Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

C. Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil musrenbang kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD sebagai upaya mengisi SKPD yang tata cara penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait.

Forum SKPD merupakan arena strategis dalam menentukan prioritas pembangunan sektoral terutama SKPD yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik. Mekanisme pelaksanaan Forum SKPD mempergunakan pendekatan partisipayif yang Forum SKPD merupakan arena strategis dalam menentukan prioritas pembangunan sektoral terutama SKPD yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik. Mekanisme pelaksanaan Forum SKPD mempergunakan pendekatan partisipayif yang

Musrenbangkec/MAD penetapan prioritas usulan telah menetapkan dokumen prioritas kegiatan kecamatan dan utusan kecamatan yang akan berpartisipasi dalam Forum SKPD. Kehadiran utusan kecamatan/delegasi kecamatan diharapkan dapat memastikan bahwa usulan kecamatan menjadi agenda pembahasan sampai dengan menjadi keputusan.

Salah satu penyelenggaraan penyenggaraan Forum SKPD dilaksanakan dengan gabungan. Forum semacam itu ditunjukan sebagai kegiatan sinkronisasi dan pengintegrasian program serta kegiatan agar dalam pelaksanaanya tidak terjadi tumpang tindih. Dasar pemikirannya bahwa pembangunan merupakan kegiatan yang saling terkait antar sektor, sehingga dalam dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan keterkaitan baik antar wilayah, ruang dan waktu.

1. Tahapan Proses Pra Fasilitasi Forum SKPD

1. Pengorganisasian Forum SKPD

Tujuan :  Merancang proses penyelenggaraan Forum SKPD (Pra, Pelaksanaan dan Pasca Pelaksanaan);  Membagi tugas Tim Penyelenggara Forum SKPD dan Tim

Pemandu/Fasilitator SKPD;  Menyusun jadwal dan agenda Forum SKPD

Pengertian :  Pengorganisasian Forum SKPD meliputi pembentukan Tim Penyelenggara

Pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator dan persiapan teknis;

Forum

SKPD,

 Tim Pemandu/Fasilitator bertugas membantu proses pertemuan persiapan khususnya dalam fasilitasi penyusunan proses, penjadwalan dan penentuan materi/bahan

Metode

Refleksi, Diskusi FGD dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja Waktu

: Pebruari - Maret minimal 7 setelah pelaksanaan Musrenbangkec atau sebelum pelaksanaan Musrenbangkab.

Tempat : Balai Pertemuan Bappeda/ Tempat yang disepakati Peserta

:  Kepala SKPD atau Kabid Perencanaan  Staf di bidang masing-masing SKPD  Tim Penyelenggara Forum SKPD (khususnya Rapat Kerja

Pembentukan Tim /Fasilitator Forum SKPD) Pemandu/

Kepala Bappeda, Pemandu/ Fasilitator yang dipilih Fasilitator Proses

Rapat Persiapan Forum SKPD dan Pembentukan Tim

Fasilitasi

Penyenggara Forum SKPD

 Kepala SKPD membuka rapat dan menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan;

 Kepala SKPD menjelaskan jadwal penyelenggaraan Forum SKPD;

 Kepala SKPD untuk penetapan jadwal Musrenbangkab;  Kepala

kebutuhan persiapan penyelenggaraan Forum SKPD; - Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan SKPD

SKPD

menjelaskan

pada tahun sebelumnya; - Prioritas program dan kebijakan daerah pada tahun yang

direncanakan; - Informasi anggaran (pagu indikatif dan prakirtaan maju); - Informasi lainnya yang dianggap perlu;

 Kepala SKPD membentuk Tim Penyelenggara Forum SKPD serta

tugas persiapan penyenggaraan Forum SKPD;

menyampaikan

pembagian

 Pembentukan diharapkan dari unsur birokrasi dan non birokrasi sebagai fasilitasi Forum SKPD;

 Persiapan teknis yang dilakukan Tim Penyenggara Forum SKPD meliputi: a) Penentuan jadwal dan agenda acara

pelaksanaan Forum SKPD; b) Mengidentifikasikan dan mengundang peserta Forum SKPD; c) Persiapan sarana prasarana fasilitasi;

 Pembentukan Tim Penyelenggara Forum SKPD oleh Kepala SKPD dengan menerbitkan SK Kepala SKPD tentang

Susunan Panitia SKPD berikut tugas dan tanggungjawabnya.

2 Rapat Kerja Pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator Forum SKPD

 Kepala SKPD memimpin rapat kerja untuk pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator Forum SKPD;

 Kepala SKPD menjelaskan latarbelakang kebelakang kebutuhan, peran/tugas, serta kriteria anggota Tim

Pemandu/Fasilitator;  Kepala SKPD menugaskan Tim Penyelenggara Forum SKPD

yang telah dibentuk untuk melakukan rekruetmen Tim Pemandu/Fasilitator;

 Kepala SKPD meminta masukan tentang metode pengrekruetmen atau penjaringan calon kandidat yang telah

ada;  Rekruetman Tim Pemandu/Fasilitator tidak harus dilakukan

oleh Bappeda tetapi juga dapat dari SKPD masing-masing;  Tim Pemandu/Fasilitator tidak harus dari unsur birokrasi tetapi

juga dapat dari unsur non unsur birokrasi;  Kebutuhan Tim Pemnadu/Fasilitator dapat 1-3 orang atau disesuaikan dengan kebutuhan;

3 Persiapan Teknis Pelaksanaan Forum SKPD

 Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan Forum SKPD;  Sosialisasi dan mengundang peserta Musrenbangkab;  Menyiapkan bahan Forum SKPD dan pendukung proses

fasilitasi Forum SKPD

2. Penyusunan Dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Tujuan :  Melakukan rekapitulasi, kompilasi dan sinkronisasi hasil

Musrenbangkec;  Melakukan pemilih usulan berdasarkan bidang di SKPD;  Menentukan sumber anggaran dari setiap kegiatan didasarkan

pada pagu indikatif; Pengertian :  Draft Renja SKPD adalah dokumen Rencana Kerja SKPD

satu tahun yang dirunjuk dari dokumen Rentra SKPD yang diselaraskan Mjusrenbangkec;

 Hasil sinergi usulan Musrenbangkec dan usulan SKPD dijadikan sebagai draft dokumen SKPD yang informatif dann partisipatif;

 Dokumen itulah yang disebut sebagai dokumen Rancangan Awal RKP Metode

Refleksi, Diskusi FGD dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja Waktu

: Pebruari s/b Maret 2010 atau Pasca Musrenbangkec Tempat

: Balai Pertemuan Bappeda atau pertemuan yang disepakti

Peserta :  Kepala SKPD  Kabid Perencanaan SKPD (disesuaikan dengan kondisi

daerah masing-masing)  Kabid Tata Usaha SKPD

 Staf di bidang masing-masing SKPD Pemandu/ : Kepala SKPD dibantu Pemandu/Fasilitator Fasilitator

Materi, :  Bahan Rentra SKPD dan usulan tahun sebelumnya; Alat dan

 Rekapitulasi prioritas usulan hasil Musrenbangkec;

Bahan  Rekapitulasi usulan prioritas dari SKPD yang telah disenergiskan dengan usulan partisipatif;

 Perangkat keras dan lunak alat fasilitasi kegiatan Proses

1 Rapat Kerja Rekapitulasi, Kompilasi dan Sinkroni dan

Fasilitasi

Pemilahan Hasil Musrenbangkec

 Kepala SKPD atau yang mewakili membuka rapat kerja untuk melakukan rekapitulasi, kompilasi, singkronisasi dan pemilihan

hasil Musrenbangkec;  Ketua Tim Penyenggara Farum SKPD menjelaskan maksud

dan tujuan serta hasil yang akan dicapai;  Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD selanjutnya membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kelompok

bidang tugas di SKPD;  Masing-masing kelompok diminta untuk memilih ketua dan sekretaris untuk penggorganisasian proses;  Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD memberikan penugasan kepada masing-masing kelompok untuk

melakukan rekapitulasi, kompilasi, sinkronisasi dan dimasukan ke dalam format baku yang berlaku;

 Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD memandu penyusunan kesepakatan mengenai model kerja masing-masing kelompok dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses tersebut

 Pengumpulan

hasil seluruh Musrenbangkec dan dimasukan dalam Rancangan Awal Renja SKPD;

usulan

masyarakat

 Pemilahan usulan yang berasal dari Musrenbangkec ke dalam

Bidang yang ada di SKPD masing-masing;  Melakukan rekapitulasi dan penyelarasan usulan

dari kecamatan yang sesuaikan dengan di SKPD;  Pemilihan bidang harus disesuaikan dengan nomenklatur

program dan kegiatan yang ada di Permendagri Nomor 13 tahun 2006 dan Pemendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

 Kegiatan ini menghasilkan Rancangan Awal Rencana Kerja SKPD

2 Rapat Kerja Penentuan Sumber Penganggaran

 Kepala SKPD atau yang mewakili membuka rapat menjelaskan maksud dan tujuan dari pertemuan;

 Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil rekapitulasi, kompilasi, sinkronisasi usulan prioritas;

 Pemaparan menjelskan usulan yang menjadi prioritas dan

yang tidak menjadi prioritas yang disertai dengan alasan- alasan yang logis;

 Pemandu/Fasilitator memfasilitasi proses diskusi mengenai hasil kerja masing-masing kelompok;  Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD menginformasikan

pagu indikatif untuk SKPD berdasarkan hasil perhitungan Bappeda;

 Peserta diminta menghitung kebutuhan anggaran dari setipa

kegiatan dan mensinergiskan dengan pagu indikatif untuk SKPD yang bersangkutan;

 Peserta diminta untuk melakukan penggabungan usulan

kegiatan hasil Musrenbangkec yang didanai melalui pagu indikatif untuk usulan dari kecamatan dengan kegiatan yang didanai oleh pagu indikatif untuk kegiatan SKPD;

 Pemandu/Fasilitator mengajak peserta untuk mengidentifikasi

usulan kecamatan dan prioritas SKPD yang b elum terdanai untuk dijadikan sebagai bahan ke provinsi dan pemerintah pusat;

 Pemandu/Fasilitator mengajak peserta untuk bersama-sama

menuangkan hasil rapat kerja ke dalam format Rancangan Awal Renja SKPD.

3 Finalisasi Dokumen Rancangan Awal Renja SKPD

 Dokumen Rancangan Renja SKPD disunting oleh staf di Bidang Perencanaan;

 Pada penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD perlu

diperhatikan Tim Perumus yang perlu mensinergiskan kegiatan prioritas di masing-masing SKPD;

 Format penyusunan menyesuaikan dengan Permendagri No.

13 tahun 2006;  Penyusunan Rancangan Awal Renja SKPD apakah masih ada

ketidaksingkronisan urusan desa/lokal dengan urusan kewenangan vertikal;

 Perlu memastikan bahwa usulan prioritas tidak tumpang tindih antara satu dengan lainnya (masing-masing SKPD);  Perlu menyusaikan usulan hasil Musrenbangkec dengan nomenklatur yang disesuikan di SKPD;

 Usulan prioritas perlu ada tanda apakah usulan dari proses

Musrenbangkec atau hasil singkronisasi usulan internal SKPD;

 Usulan prioritas yang tidak jelas dari mana asalnya perlu ada penjelasan atau klarifikasi;

 Jumlah kegiatan yang diusulkan melalui sinkronisasi internal SKPD maksimal sejumlah dengan pagu indikatif yang diberikan untuk SKPD yang bersangkutan

2. Tahap Pelaksanaan Forum SKPD Tahapan Pelaksanaan Forum SKPD

Tujuan :  Membuka pelaksanaan Forum SKPD secara resmi;  Memperoleh gambaran mengenai arahan kebijakan pembangunan pada SKPD bersangkutan;  Menyepakati tujuan, jadwal dan agenda pelaksanaan Forum SKPD;

Pengertian :  Forum SKPD adalah musyawarah para pemangku kepentingan (stakeholders) kabupaten untuk mematangkan Renja SKPD;

 Pematangan ini didasarkan pada hasil sinkronisasi usulan dari Mujsrenbangkec dengan hasil pembahasan/klarifikasi di internal SKPD masing-masing

Metode

Refleksi, Diskusi, Sinkroni, Klarifikasi, Umpan Balik dan diskusi mendalam

Pelaksanaan Musrenbangkec/Persiapan Forum SKPD Tempat

Waktu : Bulan

: Ruang Pertemuan Kabupaten atau tempat yang representatif Peserta

:  Kepala dan staf SKPD (dinas, badan, kantor, bagian dan UPTD kecamatan;  Anggota DPRD dari komisi terkait;  Delegasi kecamatan dengan memperhatikan keterwakilan

unsur perempuan dan pengurus BKAD;  Unsur masyarakat dan organisasi/lembaga kemasyarakatan

yang berkaitan dengan masing-masing DKPD (kelompok sektoral) di tingkat kabupaten;

 LSM dan organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan SKPD yang bersangkutan.

Peran dan Tugas Peserta

1 Satuan Kerja Perangkat Daerah

 Mempersiapkan bahan materi Rancangan Awal Renja SKPD;  Merekapitulasi dan mengkompilasi usulan prioritas hasil

Musrenbangkec sesuai dengan bidang kerja SKPD dan dipadukan dengan draft usulan SKPD;

 Menyusun Berita Acara Forum SKPD yang berisi Rencana Kerja dan Anggaran SKPD masing-masing yang akan

dipaparkan dalam Musrenbangkab.

2 Peran Kelompok Sektoral

 Memberikan pendapat dan usulan yang berkaitan dengan sektoral pembangunan sesuai dengan SKPD;

 Melakukan pengawalan usulan program/kegiatann hasil Forum SKPD.

3 Peran Delegasi kecamatan

 Memberi penjelasan dan klarifikasi usulan prioritas tingkat kecamatan;

 Memberikan proses penjelasan dan klarifikasi hasil kesepakatan pada Musrenbangkec.

4 Peran LSM, Ormas, Akademisi, Kelompok Profesi dan Tokoh masyarakat

 Memberikan pendapat dan masukan tentang usulan rencana kegiatan untuk mengatasi persoalan pembangunan di

kabupaten;  Memberikan pertimbangan manakala terjadi tarik mearik

kepentingan usulan prioritas antar wilayah dan sektoral

5 Peran anggota DPRD dan Komisi yang menjadi mitra kerja SKPD

 Memberikan pendapat dan masukan berdasarkan hasil penyelarasan, kompilasai dan rekapitulasi prioritas usulan;

 Melakukan pengawalan program prioritas yang disepakati dalam Musrenbangkab

Pemandu/ : Pemandu/Fasilitator penyenggara Forum SKPD Fasilitator Proses

1 Pembukaan Jalannya Forum SKPD

Fasilitasi  Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan dan agenda acara Forum SKPD;

 Kepala SKPD atau yang mewakili menyampaikan sambutan menyampaikan kerangka pikir Forum SKPD dan membuka acara;

 Meminta tokokh agama untuk memfasilitasi pembacaan doa  Penutupan acara pembukaan yang akan dilanjutkan dengan

acara inti

Menyepakati Proses dan Tata Tertib Forum SKPD

 Ketua Tim Penyengara menyerahkan forum kepada Tim Pemandu/Fasilitator

serta

menjelaskan

peran Tim

Pemandu/Fasilitator selama proses Forum SKPD;  Pemandu/Fasilitator

agenda/proses/jadwal forum SKPD;

memaparkan

 Pemandu/Fasilitator memberi kesempatan ati penting Forum SKPD dan prinsip dasar forum SKPD;

 Pemandu/Fasilitator mengajak peserta menyusun aturan Forum SKPD baik didasarkan prinsip dan aturan teknis

penyenggaraan;  Pemandu/Fasilitator mendorong para peserta dalam proses

diskusi mengembangkan kesetaraan, menghormati perbedaan pendapat, objektif, mementingkan kepentingan umum, berbicara langsung ke pokok masalah dan tepat waktu.

2 Diskusi Panel Narasumber Forum SKPD

 Diskusi Panel dari Narasumber hendaknya dilakukan secara

kreatif menghindari pidato atau ceramah pembangunan tetapi dikemas dengan diskusi mendalam serta interaktif;

 Memberi pemahaman kepada peserta bahwa capaian

program dan kegiatan tahunan yang sudah berjalan merupakan masukan dalam menyusunan kesepakatan kegiatan program lanjutan pada tahun berikutnya;

 Memberikan pemahaman keterkaitan isu-isu strategis daerah dengan program prioritas dan Rencana Kerja SKPD;

 Memberi pemahaman mengenai keterkaitan RPJM Daerah,

Renstra SKPD dan Renja SKPD sebagai upaya pembangunan berkesinambungan;

Pemaparan diskusi panel dari Narasumber dari unsur

 Kepala Bappeda memaparkan isup-isu strategis daerah menurut RPJMD dan kebijakan anggaran daerah;

 Kepala SKPD memaparkan isu-isu strategis daerah menurut

dokumen Renstra SKPD dan kebijakan anggaran (pagu indikatif SKPD);

 Tim Penyenggara Forum SKPD menyampaikan rekapitulasi, kompilasi, sinkronisasi hasil Musrenbangkec;

 Narasumber menyampaikan materi dan memberi cacatan penting dari masing-masing paparan.

Umpan Balik dengan Narasumber

 Pemandu/Fasilitator mendorong para peserta untuk memberi

tanggapan, klarifikasi dan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan;

 Pemandu/Fasilitator mengatur proses dialog yang dilakukan

secara alamiah dan tanpa tekanan sehingga peserta merasa nyaman dalam melakukan proses dialog;

 Pemandu/fasilitator

mendorong

narasumber untuk

menanggapi dan memberikan input serta memberikan cacatan penting untuk proses pengambilan dan pemantapan usulan prioritas, masalah yang krusial serta perencanaan ke depan;

 Pemandu/fasilitaor mengindari proses satu arah informasi satu

arah tetapi proses dialog untuk salaing memberi amsukan dan saling melengkapi;

 Memberi kesempatan utusan perempuan dan unsur

masyarakat yang mewakili kelompok miskin/marjinal untuk memberikan tanggpan atau umpan balik.

3 Paparan dan Diskusi Draft Rancangan Awal Renja SKPD

tahun yang direncanakan

 Pembahasan untuk menyepakati prioritas kegiatan yang akan

didanai oleh APBD kabupaten, Forum SKPD yang dilakukan pembahasan secara kritis;

 Pembahasan ini juga berkaitan dengan mekanisme

penganggaran khususnya penganggaran yang berkaitan dengan urusan wajib untuk masyarakat miskin dan perempuan;

 Pemaparan ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

untuk melakukan koreksi, masukan dan beberapa cacatan untuk melakukan koreksi, masukan dan beberapa cacatan

Pemaparan Pokok-Pokok Rancangan Awal Renja SKPD

 Kepala Bidang di SKPD memaparkan garis besar dokumen Rancangan Awal Renja SKPD;

 Paparan cukup garis besar saja tetapi perlu dipastikan rincian detailnya peserta harus mempunyai;

 Perlu ada penjelasan beserta alasannya usulan hasil Musrenbangkec yang tidak lolos menjadi usulan prioritas;

Umapan Balik Klarifikasi dan Verifikasi Data/Informasi

 Hasil paparan narasumber draft Rancangan Awal Renja

SKPD dengan lat bantu dan peserta difasilitasi Pemandu/Fasilitasi melakukan klarifikasi dan umpan balik dengan kritis;

 Peserta secara interaktif memberi tanggapan dan koreksi dari

data-data yang telah dibawa Tim Delegasi Kecamatan atau peserta secara keseluruhan;

 Mencacat secara akurat untuk perbaikan dan penyempurnaan

Draft Rancangan Awal Renja SKPD berdasarkan kesepakatan forum;

4 Diskusi Kelompok sinkroni kegiatan prioritas usulan per

Bidang

 Diskusi sinkroni untuk dapat efisien dan efektif perlu dirumuskan

kesepakatan

standar

penilaian dalam

pembahasan prioritas/ tata cara pengambilan prioritas usulan kegiatan atau usulan;

 Sesuai PP Nomor 8 tahun 2008 pasal 17 ayat (5) menyatakan

bahwa “Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan berkesinambungan dan berkelanjutan”;

 Sehingga ada kriteria umum membicarakan pada

kesinambungan program, kemendesakan, terciptanya situasi yang kondusif, dampak lingkungan, dan asas manfaat buat masyarakat khususnya masyarakat miskin;

 Kriteria teknis proses penentuan prioritas berlaku untuk

kegiatan-kegiatan spesifik misalkan pembangunan air bersih memang terdapat sumber dan dapat dilestarikan dan lain-lain;

 Strategi yang dilakukan setiap kelompok diberikan salinan

format penilaian yang telah disediakan untuk masing-masing bidang

Pemandu/Fasilitator menjelaskannya;

yang

sebelumnya

 Pemandu/fasilitator juga memfasilitasi terbentuknya ketua

kelompok dan notulensi sebagai pencacat proses hasil-hasil keputusan;

 Pembahasan diskusi ini dibagi kelompok yang disesuaikan dengan kebutuhan dengan bidang SKPD yang ada;

 Pembahasan ini menyepakati urutan skala prioritas usulan program pada setiap bidang/urusan pemerintahan;

 Menyepakati usulan/program prioritas dan Renja SKPD berikut pendanaannya.

5 Diskusi Pleno

 Pemandu/Fasilitator

tujuan sesi sinkronisasi dan proses diskusi di kelompok;  Pemandu/Fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk

mengulas

kembali

memaparkan hasil diskusi kelompok;  Pemandu/Fasilitator meminta tanggapan dan masukan

perbaikan dari seluruh peserta;  Apabila proses diskusi telah dianggap cukup pemandu

meminta tanggapan dan klarifikasi apakah diskusi telah menyerap dan menanggapi dari hasil-hasil yang telah dicapai yang akanmenjadi kesepakatan bersama;

Pemilihan Delegasi secara sektoral di luar Delegasi Kecamatan mengikuti proses Musrenbangkab

 Forum SKPD juga perlu melakukan pemilihan Tim Delegasi sektoral dalam utusan Musrenbangkab;

 Pemilihan delegasi harus benar-benar memahami tugas dan mandatnya mengikuti Musrenbangkab;

 Agenda pemelihan ini didahului dengan menyusun kriteria Tim Delegasi sektoral;

 Sebelum dilakukan pemilihan dilakukan dengan penjaringan calon Tim delegasi sektoral;  Memilih Tim delegasi sektoral yang melibatkan unsur perempuan yang komposisi yang setara;

 Pemilihan dilakukan dengan Musyawarah dan apabila tidak tercapai dengan melakukan voting;

 Menyepakati mandat yang diberikan Tim Delegasi sektoral

7 Penutupan Farum SKPD

 Pokok-pokok kesepakatan perubahan/perbaikan draft Renja SKPD;

 Pemandu/fasilitator mempersiapkan naskah Draft Berita Acara serta lampiran lembar daftar dan kolam tanda tangan;  Pembacaan Draft Berita Acara Forum SKPD dan lampiran pendukung Berita Acara;

 Pembacaan Draft apabila telah dilakukan umpan balik atau klarifikasi sudah valid kebenaran dan tidak ada keberatan

peserta maka akan menjadi Berita Acara;  Naskah

oleh Ketua Pemandu/Fasilitator Forum SKPD yang diikuti oleh usnsur masyarakat yang mengikuti Forum SKPD;

Berita

Acara ditandatangani

 Penutupan dilakukan oleh Kepala SKPD/Tim Penyelenggara Forum SKPD.

3. Tahapan Pasca Forum SKPD

a. Rapat Kerja Tim Perumus Hasil Forum SKPD

Tujuan :  Mengumpulkan kesepakatan hasil Forum SKPD yang didasarkan dari Berita Acara

 Menyusun kesepakatan hasil Forum SKPD sehingga mudah dibaca dan dapat diakses siapapun;

 Menyusun daftar usulan skala prioritas yang akan dibahas dalam proses Musrenbangkab;

 Hasil ini disampaikan kepada Bappeda dan ditembuskan kepada Delegasi sektoral dan anggota DPRD;

 Menyusun finalisasi Rancangan Renja SKPD Pengertian :  Pasca pelaksanaan Forum SKPD merupakan tahapan yang penting dalam rangkaian perencanaan;

 Kegiatan ini lebih melakukan proses validasi data dan mengembangkan proses umpan balik/on klinik terhadap

Delegasi Kecamatan/SKPD dalam memastikan hasil-hasil keputusan benar-benar ditindaklanjuti;

 Kegiatan rekapitulasi, kompilasi, sinkronisasi dan pemilahan

data perlu dilakukan secara hati-hati dan cermat;  Menjaga konsistensi usulan prioritas usulan hasil Forum

SKPD menjadi penting untuk membuat kepercayaan masyarakat bahwa Forum SKPD benar-benar dilakukan secara partisipatif;

 Menjaga independen terhadap segala kepentingan yang masuk pasca Forum SKPD menjadi sangat diperlukan;  Output dari Forum SKPD adalah sebagai berikut :

- Rencangan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan hasil forum gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);

- Prioritas kegiatan yang sudah dipilah menurut sumber pendanaan dari APBD (kabupaten dan provinsi) dan APBN yang termuat dalam Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menurut kecamatan dan desa;

- Prioritas kegiatan yang bersumber dari APBN yang bergabung dalam kegiatan Program Pengembangan Pembangunan Partisipatif (P2SPP) yang termuat dalam Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menurut kecamatan dan desa.

 Dokumen masukan untuk pelaksanaan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari :

- Daftar kegiatan prioritas dari renstra APBD dan dana P2SPP/ PNPM Integrasi dan program sejenis; - Rancangan Renja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD); - Prioritas dan plafon dana pagu indikatif dari setiap Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD); - Daftar prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang

Kecamatan.

Metode

Refleksi, Diskusi, Sinkroni, Klarifikasi, Umpan Balik dan diskusi mendalam

Waktu : Bulan Pebruari S/d Maret Pasca Forum SKPD paling lambat 7 hari Tempat

: Balai Pertemuan Bappeda/tempat yang disepakati Peserta

:  Kepala SKPD  Tim Penyenggara Forum SKPD

 Kabid Perencanaan SKPD (disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing);  Kabid Tata Usaha SKPD

 Staf di Bidang masing-masing SKPD  Tim Delegasi Sektoral

Pemandu/ : Tim Penyenggara Forum SKPD Fasilitator Proses

: Rapat Kerja Rekapitulasi, Kompilasi dan Sinkronisasi Hasil

Fasilitasi

Forum SKPD

 Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD membuka rapat

menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan;  Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD meminta masing-

masing bidang melihat Berita Acara dan cacatan hasil diskusi Forum SKPD;

 Kegiatan rekapitulasi, kompilasi dan sinkroni melihat kembali hasil Forum SKPD;

 Ketua Tim Penyenggara Forum SKPD memberi arahan dan penegasan untuk masing-masing bidang dalam rangka

finalisasi dokumen renja SKPD.

Rapat Kerja Finalisasi Renja SKPD

 Ketua Tim Penyelenggara meminta masing-masing perwakilan bidang untuk memaparkan hasil rekapitulasi,

kompilasi dan sinkroni setealh dilakukan kaji ulang;  Pemaparan juga perlu disampaikan hal-hal yang penting yang

perlu didiskusikan secara mendalam secara bersama-sama;  Melakukan pembahasan bersama setingkat pleno untuk

memberi masukan dan penyempurnaan hasil pembahasan yang akan dibawa ke tingkat Musrenbangkab;

 Pemandu fasilitasi SK Kepala SKPD untuk Tim Delegasi sektoral;

 Pemandu/ fasilitasi SK Kepala SKPD tentang Rencana Kerja SKPD;  Melakukan proses kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara yang dilanjutkan dengan pembacaan Berita Acara dan lampiran pendukung.

b. Pembekalan Tim Delegasi Sektoral

Tujuan :  Mempersiapkan Tim Delegasi sektoral untuk mengikuti dan mengawal proses lanjutan di Musrenbangkab;  Memperkuat kapasitas Tim Delegasi sektoral dalam perencanaan dan penganggaran daerah melalui kegiatan bersama;

Pengertian :  Tim Delagasi sektoral merupakan tim yang akan mengawal dari unsur SKPD untuk pelaksanaan Musrenbangkab;

 Tim Delegasi sektoral ini merasa tidak percaya diri karena tidak mempunyai kapasitas untuk mengawal hasil-hasil Forum

SKPD;  Pembekalan tim menjadi perlu dalam rangka penguatan

kapasitas Tim delegasi sektoral yang mempunyai posisi strategis dalam proses mengawal usulan-usulan partisipatif masyarakat

Metode

Diskusi Mendalam, Umpan Balik, Validasi dan Singkronisasi Waktu

: Maret atau Pasca Pelaksanaan Forum SKPD Tempat

: Balai Pertemuan Bappeda atau tempat yang disepakati

Peserta

: Tim delegasi Sektoral dan peserta lainnya yang berminat

Pemandu/ : Tim Penyelenggara Forum SKPD Fasilitator Materi,

:  Kurikulum, proses jadwal pembekalan/pelatihan yang telah Alat dan

disiapkan; Bahan

 Materi pembekalan/pelatihan;  Dokumen Rentra SKPD dan renja SKPD untuk abhan diskusi

kasus/praktek langsung atau simulasi;  Dokumen RAPBD untuk bahan diskusi kasus atau simulasi;  Media fasilitasi kegiatan pembekala yang berupa perangkat

keras dan perangkat lunak. Proses

sesuasi dengan Fasilitasi

:  Pembekalan/pelatihan

dilaksanakan

kurikulum (rancangan belajar) dan proses yang telah disiapkan;

 Ketua Tim Penyenggara Farum SKPD merumuskan tindak lanjut dari kegiatan penguatan kapasitas;  Topik yang dapat dikembangkan dalam pembekalan Tim Delegasi Sektoral antara lain:  Konsep pembangunan daerah menurut pemerintah dan berbagai sumber referensi potret permasalahan dan

tantangan yang dihadapi;  Kerangka hukum perencanaan penganggaran daerah;  Kerangka penganggaran yang berpihak kelompok miskin dan

perempuan studi kasus dari RKPD;  Konsep dan praktek teknik-tenik komunikasi;  Konsep dan praktek teknik-teknik fasilitasi Forum

 Dan materi lainnya