partisipasi pembangunan menjadi bagian terpentin dalam kegiatan Musrenbang untuk menentukan masalahnya sendiri perempuan

Metode :  Refleksi, Diskusi FGD dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja Waktu

:  November

sebelum pelaksanaan Musrenbangdes Tempat

s/d

Desember

:  Balai Desa/Pertemuan yang disepakti Peserta

:  Pengusul perempuan, Unsur kelompok perempuan, tokoh perempuan, RTM perempuan, organisasi sosial perempuan,

Toga dan Tomas perempuan dan masyaraat unsur perempuan yang berminat.

Pemandu/ :

Fasilitator  Kader Perempuan/KPMD Perempuan/ Pemandu/Fasilitator

Perempuan

Materi, Alat :

dan Bahan  Daftar Usulan Khusus Perempuan Rencana Pembangunan

Desa (DU-RKPDes);  DU-RKPDes dari usulan PKK, Ibu dan Anak atau (Form

E.2.a);  DU-RKPDes dari usulan Penguatan Kelembagaan atau (Form

E.2.b);  DU-RKPDes dari usulan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif

(UEP) atau (Form E.2.c) dan;  DU-RKPDes dari usulan kegiatan Pembangunan Sarana dan

Prasarana atau (Form E.2.d).  Perumusan Rencana Kegiatan Pembangunan sesuai “Matrik

RPJMDes”.  Pembahasan

Rencana Kegiatan Pembangunan (Matrik RPJMDes)

hasil

perumusan

 Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan hasil review dilakukan setelah melalui

Musrebang Desa tahun 2010;  Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pebangunan Desa

(RKPDes) Tahun Berjalan,  Lampiran II: Bentuk Laporan RKPDes: a) Rekapitulasi

Perencana Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Desa dan; b) Draft Rekapitulasi Perencana Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Kecamatan;

 Peta Desa  Daftar hadir

Proses

Fasilitasi  Melakukan proses fasilitasi review kegiatan penggalian

gagasan berbasis kelompok, dusun/wilayah dengan pendekatan PPD atau pendekatan sejenis khususnya usulan dari pengusul perempuan;

 Fasilitasi dan pembuatan klinik/ konsultasi penyusunan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) pada tahun sebelumnya usulan perempuan;

 Informasi program-program yang masuk ke tingkat kecamatan disampaikan oleh Kasi Pembangunan/Kasi Pemerintahan/ Penangggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK)/Setrawan;

 Penyampaian RPJMDes, RKPDes dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan beberapa kebijakan

pembangunan di tingkat desa oleh Kepala Desa;  Penyampaian Alur Penyusunan RPJMDes dan RKPDes;

 Penyampaian hasil pengkajian masalah dan potensi dari potret desa (Potret Sketsa Desa dan Daftar Masalah dan

Potensi Desa) Hasil Survai/Transek Dusun yang berkaitan dengan Usulan Perempuan;

 Penyampaian hasil Pengkajian Masalah dan Potensi dari Kalender Musim (Kalender Musim & Masalah dan Potensi dari

Kalender Musim) dan Penentuan Peringkat Tindakan Hasil Survai/ Transek Dusun yang berkaitan dengan Usulan Perempuan;

 Penyampaian hasil usulan/Lokdus perempuan yang telah dimasukan dalam Form E.2 atau Form Daftar Usulan Rencana

Kegiatan Pembangunan Desa (DU-RKPDes) Perempuan;  Penyampaian Draft Review/Validasi RPJMDes, RKPDes dan

APBDes dan beberapa kebijakan pembangunan khususnya usulan dari unsur perempuan di tingkat desa oleh Tim Perumus Usulan;

 DU-RKPDes Perempuan Terbagi Menjadi 4 Form E.2 yaitu: 1)

E.2.a (DU-RKPDes dari usulan PKK, Ibu dan perlindungan Anak; 2) E.2.b (DU-RKPDes dari usulan Penguatan Kelembagaan; 3) E.2.c (DU-RKPDes dari usulan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP dan; 4) E.2.d (DU-RKPDes dari usulan kegiatan Sarana dan Prasarana;

 Pembahasan dan Focus Group Discution (FGD)/Diskusi Mendalam yang terbagi menjadi 4 kelompok yang terwakili

dari usulan dusun-dusun yang dilanjutkan pleno penentukan skala prioritas DU-RKPDes Perempuan yang diseraskan dengan sumber-sumber pendanaan (dari APBN/ APBD Provinsi, Kabupaten/ Kota, APBDes, Swadaya dan Pihak Ketika);

 Pembahasan pleno prioritas usulan perempuan yang dikelompokkan menjadi empat kelompok;

 Melakukan Rekapitulasi Perencana Pembangunan Desa Usulan berdasarkan RKPDes Perempuan-Desa diisi oleh

Desa  Membentuk Tim Penulis Usulan untuk menulisan Usulan

Perempuan;  Menyepakati (3) tiga orang perempuan yang akan menjadi

utusan dalam Musrenbang Kecamatan/Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan dan Musyawarah Antar Desa (MAD) Penetapan Pendanaan/ MAD Program;