Proses Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Pengintegrasi

B. Proses Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Pengintegrasi

1. Proses Persiapan Musrenbang Kecamatan

a. Tahapan Pra Musrenbang Kecamatan

a.1. Pengorganisasian/Persiapan Sosial Musrenbang Kecamatan

Tujuan :  Membentuk Tim Penyelenggara Musrenbangkec;  Melakukan persiapan substansi materi dan permasalahan

teknis Musrenbangkec;  Mengumumkan kegiatan Musrenbangkec (penyusunan jadwal dan agenda, pengumuman pelaksanaan musrebangkec H-7,

dan persiapan logistik; Pengertia

 Kegiatan Pra Musrenbangkec proses awal dari pembangunan n

konsesensus program dan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan;

 Kegiatan ini memastikan persiapan Musrenbangkec agar benar-benar sesuai rencana dan target yang diharapkan.

Metode : Diskusi FGD, Refleksi dan Rapat Kerja

Waktu : 2-5 hari/ Bulan Pebruari atau setelah pelaksanaan Musrenbangdes Tempat

: Balai Kecamatan/tempat yang telah disepakati Peserta

:  Camat, PjOK, Kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan;

 Pengurus BKAD  Setrawan  Tim Penyelenggara Musrenbang

Pemandu : Camat, PjOK dan BKAD /Fasilitato r Materi,

:  Daftar Usulan prioritas desa-desa yang akan diajukan Alat dan

pendanaan ke APBD Kabupaten dan provinsi (N+1); Bahan

 Daftar Usulan Prioritas Usulan desa yang akan diajukan dalam pendanaan BLM APBN (PNPM MPd, PNPM Integrasi atau

program sejenis lainnya);  Form Usulan yang disesuikan dengan Permendagri No. 13

tahun 2007 (Terlampir dalam Panduan Ini); Proses

Penggorganisasian Musrenbangkec

Fasilitasi

 Pembentukan Tim Penyelenggara Musrenbangkec;  Pembahasan identifikasi pesereta Musrenbangkec;  Pembahasan proses dan jadwal Musrenbangkec;  Penyiapan bahan-bahan Musrenbangkec;  Persiapan tidak hanya permasalahan teknis penyenggaraan

tetapi lebih ke masalah substansi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan Musrenbangkec;

 Perlu dibedakan persiapan substansi materi dan persiapan teknis;

 Melakukan persiapan teknis Musrenbangkec (penyusunan jadwal dan agenda, pengumuman pelaksanaan Musrebangkec

H-7,dan persiapan logistik.

2 Fasilitasi Proses Pembentukan Tim Penyelenggaraan Musrenbangkec (TPM)

 Rapt ini diharapkan Ketua BKAD dan Camat menjadi fasilitator dalam proses pembentukannya;

 Kegiatan ini perlu dipastikan tentang tujuan dan maksud dari Tim Penyelenggaraan Musrenbangkec;

 Camat dan Ketua BKAD memaparkan identifikasi calon/nama personil TPM;

 Peserta rapat memutuskan nama tersebut yang disertai dengan penegasan tugas dan tanggungjawabnya;

 Peserta diminta memberikan beberapa masukan dari peserta rapat;  TPM terbentuk dipersilahkan untuk melakukan langkah- langkah kerja yang dirumuskan dengan RKTL.

3 Pengorganisasian Penyelenggaraan Musrenbangkec di Bappeda

 Perlu diketahui secara peraturan kegiatan Musrenbangkec menjadi kewenangan Bappeda;  Persiapan Musrenbangkec

penyenggaraan ditentukan/dikoordinir dari Bappeda;  Agenda utamanya adalah penyusunan jadwal normatif

khususnya

penyelenggaraan Musrenbangkec;  Mempersiapkan materi-materi kebijakan program, program dan

penyelenggaraan Musrenbang;  Pembagian tugas untuk persiapan dan penyelenggaraan

anggaran yang

3 Fasilitasi Proses Pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator Penyenggaraan Musrenbang (TPM)

 Pembentukan TPM tidak harus dilakukan oleh Bappeda tetapi

lebih mengutamakan dari wilayah kecamatan dengan anggota 2-3 orang;

 TPM sendiri diharapkan Ketua BKAD/Pengurus BKAD terlibat

karena tigas dan tanggungjawabnya sebagai penyelenggaraan perencanaan partisipatif berbasis desa dan kecamatan;

 TPM perlu

perempuan dalam pembentukannya;

melibatkan

unsur

 TPM yang dipilih diharapkan mempunyai kompetensi kualifikasi

dan pengalaman fasilitasi lokakarya atau pertemuan- pertemuan dengan masyarakat;

 TPM daharapkan menguasaai teknik-teknik fasilitasi;  TPM dari unsur pemerintah juga diperbolehkan tetapi

diharapkan mempunyai pengalaman yang sama dan menjaga netralitas;

 Perlu mamstikan bahwa TPM dan Tim Pelaksana secara

bersama-sama merumuskan desain pelaksanaan Musrenbang yang partisipatif, transparan dan akuntabilitas;

4 Fasilitasi Rapat Persiapan Musrenbangkec

 Rapat ini lebih mengembangkan tim work untuk persiapan Musrenbangkec;  TPM dan Tim Penyelenggara mengidentifikasikan atau

merakap daftar peserta/delegasi dari hasil keputusan Musrenbangdes

delegasi ke Musrenbangkec ditambah dengan unsur-unsur lainnya;

 Memastikan TPM mempunyai jadwal dengan cara

memaparkan proses dan jadwal Musrenbang mulai (Pra pelaksanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan);

 Agenda rapat lebih memastiakan semua persiapan materi,

bahan dan alat berikut siapa yang bertanggungjawab sehingga sudah

yang akan bertanggungjawab;

 Materi pokok dalam Rapat ini adalah: - Presentasi isu strategis dan permasalahan kecamatan; - Presentasi daftar pelaksanaan kegiatan pembangunan

hasil dari Musrenbangkec pada tahun lalu; - Presentasi daftar usulan kegiatan wilayah; - Presentasi peran dan tugas dari Tim Delegasi kecamatan;

 Materi-materi yang perlu dipersiapkan Bappeda antara lain:

- Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pada

tahun sebelumnnya; - Prioritas program dan kebijakan daerah pada tahun yang

direncanakan; - Informasi-informasi

(pagu indikatif dan perkiraan maju); - Bahan presentasi rancangan rencana pembangunan

anggaran

daerah untuk tahun yang akan datang (N+1); - Bahan presentasi fungsi-fungsi wilayah pembangunan.

5 Fasilitasi Persiapan Teknis Musrenbang Kecamatan

 Memastikan tempat untuk musyawarah benar-benar layak untuk dipergunakan untuk kegiatan Musrenbangkec;  Mengidentifikasi tempat yang layak utuk membuat diskusi minimal 6 kelompok dan pleno;  Ada tempat untuk papan/dinding atau lat tulis untuk kegiatan pemaparan diskusi kelompok dan pleno;  Memastikan pengaturan dengan jumlah yang cukup besar

sekitar jumlah desa dengan Tim Delegasi 5-6, pengamat, unsur SKPD Kecamatan, organisasi sosial dan masyarakat yang berminat;

 Tempat diskusi minilmal dibuat dalam model hurup U atau melingkar;  Memastikan materi, bahan dan alat proses pelaksanaan Musrenbangkec;  Memastikan ada pencacat proses untuk merumuskan hasil- hasil keputusan dalam pelaksanaan Msurenbangkec.

a.2. Kompilasi/Rekapitulasi Usulan Desa dan Penyusunan Draft Awal

Rancangan Pembangunan Kecamatan

Tujuan :  Melakukan rekapitulasi dan pemilahan usulan-usulan permasalahan dari Musrenbang desa berdasarkan urusan dan kewenangan;

 Mengkompilasi usulan-usulan kegiatan/masalah desa menjadi isu permasalahan wilayah yang menyusunnya dalam Tabel Rekapitulasi Masalah Kecamatan;

Pengertian  Musrenbangkec merupakan bagian dari Musrenbang SKPD kabupaten untuk menghasilkan program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang mengacu pada standar pelayanan

minimal sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat (Pasal 36 ayat (1));

 Memilah masalah dan kegiatan berdasarkan yang menjadi urusan/kewenangan dan kebutuhan masyarakat merujuk

pada: - Perlakuan daerah yang berlaku di daerah yang mengatur pembagian urusan dan kewenangan antara pemerintah kabupaten dan desa sesuai dengan amanat PP No. 72/2005 tentang Desa pasal 7,8 dan 9;

- Peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur pelimpahan kewenangan walikota/bupati kepada camat sesuai dengan PP No.9/2008 tentang Kecamatan pada pasal 15;

- Aturan teknis yang berlaku di tingkat daerah yang menunjukkan kriteria spesifik dalam menentukan cakupan kewenangan kabupaten.

Metode

Refleksi, Verifikasi, Diskusi FGD dan Rapat Kerja Waktu

: 1-2 hari sebelum Musrenbangkec bulan Pebruari Tempat

: Balai Kecamatan/tempat yang yang layak yang telah disepakati Peserta

:  Tim Penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan;  Unsur pelaku program (PNPM MPd atau program sejenis)

 Seluruh jajaran staf kecamatan;  Staf UPTD di kecamatan

Pemandu/ : Camat/Tim Pemandu Fasilitator Materi,

: Draft Rancangan Awal Rencana Pembangunan Kecamatan; Alat dan

Form Rekapitulasi Usulan Bahan Proses

1 Kompilasi/Rekapitulasi Usulan Permasalahan dan Penyiapan Fasilitasi

Awal Rencana Pembangunan Kecamatan

 Camat membuka rapat kerja dengan menyampaikan maksud dan tujuan dari pertemuan ini;

 Camat mempersilahkan Tim Kerja untuk memaparkan hasil kerjanya dalam melakukan pemilihan dan rekapitulasi dengan

cara: - Pemilahan usulan-usulan kegiatan desa yang merupakan

kewenangan kewilayahan; - Pengelompokan usulan kegiatan desa menjadi isu

permasalahan kewilayahan kecamatan;

- Pengelompokan isu perlu memperhatikan PP No.8/2008

pada pasal 17 ayat (5), “Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan”

- Meklasifikasikan usulan berdasarkan urusan dan

kewenangan yang dimasukan dalam ‘Tabel Rekapitulasi

Usulan Masalah Kecamatan’;

- Perlu diperhatikan bahwa Tabel dari Daftar usulan Desa

yang sesuai dengan Permendagri 66 Tahun 2007 itu tidak singkron sehingga Tugas Tim Kerja Daftar Prioritas Usulan Desa hasil Musrenbangdes tersebut dilakukan pengelompokan dimasukan ke Form yang sesuai dengan Musrenbangkab;

- Rekapitulasi didasarkan dengan Permendagri Nomor 13

tahun 2006 dan Pemendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lihat Form

Rekapitulasi Terlampir)

- Pengklasifikasian usulan-usulan kegiatan pada kelompok

SKPD berdasarkan fungsi-fungsi wilayah; - Pengklasifikasian usulan yang akan terdanai oleh BLM

APBN (PNPM MPd, PNPM Integrasi atau program sejenis lainnya);

 Hasil tersebut didiskusikan dalam pengelompokan isu permasalahan dan indikasi kegiatan dari Musrebangdes;

 Melakukan proses diskusi, setiap pertanyaan dan tanggapan dicacat serta diberi kesempatan untuk menanggapinya;

 Beberapa hasil diskusi dijadikan rujukan untuk proses pengambilan keputusan pengelompokan tersebut;  Melakukan pleno dengan Tim Kerja diminta untuk memaparkan

pengelompokan isu berdasarkan hasil pemilahan dengan memperhatikan;

rancangan

awal

- Pengelompokan isu-isu permasalahan dan indikasi

kegiatan dari Musrenbangdes; - Isu-isu lainnya tetapi tidak terungkap tetapi tidak diusulkan

dalam Musrenbang (isu perempuan, isu anak dan isu RTM);

- Memastikan pembahasan isu dan kegiatan dan

melakukan verifikasi bahwa isu dan usulan tersebut memang ada atau terdapat dalam dokumen RPJMDes dan RKPDes;

- Melakukan umpan balik terhadap hasil diskusi tersebut;  Camat dan Tim Pemandu/Fasilitator merangkum hasil-hasil

keputusan untuk dimintakan hasil keputusan kepada peserta;  Hasil tersebut ditaungkan dalam Berita Acara Rapat Kerja

2. Pelaksanaaan Musrenbang Kecamatan

Tujuan :  Melakukan pengintegrasian perencanaan dengan sistem reguler yang berbasis kecamatan;

 Menyusun dan menetapkan urutan atau peringkat usulan kegiatan dari tiap desa sesuai dengan skala prioritas yang telah disepakati yang disesuaikan jenis pendanaan (PNPM MPd, PNPM Integrasi dan program sejenis), APBD dan program lainnya);

 Membahas dan menyepakati hasil-hasil Musrenbang dari tingkat Desa yang akan menjadi prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan,

yang terlebih dahulu dilakukan verifikasi oleh Tim Verifikasi tingkat Kecamatan, yang dibentuk dengan Surat Keputusan Camat;

 Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan yang didanai dari BLM di Kecamatan;

 Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan di tingkat kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan

pembangunan Desa;  Melakukan klarifikasi atas prioritas kegiatan pembangunan di

tingkat Kecamatan sesuai dengan fungsi-fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten;

 Merumuskan/ review/validasi Rentra Kecamatan;  Merumuskan pagu indikatif kecamatan;  Mendapatkan umpan balik dari forum mengenai kualitas

Pemandu/Fasilitator, PjOK/Setrawan/Lembaga sejenis, Pendamping Lokal dan pelaku-pelaku yang terlibat dalam (PNPM MPd, PNPM Integrasi dan program lainnya);

 Pembahasan lain yang dianggap perlu dan relevan untuk dibicarakan.

Pengertian  Pengertian Kecamatan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 tentang Pemerintah Kecamatan;

 PP No. 19 tahun 2008 Pasal 1 menyebutkan bahwa Kecamatan atau sebutan lain adalah “wilayah kerja camat

adalah sebagai perangkat daerah kabupaten/ kota”  Pasal 14 menyatakan bahwa definisi kecamatan adalah

“sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh Camat”;

 Kecamatan bukan intentitas otonom layaknya desa tetapi merupakan birokrasi pemerintah daerah kabupaten;

 Kecamatan tidak boleh mengurusi sendiri wilayahnya urusan dan kewenangan melekat pada urusan wajib dan pilihan

pemerintah daerah;  Perencanaan dan pelaksanaan bersifat koordinatif;  Musrenbangkec

koordinasi dan mensinergiskan berbagai usulan pembangunan dari desa yang merupakan bagian urusan dan kewenangan pemerintah daerah kabupaten;

merupakan

arena

 Musrenbangkec menghasilkan Rencana Pembangunan Kecamatan yang berupa rencana kerja jangka pendek satu  Musrenbangkec menghasilkan Rencana Pembangunan Kecamatan yang berupa rencana kerja jangka pendek satu

yang berkaitan dengan usuan dan kewenangan wajib dan pilihan yang akan diusulkan SKPD;

 Musrenbangkec merupakan arena awal dua pertemuan perencanaan yaitu perencanaan partisipatif (bottom up) dan

perencanaan teknokratis (top down) program prioritas yang berasal dari dokumen RPJMDes;

 Salah satu titik pendekatan dalam Musrenbangkec adalah penerapan instrumen pagu indikatif dan kriteria-kriteria

prioritas daerah yang disusun oleh Bappeda;  Rencana Pembangunan Kecamatan adalah dokumen

rencana pembangunan tahunan dan merupakan hasil sinkronisasi

usulan kegiatan Musrenbangdes;

dan

penyelarasan

 Rencana SKPD Kecamatan berbeda dengan Rencana Pembangunan Kecamatan karena dokumen Renja SKPD melekat dengan pada organisasi SKPD yang bersangkutan;

 Rencana Strategis Kecamatan adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun;

 Renstra disusun oleh SKPD dengan mengacu kepada RPJMD;

 Renstra SKPD Kecamatan hanya memuat beberapa aspek terkait dengan fungsi tugas dan wewenang institusi

kecamatan sebagai salah satu SKPD;  Pagu indikatif kecamatan adalah PP No. 8 Tahun 2008 pasal

38 ayat (1) program, kegiatan dan pendanaan disusun atas dasar: a) Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, serta perencanaan dan penganggaran terpadu; b) kerangka pendanaan dan pagu indikatif; c) Program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang mengacu pada standar pelayanan minimal sesuai dengan kondisi daerah dan kebutuhan riel masyarakat;

 Pagu indikatif kecamatan bukanlah alokasi dana yang diberikan kepada pihak kecamatan tetapi besaran

pembangunan yang dilaksanakan oleh SKPD sehingga menjadi pegangan penyusunan dan perencanaan anggaran pembangunan;

 Kriteria prioritas daerah diturunkan dari arah dan kebijakan pembangunan daerah dalam RPJMDes. Metode

Refleksi, Diskusi FGD dan Pleno Waktu

:  Awal bulan Pebruari sampai dengan pertengahan Pebruari Tahun;  Setelah Musrebangdes, penulisan usulan dan verifikasi

seluruh usulan. Tempat

: Kantor Kecamatan atau Balai Pertemuan di Kecamatan, atau tempat lain yang memungkinkan untuk penyelenggaraan pertemuan.

Peserta :  Camat, PjOK, Setrawan, Kasi Pemerintahan/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kecamatan & Kabupaten;

 DPRD Daerah Pilihan (DP) setempat;  Tim Pengamat/ Pengawas;  Enam orang wakil per desa: Kepala desa, Ketua Tim

Pelaksana/ LPMD, dan 4 orang wakil masyarakat (3 orang unsur perempuan & Rumah Tangga Miskin);

 Kelembagaan terkait (BKAD, Badan Pengawas, Tim Verifikasi, pengurus UPK dan pelaku lainnya);

 Tim Pengamat Musrenbangkec yang telah ditunjuk/ ditetapkan;  Organisasi Politik, Sosial, Kemasyarakatan setingkat kecamatan;

 Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga Keuangan atau kelembagaan yang mempunyai minat kepada perencanaan

pembangunan;  Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Pemandu/ : Camat, PjOK, Pengurus BKAD yang dibantu oleh Fasilitator Fasilitator

Kecamatan Perencanaan Pembangunan (bisa dibantu oleh Fas Kab) tetapi lebih bersifat membantu input bukan dalam prosesnya.

Metode : Ceramah, curah pendapat, FGD/Diskusi Mendalam dan pleno. Materi

:  Panduan Teknis Integrasi Perencanaan Pembangunan;

Musrenbang dan Bacaan

Bahan  Petunjuk

Teknis

Operasional

Pengintegrasian/Kebijakan Pemda setempat;  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;  Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 66 Tahun

2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;  Surat Edaran Mendagri Nomor : 414.2 / 5223 / PMD tanggal

16 September 2008 tentang Pedoman Pembangunan Partisipatif;  Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal

31 Maret 2010 perihal Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa;  Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/2207/PMD tanggal

18 Mei 2010 perihal Panduan Teknis Integrasi Perencanaan Pembangunan;  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 / PMK 07 / 2009

tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan;

 Pedum dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM – Mandiri Perdesaan dan Program Pengembangan Sistem

Pembangunan Partisipatif (P2SPP)/ PNPM Integrasi dari Pemerintah Pusat;

 Perda Pembangunan Pemda Setempat (Bila ada);

Alat  Daftar Usulan Rencana Pembangunan Desa (DU-RKPDes);  DU-RKPDes dari usulan PKK, Ibu dan perlindungan Anak Alat  Daftar Usulan Rencana Pembangunan Desa (DU-RKPDes);  DU-RKPDes dari usulan PKK, Ibu dan perlindungan Anak

(Form E.2.b);  DU-RKPDes dari usulan Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif

(UEP) atau (Form E.2.c) dan;  DU-RKPDes dari usulan kegiatan Pembangunan Sarana dan

Prasarana atau (Form E.2.d);  Lampiran II: Bentuk Laporan RKPDes: a) Rekapitulasi

Perencana Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Desa dan; b) Draft Rekapitulasi Perencana Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Kecamatan;

 Peta Kecamatan;  Daftar hadir;  Bahan-bahan untuk melakukan pemungutan suara secara

tertutup (kertas, alat tulis, dll). Persiapan :  Rapat Kerja penyiapan dokumen bahan-bahan untuk

kegiatan proses Musrenbangkec;  Fasilitator harus memastikan input-input yang dibutuhkan sampai mereka mengetahui sendiri;  Kegiatan ini salah satu melakukan indentifikasi usulan mana yang menjadi kewenangan desa dan kewenangan

daerah/vertikal;  Kewengan daerah sendiri masih dikelompok lagi menjadi

urusan wajib dan urusan pilihan;  Rapat kerja ini juga memutuskan yang akan menjadi Tim

yang memfasilitasi kegitan Musrenbangkec;  Tim Pemandu/Fasilitator/Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/

PJOK/ Setrawan telah membentuk Tim Pengamat berdasarkan calon-calon yang diajukan desa untuk menjaga proses Musrenbangkec/MAD Prioritas Usulan;

 Kasi Pemerintahan/Pembangunan/PJOK/Setrawan/ Istilah sejenis bersama FK dan Ketua Musyawarah Antar Desa

berkoordinasi dengan Camat, merencanakan tanggal dan tempat pertemuan;

 Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/ PJOK/ Setrawan/ Istilah sejenis dan Tim Pemandu/Fasilitator mengidentifikasi data program yang masuk ke desa-desa di Kecamatan yang

bersangkutan;  Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/ PJOK/ Setrawan/ Istilah

sejenis dan Tim Pemandu/Fasilitator fasilitasi Tim Penyusun/ Review/ Validasi Rentra Kecamatan;

 Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/ PJOK/ Setrawan/ Istilah sejenis dan Tim Pemandu/Fasilitator bersama Tim Perumus

Rentra melakukan Rekapitulasi Draft Rekapitulasi Perencana Pembangunan Desa berdasarkan RKPDes diisi oleh Kecamatan untuk mempermudah proses diskusi;

 Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/ PJOK/ Setrawan/ Istilah sejenis bersama Tim Pemandu/Fasilitator membuat surat undangan yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Musyawarah Antar Desa mengetahui Camat atau yang mewakilinya;

 Seminggu sebelumnya, undangan sudah disebarluaskan kepada wakil-wakil desa yang sudah terpilih dan ditetapkan

dalam Musrenbangkec usulan serta masyarakat umum melalui papan informasi dan pertemuan-pertemuan informal yang ada di desa;

 Undangan harus memuat: waktu dan tempat pertemuan, tujuan dan agenda pertemuan, serta wakil-wakil per desa

yang terdiri dari kepala desa, Ketua Tim Pelaksana dan empat orang wakil masyarakat (minimal 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan);

 Dalam undangan juga disebutkan bahwa terbuka kesempatan bagi masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir dalam

Musrenbangkec/ MAD Prioritas Usulan;  Tim Pemandu/Fasilitator/Kasi Pemerintahan/ Pembangunan/

PJOK/ Setrawan/ Istilah sejenis memastikan informasi akan diadakannya Musrenbangkec.telah tersebar dan diketahui oleh masyarakat, baik yang melalui undangan resmi maupun pengumuman secara lisan dan tertulis;

 Hal ini dilakukan dengan kunjungan ke desa maupun menanyakan langsung kepada orang desa yang kebetulan datang ke kecamatan;

 Mempersiapkan materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan;

 Mengatur Focus Group Discussion (FGD) dalam pembahasan yang dikelompokkan empat klasifikasi isu usulan (Form E.2.a

s/d E.2.d dan Bentuk Laboran RKPDes yang akan dibahas di

6 (enam) kelompok diskusi;  Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran

atau seperti hurup (U) atau minimal ada 6 ruangan untuk FGD;

 Daftar usulan dituliskan pada kertas lebar dengan tulisan yang besar/copy ukuran besar dan ditempelkan di dinding

(atau media lainnya) agar peserta mudah membacanya;  Mempersiapkan komposisi kelompok kecil untuk pembahasan

usulan (diskusi kelompok)/FGD;  Memberitahukan kepada Tim Koordinasi PNPM MPd, PNPM Integrasi,

waktu akan diselenggarakannya Musrenbangkec/MAD Prioritas Usulan;

 Perlu diperhatikan apabila tidak memungkinkan dilaksanakan satu (1) maka jangan dipaksakan harus selesai artinya pertemuan bisa dilanjutkan pada hari berikutnya yang disesuaikan dengan kebutuhan lapang.

Proses :  Sambutan dari Camat yang dilanjutkan dengan penyampaian Fasilitasi

maksud dan tujuan Musrenbangkec;  Informasi program-program yang masuk ke tingkat kecamatan disampaikan oleh Unsur SKPD Kabupaten;  Penyampaian Rentra Kecamatan dan beberapa kebijakan pembangunan di tingkat Kecamatan oleh Camat/ Kasi

Pemerintahan/ Kasi Pembangunan/ PjOK atau istilah sejenis;  Pemaparan Rekapitulasi Hasil Musrenbangdes yang telah

diverifikasi oleh Ketua Tim Verifikasi yang dilanjutkan umpan balik;

 Penegasan Prinsip, kebijakan dasar Pengintegrasian PNPM MPd, PNPM Integrasi dan program sejenis ke dalam sistem

perencanaan reguler;  Menyepakati Tata Tertib Musrenbangkec/MusrenPenentuan

skala Prioritas/Penetapan Pendanaan;  Penegasan kembali tentang Tata Cara Pengambilan

Keputusan Musrenbangkec/ MusrenPenentuan skala Prioritas/ Penetapan Pendanaan, sanksi yang telah di tetapkan dalam Pra MAD/MAD Sosialisasi atau keputusan sejenis;

 Membahas dan menetapkan tata cara pelaksanaan dan pelestarian pembangunan yang telah dibangun oleh program;  Penyampaian Rekomendasi Usulan Hasil Verifikasi dan Umpan balik dari peserta;

 Membahas dan menyepakati indikator penilaian usulan;  Menyampaian program sejenis yang masuk di kecamatan

dalam tahun yang sama dan berikutnya;  Penetapkan Tim Ad Hock Pembahasan Draft Rentra

Kecamatan;  Pembagian diskusi kelompok dalam pembahasan penentuan

skala prioritas;  Pembahasan di enam kelompok besar dari: DU-RKPDes

Terbagi Menjadi 4 Form E.2 yaitu: 1) E.2.a (DU-RKPDes dari usulan PKK, Ibu dan Perlindungan Anak; 2) E.2.b (DU- RKPDes dari usulan kegiatan Penguatan Kelembagaan,; 3)

E.2.c (DU-RKPDes dari usulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan; 4) E.2.d (DU-RKPDes dari usulan kegiatan Sarana dan Prasarana;

 Pembahasan dan Focus Group Discution (FGD)/ Diskusi Mendalam yang terbagi menjadi 6 kelompok yang terwakili

dari utusan desa yang dilanjutkan pleno penentukan skala prioritas DU-RKPDes yang diseraskan dengan sumber- sumber pendanaan (dari APBN/APBD Provinsi, Kabupaten, APBDes, Swadaya dan Pihak Ketika);

 Pembahasan pleno prioritas usulan yang dikelompokkan menjadi empat kelompok;

 Melakukan Rekapitulasi Perencana Pembangunan Desa Usulan berdasarkan RKP -Desa diisi oleh Kecamatan

 Pembahasan alokasi dana usulan (PNPM MPd, PNPM Integrasi, APBD dan program sejenis yang disesuaikan dengan Pagu Indikatif Kecamatan;

 Pembahasan jadwal Forum SKPD Kabupaten dan Musrenbangkab dan MD Informasi hasil;

 Penilai masyarakat terhadap pendampingan yang yang dilakukan oleh Camat, Tim Pemandu/Fasilitator/ Tim Penyelenggara, PjOK, Setrawan, BKAD, Pelaku Program

(PNPM MPd atau program sejenis), Kades dll;  Pelaporan hasil pengamatan dari Tim Pengamat terhadap

jalannya Musrenbangkec/Musren Penentuan skala Prioritas;  Merumusan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL);

 Pembacaan Berita Acara Musrenbangkec.

3. Kegiatan Pasca Musrenbangkec

2. Perumusan Hasil Musrenbangkec

Tujuan :  Melakukan klarifikasi dan perumusan hasil-hasil keputusan Musrenbangkec;  Melakukan penyusunan dan pengelompokan finalisasi

prioritas rencana usulan kecamatan yang didasarkan pada pagu indikatif yang akan diajukan ke Forum SKPD;

 Prioritas tersebut proses dari review usulan tahun berjalan untuk dilaksanakan dan usulan yang dibawa ke Forum SKPD

tahun N+1;  Priorita ini juga berlaku untuk usulan program BLM PNPM

MPd, PNPM Integrasi dan program sejenis;  Hanya untuk usulan PNPM MPd usulan tahun berjalan

berhenti di kecamatan dan dilaksanakan dengan mekanisme keprograman/ keproyekan;

 Penyelarasan matrik usulan desa dengan matrik dalam mekanisme Forum SKPD dan Musrenbangkab (lihat ada

ketidakselarasan dengan matrik usulan antara Permendagri No. 66 tahun 2007 dengan SPPN 25 Tahun 2004);

 Sertifikasi dan Validasi hasil-hasil keputusan telah masuk dalam Berita Acara bersama lampiran dan telah ditindaklanjuti

dengan Surat Keputusan Camat/Pendukung lainnya. Pengertian

 Payung Hukum Musrenbangkan adalah UU Nomor 25 tahun 2004;

 Pelaksanaan teknisnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 pasal 18 ayat (2) yang menyatakan

bahwa “Pelaksanaan RKPD dilaksanakan oleh Bappeda setiap tahun dalam memahas Rancangan RKPD tahun berikutnya dan pasal 18 ayat (4) menyatakan Musrenbang RKPD Kabupaten;

 Musrenbangkab adalah musyawarah antar pemangku kepentingan (stakholder) di tingkat kabupaten untuk

mematangkan Renja SKPD yang disusun dari kompilasi seluruh Renja SKPD dengan cara meninjau penyelarasan dengan RPJMDes;

 UU Nomor 25 Tahun 2005 pasal ayat (1) menyatakan bahwa perenmcanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;

 UU Nomer 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa kabupaten merupakan daerah otonom

artinya daerah mempunyai kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi, prakarsa dan pemebrdayaan masyarakat yang ditujukkan untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat;

Metode : Ceramah, curah pendapat, FGD/Diskusi Mendalam dan Rapat

Kerja Waktu

: Pasca Musrenbangkec paling lambat 1 minggu setelah Musrenbangkec

Tempat : Balai Kecamatan/ Tempat yang disepakati Peserta

: Unit Tenik Kecamatan, BKAD, Tim Delegasi, PjOK, Setrawan Pemandu/ : Camat, Ketua Tim Delegasi, BKAD, FK/FT

Fasilitator Kegiatan

:  Fasilitasi klarifikasi dan perumusan hasil-hasil keputusan Fasilitasi

Musrenbangkec;  Kalau diras perlu dan masih ragu dapat meminta utusan desa

untuk dimintai klarifikasi atau dengan Tim Pengamat Musrenbangkec;

 Fasilitasi pelakukan penyusunan dan pengelompokan finalisasi prioritas rencana usulan kecamatan yang didasarkan

pada pagu indikatif yang akan diajukan ke Forum SKPD yang diselaraskan dengan pagu indikatif kabupaten;

 Penyelarasan matrik dari matrik usulan desa dengan matrik dalam mekanisme Forum SKPD dan Musrenbangkab (lihat

ada ketidakselarasan dengan matrik usulan antara Permendagri No. 66 tahun 2007 dengan SPPN 25 Tahun 2004);

 Kegiatan ini perlu diperhatikan nomenklatur usulan menjadi penting karena salah memasukan akan berakibat usulan

menjadi hilang;  Kegiatan Sertifikasi dan Validasi hasil-hasil keputusan telah

masuk dalam Berita Acara bersama lampiran dan telah ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Camat/Pendukung lainnya.

 Kegiatan yang perlu SK Camat antara lain SK Tim Delegasi Kecamatan;  Memastikan bahwa usulan yang akan dibawa ke Forum SKPD telah valid sesuai dengan ketentuan;  Memastikan bahwa rekapitulasi usulan tersebut telah diterima dan dipelajari oleh Tim Delegasi

3. Fasilitasi Penulisan Desain dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) Detail

Tujuan :  Penulisan Disain detail dan RAB Detail khususnya usulan PNPM MPd, PNPM Integrasi dan program sejenis) tahun berjalan dan usulan yang didanai oleh dana APBD tahun berjalan;

 Melakukan pemisahan usulan yang akan didanai oleh PNPM MPd yang akan dibahas lebih lanjut dalam MAD Penentuan

Pendanaan tahun berjalan;  Usulan yang didanai oleh dana APBD dan PNPM Integrasi

akan dibahas dan diputuskan Forum SKPD dan Musrenbangkab;

Pengertian  Secara khusus kegiatan dilakukan setelah pasca Musrenbangkec terutama untuk program PNPM MPd;

 Kegiatan ini untuk Penentukan Pendanaan kembali ke siklus keprograman masing-masing PNPM MPd dan sejenis atau ad

hock lainnya;  Pelasanaan desain dan RAB detal maka agar segera

dilakukan pelaksanaan MAD Penentuan Pendanaan khusus kegiatan PNPM MPd atau program sejenis;

 Proses Fasilitasi ini hampir sama dengan kegiatan PNPM MPd lihat dalam panduan kegiatan ini di Penjelasan PTO

PNPM MPd;  Kegiatan usulan yang akan diajukan pendanaan APBD dan

PNPM Integrasi akan ditindaklanjuti dalam Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Metode Curah pendapat, FGD/Diskusi Mendalam dan Praktek langsung Waktu

:  Bulan Maret atau disesuaikan dengan jadwal yang dibuat Bappeda untuk perencanaan reguler;  Pasca penyelesaian disain detail dan RAB detail paling lambat

3 minggu dari Musrenbangkec;

Tempat : Balai Kecamatan/ Tempat yang disetujui Peserta

: Tim Penulis Usulan, Tim Verifikasi dan UPT Kecamatan

Pemandu/ : PjOK, Setrawan, UPK, PL, BKAD, FK/FT Fasilitator

Proses :  Khusus Kegiatan MAD/III Penentukan Pendanaan kembali ke Fasilitasi

siklus keprograman masing-masing PNPM MPd dan sejenis atau ad hock lainnya;

 Apabila telah dilakukan disain dan RAB detal maka agar segera dilakukan pelaksanaan MAD Penentuan Pendanaan

khusus kegiatan PNPM MPd;  Proses Fasilitasi ini hampir sama dengan kegiatan PNPM

MPd lihat dalam panduan kegiatan ini di Penjelasan PTO PNPM MPd;

 Sementara itu kegiatan usulan yang akan diajukan pendanaan APBD dan PNPM Integrasi akan ditindaklanjuti dalam Forum

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Musrenbangkab.

4. Pembekalan/ OJT Tim Delegasi Kecamatan

Tujuan :  Memberikan pemahaman Tim Delegasi yang telah dipilih oleh Musrenbangkec sebagai representatif yang akan mengawal usulan kecamatan;

 Pembekalan yang berkaitan landasan hukum pelaksanaan Forum SKPD dan Musrenbangkab dan pengintegrasian program;

 Mempelajari usulan skala prioritas kecamatan yang telah disusun oleh Tim Perumus yang telah didasarkan pada pagu  Mempelajari usulan skala prioritas kecamatan yang telah disusun oleh Tim Perumus yang telah didasarkan pada pagu

Pengertian :  Tim Delegasi/Utusan adalah wakil masyarakat kecamatan yang harus mengawal usulan yang telah dirumuskan ke dalam pagu indikatif kecamatan;

 Tim Delegasi telah dibuatkan mandat oleh BKAD sebagai Tim Delegasi yang akan hadir dalam Forum SKPD dan

Musrenbangkab yang diketahui Camat. Metode

Curah pendapat, FGD/Diskusi Mendalam dan Rapat Kerja Waktu

: Pasca Musrenbangkec atau sampai Bulan Maret sebelum pelaksanaan Forum SKPD

Tempat : Balai Kecamatan atau Tempat yang disepakati Peserta

: Tim Delegasi/Utusan Terpilih, UPT, PjOK dan Setrawan

Pemandu/ : Camat, BKAD, FK/FT dan Narasumber Fas Kab, Saker kab dan Fasilitator

Bappeda Proses

:  Penjelasan Tupoksi Tim Delegasi secara khusus Tim adalah Fasilitasi

wakil masyarakat kecamatan yang harus mengawal usulan yang telah dirumuskan ke dalam pagu indikatif kecamatan;

 Orientasi Usulan skala prioritas yang telah terbagi menjadi jenis kegiatan: a) Kegiatan Pemerintahan; b) Kegiatan Sosial;

c) Kegiatan Ekonomi dan; d) Kegiatan Sarana Prasarana/ Pengelompokan disesuaikan dengan kebijakan Pemda setempat;

 Pemahaman Kerangka Pikir, Tujuan, Prinsip-prinsip Forum SKPD dan Musrenbangkab;

 Memberikan bahan bacaan dan diskusi mendalam mengenai kerangka hukum, kebijakan mekanisme musrenbang reguler;

 Pemahaman teknik advokasi, mediasi dan loby untuk menggolkan usulan dan mengawal usulan partisipatif

sehingga mereka tidak pasif dan penuh tanggungjawab;  Pemahaman kebijakan pendukung Forum SKPD dan

Musrenbangkab;  Tim Delegasi telah dibuatkan oleh BKAD Surat Mandat

sebagai Tim Delegasi yang akan hadir dalam Forum SKPD dan Musrenbangkab yang diketahui Camat.