Musrebang Kabupaten (Musrenbang Kab.)

D. Musrebang Kabupaten (Musrenbang Kab.)

Untuk menjamin konsistensi usulan masyarakat menjadi prioritas dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) maka utusan kecamatan perlu diberikan waktu untuk memastikannya. Menyangkut cara, waktu, dan jumlah utusan kecamatan yang akan menindaklanjuti dalam Musrenbang Kabupaten dibahas dan ditetapkan dalam Musrebangkec dan difasilitasi oleh fasilitator kecamatan dan fasilitator kabupaten sampai tahapan pelaksanaan Musrenbang kabupaten. Sehingga wakil-wakil yang diutus dalam Musrebang Kabupaten harus bertanggungjwab terhadap usulan yang telah mejadi prioritas di tingkat kecamatan masing-masing.

Pelaksanaan integrasi ini diharapkan juga dalam peningkatan peran DPRD mendorong proses pengintegrasian sebagai wujud penguatan sistem pembangunan partisipatif, melalui penguatan jalur politis, dengan menekankan

keselarasan Penjaringan Aspirasi Masyarakat dengan Musrenbang Kecamatan, Musrebang Kabupaten dan pembentukan Peraturan Daerah yang diperlukan.

1. Kegiatan Pra Musrenbang Kabupaten

a. Pengorganisasian Musrenbang Kabupaten

Tujuan :  Membahas dan menetapkan Tim Penyelenggara Murenbang (TPM)

 Membahas dan menetapkan Tim Pemandu/Fasilitator Kabupaten Menyusun agenda kegiatan Musrenbangkab.

Pengertian :  Sebagai kegiatan untuk mengoptimalisasikan kegiatan Musrenbangkab;

 Upaya mempersiapkan secara matang baik secara teknis maupun

secara proses Pra Musrenbangkab;

substansi dilakukan

 Kegiatan pengorganisasian yang lebih sistematis dalam pelaksanaan Musrenbangkab.

Metode :

Refleksi, Diskusi dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja

Waktu : Pebruari - Maret minimal 10 hari sebelum pelaksanaan Musrenbangkab.

Tempat : Balai Pertemuan Bappeda/ Tempat yang disepakati Peserta

Kepala Bappeda, Kabid Lingkungan Bappeda, TPM, SKPD terkait (Pemdes, PMD dan sebagainya)

Pemandu/

Kepala Bappeda, Ketua TPM dan Fasilitator Program

Fasilitator Proses

Rapat Kerja Penyusunan Struktur Organisasi Tim

Fasilitasi

Penyelenggaraan Musrenbang (TPM)

 Kepala Bappeda menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan dan waktu yang dibutuhkan;

 Kepala

jadwal normatif penyelenggaraan Musrenbangkab dan memingta masukan dari peserta untuk penetapan jadwal Musrenbangkab;

Bappeda

menjelaskan

 Kepala Bappeda menjelaskan kebutuhan persiapan untuk penyelenggaraan Musrenbangkab dengan memperhatikan: - Hasil

review/evaluasi

pelaksanaan kegiatan

pembangunan tahun sebelumnya; - Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan daerah hasil integrasi/ sinkronisasi dari Rencana Kerja SKPD dan rencana Pembangunan Kecamatan;

- Informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan (kebijakan

pembangunan provinsi dan pusat)  Kepala Bappeda menyampaikan pembagian tugas untuk

persiapan penyelenggaraan Musrenbangkab;  Kepala Bappeda fasilitasi penyusunan struktur Tim

Penyelenggaraan Musrenbang (TPM) kabupaten dan pembagian tugas (ketua, sekretaris dan seksi-seksi lainnya);

 TPM kabupaten dibentuk oleh Bappeda yang mempunyai tugas antara lain: - Merancang jadwal dan menyusun Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Keseluruhan rangkaian Musrenbang

RKPD kabupaten; - Merekapitulasi seluruh hasil Musrenbangkec dan Farum

SKPD; - Menyusunan rincian jadwal, agenda dan tempat

pelaksanaan Msurenbangkab; - Mengumumkan

pelaksanaan Musrenbangkab minimal 7 hari sebelumnya; - Membuka pendaftaran melaljui media massa (koran, radio

secara

terbuka

lokal) untuk memberikan kesempatan kepada warga agar dapat terlibat dalam pelaksanaan Msurenbangkab;

- Menginventarisasi

mengundang peserta Musrenbangkab; - Memberikan laporan kepada Bappeda hasil-hasil

dan

pelaksanaan Musrenbangkab yang terdiri atas: a) rekapitulasi jumlah kecamatan berikut pagu indikatif kecamatan yang diadopsi oleh SKPD; b) Rekapitulasi jumlah usulan SKPD yang bersal dari SKPD terkait dengan pagu indikatif; c) Keseuaian anggaran Renja SKPD masing-masing ditugasi dengan plafon anggaran semengtara yang diberikan;

- Menyiapkan draft Naskah Berita Acara Musrenbangkab

untuk ditandatangani penyelenggaraan dan perwakilan Musrenbangkab;

- Menyampiakan hasil Musrenbangkab ke Komisi DPRD

terkait untuk diketahuinya.  Kepala Bappeda menjelaskan kriteria Tim Pemandu/Fasilitator

yang memiliki kecakapan teknisk kepemanduan serta memahami soal kebijakan pengintegrasian pembangunan, mekanisme reguler dan penganggaran daerah;

 Kepala Bappeda meminta masukan tentang proses rekruetmen atau penjaringan calon yang telah ada;

 Kepala Bappeda penugasan TPM untuk melakukan rekruitmen Tim Pemandu/Fasilitator.

2 Rapat Kerja Pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator

Musrenbang

 Kepala Bappeda memimpin rapat penetapan Tim

Pemandu/Fasilitator Musrenbangkab yang dihadiri oleh pemandu/fasilitator terpilih;

 Kepala Bappeda menjelaskan latar belakang kebutuhan, peran

dan tugas Tim Pemandu/Fasilitator dalam penyelenggaraan Musrenbangkab;  Kepala Bappeda mempersilahkan

TPM dan Tim

Pemandu/Fasilitator untuk melanjutkan rapat persiapan proses Musrenbang (Pra, Pelaksanaan dan Pasca Pelaksanaan);

Tugas Tim Pemandu/Fasilitator

 Pembentukan Tim Pemandu/Fasilitator kabupaten oleh TPM

dan mempunyai tugas antara lain: - Tim Pemandu/Fasilitator mempunyai tgas khusus spesifik

untuk memfasilitasi rangkaian kegiatan diskusi

Musrenbangkab; - Tim

Pemandu/Fasilitator bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan

keseluruhan rangkaian Musrenbang SKPD; - Tim Pemandu/Fasilitator dari unsur non pemerintah dapat dijaring melalui masukan atau rekomendasi dari berpihak disebabkan kompetensi dan kemampuannya dalam fasilitasi pelaksanaan Musrenbangkab yang lebih transparan dna independen;

dan

mengelola

 Memperiapkan Tim Teknis pelaksanaan Musrenbangkab

antara lain: a) Penyusunan Jadwal dan agenda Musrenbangkab; b) Pengumuman kegiatan Musrenbangkab dan penyebaran undangan peserta dan narasumber minimal 7 hari sebelum dilaksanakan atau hari H; c) Mengkoordinir persiapan logistik (tempat, konsumsi, alat dan bahan);

 Menfasilitai pendaftaran kelompok masyarakat yang berminat dalam ikut serta proses Musrenbangkab;

 Fasilitasi pembuatan draft aturan main dan tatacara pelaksanaan Musrenbangkab;

Peran Pemandu/Fasilitator

 Berpartisipasi aktif dalam fasilitasi pembahasan, diskusi, klarifikasi, pembahasan dan kepuusan pembahasan;

 Berpartisipasi fasilitasi ini juga memastikan adanya aspirasi- aspirasi masyarakat khususnya aspirasi dari masyarakat

miskin/ termarjinalkan dibahas dan mendapatkan prioritas pendanaan;

 Menjaga agar Musrenbangkab benar-benar menjadi muswarah untuk membicarakan isu-isu strategis, partisipatif

dan mengembangkan kesetaraan;  Berperan sebagai perancang proses yaitu untuk menyusun

tahap dan langkah-langkah proses Musrenbang secara keseluruhan (Pra pelaksanaan, Pelaksanaan dan Pasca Pelaksanaan) Musrenbangkab;

 Berperan sebagai fasilitasi proses pertemuan/forum musyawarah, artinya menjaga agar pertemuan/ forum

berlangsung dalam mencapai tujuan, waktu dan tersedianya materi, alat dan kebutuhan lainnya tersedia;

 Berperan sebagai sumber informasi, artinya menguasai informasi, data dan dokumen (RPJMD, RTRW Kabupaten,

dokumen RKPD kabupaten tahun yang telah berjalanan, peraturan dan kebijakan baik kabupaten, provinsi dan pusat.

Kriteria/Persyaratan Pemandu/Fasilitator Musrenbangkab

 Menjunjung tinggi prinsip-prinsip Musrenbang (kesetaraan, menghargai perbedaan pendapat, keperpihakan terhadap

masyarakat miskin/marjinal, anti dominasi, anti diskriminasi dan mengutamakan kepentingan umum);

 Mempounyai kemampuan memimpin atau memfasilitasi forum Musrenbangkab atau setingkat Musrenbangkab;

 Mampu melakukan kerjasama Tim antar tim saling melengkapi, terbuka terhadap masukan dan dapat berbagi  Mampu melakukan kerjasama Tim antar tim saling melengkapi, terbuka terhadap masukan dan dapat berbagi

proses musrenbang yang telah dilaksanakan sebagai refleksi dan untuk perbaikan dan mau mendengar dan menyerap berbagai sumber untuk dan diinformasikan dan ditransferkan kepada masyarakat;

 Mempunyai kapasitas pengetahuan yang berkaitan dengan: a) Aturan dan pelaksanaan mengenai Musrenbang (desa, kecamatan dan kabupaten) dan penganggarannya (peraturan

daerah dan pusat); b) Program-program pembangunan berskala nasional yang masuk ke kabupaten dan kecamatan;

c) Prioritas program pembangunan daerah dan prioritas program SKPD; d) RPJPD, RPJMD dan RKPD yang sudah berjalan khususnya pada tahun berjalan dan; data/informasi kabupaten yang relevan bagi p[elaksanaan tugasnya utnuk merencang, mengelola, memandu dan menjadi narasumber Musrenbangkab;

 Mempunyai kapasitas ketrampian dalam memandu/fasilitasi musyawarah perencanaan khususnya fasilitasi prose

pengambilan keputusan secara partisipatif;  Mempunyai ketrampilan dalam pengembangan dan

penggunaan media sebagai bagian dalam proses maksimalisasi pelaksanaan Musrenbangkab;

 Mempunyhai kapasitas dan ketrampilan dalam teknis merumuskan pertanyaan-pertanyaan kunci dan pokok-pokok

temuan dalam diskusi untuk menjadi rumusan masalah, potensi, simpulan dan rekomendasi;

 Mempunyai sikap yang mengembangkan nilai-nilai

kesetaraan, demokratis, partisipatif, anti dominasi, anti diskriminasi, inovatif dan kreatif dan mengutamakan yang terpenting buat masyarakat miskin/marjinal;

Peran Pemandu/Fasilitator terhadap Peserta

 Memastikan peserta menjujung tinggi prinsip-prinsip

musyawarah yaitu kesetaraan, menghargai perbedaan pendapat, anti dominasi, anti diskriminasi, mengutamakan kepentingan

menghindari egosektoral/ego

berpihak kelompok miskin/marjinal;

wilayah

dan

 Memastikan peserta bersedia mempersiapkan diri dengan cara mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi, dokumen dan materi yang relevan untuk pelaksanaan

Musrenbangkab;  Memastikan peserta mampu mengakses sumber-sumber

pelaksanaan Musrenbangkab dari Tim Penyelnggara Musrenbangkab;  Memastikan peserta berminat mengembangkan kapasitas

informasi yang

diperlukan

dalam

mengenai kebijakan, aturan, arah program pemerintah, berbagai isu pembangunan sehingga dapat berperan aktif dan proaktif;

 Memastikan peserta mampu memberikan pertimbangan dalam hal terjadi tarik menarik kepentingan dalam menentuan

usulan kegiatan prioritas antar wilayah dan sektor.

3 Persiapan Teknis Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten

 TPM dan Tim PemanduFasilitator menyusun jadual dan agenda Musrenbangkab;

 Jadwal dan agenda acara pelaksanaan Musrenbangkab harus dirancang sesuai dengan tujuan dan hasil yang dicapai;

 Penentuan waktu penyelenggaraan Musrenbangkab perlu memperhatikam situasi dan momentum yang tepat sehingga

seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) kabupaten dapat hadir;

 TPM perlu menyelenggarakan kegiatan sosialisasi jadwal, agenda dan bahan yang disusun dan mengundang peserta

Musrenbang;  Mendorong peserta Musrenbang melakukan kajian dan

analisis kritis agar dalam pelaksanaan Musrenbang dapat lebih dinamis dan optimal;

 TPM perlu mempersiapakan bahan dan peralatan pendukung pelaksanaan Musrenbang dan persyaratan lainnya seperti: a) Sambutan Bupati; b) Bahan presentasi Rancangan Renja

SKPD; c) Form Berita Acara Musrenbangkab; d) Bahan-bahan yang dibagikan kepada peserta (kerangka acuan Musrenbangkab, ringkasan rancangan SKPD dan lain-lain);

 Persipan pelaksanaan Musrenbangkab lainnya seperti (laktop, LCD, Layar, kertas plano,spidol, printer, kertas, sound system, spanduk dan lainnya).

2. Penyusunan Dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tujuan :  Mengintegrasikan atau mengkompilasi seluruh program/ kegiatan dari seluruh Renja SKPD ke format dokumen rancangan RKPD dengan memilah usulan hasil Musrenbang kecamatan dan Forum SKPD;

 Menghitung seluruh draft anggaran seluruh program/ kegiatan hasil pengintegrasian atau kompilasi dan menyesuaikan dengan perkiraan kemampuan pendanaan daerah;

Pengertian  Penyusunan dokumen Rancangan Awal Rencana kerja Pembangunan daerah merupkan disusun oleh Tim Bappeda

dan SKPD lainnya yang merupakan masukan seluruh Renja SKPD;

 Komponen terpentng dalam penyusunan RKPD adalah seluruh usulan kegiatan hasil keputusan di Musrenbangkec dan kegiatan yang telah disepakati dalam Forum SKPD

Metode :

Refleksi, Diskusi dan Umpan Balik dalam Rapat Kerja

Waktu : Bulan Pebruari s/d Maret minimal 10 hari sebelum pelaksanaan Musrenbangkab.

Tempat : Balai Pertemuan bappeda atau tempat yang disepakati Peserta

:  Tim Penyenggara Musrenbang (TPM)  Tim Pemandu/Fasilitator  Staf Bidang di lingkungan Bappeda

 SKPD terkait (Pemdes, PMD dan lain-lain)

Pemandu/ :  Kepala Bappeda Fasilitator

 Ketua TPM/ Fasilitator  Fasilitator Program Pengintegrasian

Materi, :  Rancangan Renja SKPD dan dokumen penyelarasan atau Alat dan

kompilasi Musrenbang Kecamatan; Bahan

 RPJPD, RPJMD dan RKPD tahun berjalan;  Kebijakan dan perkiraan kemampuan anggaran daerah  Kebijakan dan program-program pembangunan pusat dan

provinsi yang masuk ke kabupaten dan kecamatan;  Media dan alat untuk kegiatan presentasi

Proses  Kepala Bappeda memimpin rapat kerja untuk persiapan Fasilitasi

penyusunan dokumen Rancangan Awal RKPD;  Kepala bappeda memberikan arahan tentang pokok-pokok

gagasan penting yang harus dimasukkan ke dalam dokumen Rancangan Awal RKPD beberapa kebijakan pokok yang perlu diperhatikan: a) Kebijakan Bupati; b) Pokok-pokok pikiran DPRD terkait dengan penyusunan RKPD dan RAPBD; c) Kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dan; d) Kebijakan Umum anggaran;

 Kepala bappeda meminta tanggapan dari peserta rapat kerja

terkait dengan hal-hal yang telah disampaikan;  Kepala Bappeda memfasilitasi penetapan Tim Kerja/Teknis,

metode kerja dan koordinasi dalam perumusan RKTL penyelesaian dokumen;

 Tim Kerja/Teknis bertanggungjawab terhadap proses

penyusunan dokumen Rancangan Awal RKPD;  Tim Kerja/Teknis memeriksa apakah usulan dari SKPD yang

dimuat dalam Rancangan Renja SKPD masing-masing telah sesuai dengan prioritas pada tahun yang direncanakan menurut RPJMD dan RPJPD;

 Tim Kerja/Teknis usulan SKPD dimuat dalam Rancangan Renja SKPD telah sesuai dengan pagu indikatif SKPD/sektor yang telah ditentukan;

 Tim Kerja/Teknis merekapitulasi usulan dan anggaran sesuai

dengan perkiraan kemampuanpendanaan daerah;  Tim Kerja/Teknis menganalisis kondisi komponen anggaran

tahun yang direncanakan (termasuk estimasi pendapatan dan pengalokasiaan anggaran);

 Tim Kerja/Teknis telah merujuk pada komitmen kepala daerah, pokok-pokok pikiran DPRD, prioritas provinsi dan

pemerintah piusat;  Tim Kerja/Teknis dalam melakukan rekapitulasi program

dalam format Rancangan RKPD yang telah diselaraskan dengan aturan danketentuan yang berlaku (misalkan SE Menteri Dalam Negeri dan Kepala Bappenas tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007 dan Permendagrai Nomor 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

3. Kegiatan Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten

Tujuan :  Mengembangkan dan mewujudkan kemajuan daerah, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan pembangunan yang partisipatif;

 Meningkatkan

dan perilaku pemerintahan yang jujur, terbuka, bertanggungjawab dan demokratis;

kapasitas

tatakerja

 Memberikan ruang proses pengambilan keputusan secara strategis dan partisipatif yang melibatkan tiga piliar

(eksekutif, legislatif dan masyarakat);  Melakukan penentuan prioritas anggaran dan kegiatan yang

berpihak kepada masyarakat miskin;  Mengembangkan pelaksanaan Musrenbang merupakan

ajang konsultasi publik terhadap dokumen rancangan RKPD;

 Melakukan rancangan RKPD mengacu pada akomudasi hasil-hasil yang telah diputuskan dalam Musrenbangkec dan draft Renca SKPD yang mengacu pada visi, misi dan isu

strategis daerah;  Menyempurnakan Rancangan Awal RKPD yang memuat

antara lain: a) Prioritas pembangunan daerah; b) Alokasi anggaran indikatif berdasarkan progarm dan fungsi SKPD;

c) Rancangan Alokasi dana Desa (ADD); d) Usulan kegiatan yang pendanaannya dari APBD Provinsi, APBN dan sumber pendanaan lainnya;

 Menghasil Musrenbangkab mejadi dasar Tim Kerja Bappeda dalam finalisasi dokumen RKPD yang akan ditetapkan

melalui Peraturan Daerah tentang RKPD yang menjadi dasar penyusunan APBD;

 Menyepakati Tim Delegasi yang akan mengikuti pengawalan hasil keputusan Musrenbangkab di DPRD pada proses penganggaran.

Pengertian :  Musrenbangkab

musyawarah pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat kabupaten yang disusun berdasarkan kompilasi seluruh Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) hasil Farum SKPD yang hasilnya digunakan untuk melakukan validasi atau pemutakhiran Rancangan RKPD dengan merunjuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD);

adalah

 Penyelenggaraan Musenbangkab harus dipahami sebagai forum konsultasi publik daitu pemerintah daerah

menyampaikan dan meminta masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan tingkat kabupaten terhadap dokumen RKPD;

 UU Nomor 25 tahun 2004 Pasal 1 ayat (1) menyatakan perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan masa

depan yang tepat, melalui usulan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia dan pasal 1 ayat (21) menyatakan bahwa Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam menyususun rencana pembangunan depan yang tepat, melalui usulan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia dan pasal 1 ayat (21) menyatakan bahwa Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam menyususun rencana pembangunan

menyatakan bahwa kabupaten merupakan daerah otonom, dalam pengertian daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan

memberikan pelayanan, peningkatan partisipasi, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk pemebrdayaan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat;

daerah

untuk

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 memberikan gambaran terhadap Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Musrenbang di Daerah;

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 pasal 18 ayat (2) menyatakan, Musrenbang RKPD dilaksanakan oleh Bappeda setiap tahun dalam rangka membahasa rancangan

RKPD tahun berikutnya. Pasal 18 ayat (4) Musrenbangkan RKPD kabupaten dilaksanakan untuk keterpaduan Rancangan Renja antar-SKPD dan antar Rencana Pembangunan Antar Kecamatan;

 Musrenbangkab adalah langkah penghujung dalam proses perencanaan yaitu pemeriksanaan bersama dokumen

RKPD kabupaten yang merupakan hasil vailidasi dan kompilasi Rancangan Renja SKPD secara partisipatif, dialogis dan setara dengan sektoral (Musrenbang desa/kelurahan, kecamatan sampai foreum SKPD) dan dengan proses teknokratis;

 Pejabat pemerintah, utusan delegasi, dan masyarakat yang berminat hadir dalam forum ini secara partisiptif, dialogis dan setara membahas dokumen rancangan Awal RKPD

untuk menyepakati hal-hal yang terpenting/usulan super prioritas untuk kemajuan daerahnya;

Metode : Ceramah, Curah Pendapat, Sharing, Klarifikasi, Diskusi interaktif, Diskusi FGD (Kelompok dan Diskusi Pleno) Waktu

: Minimal 2 hari/pertemuan di Bulan Maret Tempat

: Ruang pertemuan Kabupaten/ tempat yang telah disepakati Peserta

:  Perwakilan pemerintah daerah kabupaten perbatasan;  Musyawarah Pimpinan daerah (Muspida);  Dewan perwakilan Rakyat daerah (DPRD);  Badan dan lembaga teknis daerah;

 Tim Delegasi/Utusan KecamatanTerpilih;  Tim Delegasi Sektoral yang bersasal dari organisasi dan

kelompok-kelompok masyarakat sektoral skala kabupaten;  Masyarakat yang mencerminkan kelompok masyarakat

miskin/ marjinal, unsur perempuan, LSM, Ormas Kepemudaan, Ormas Keagamaan, tokoh adat, kelompok profesi dan unsur akademisi;

 Unsur swasta, koperasi, kelompok usaha kecil dan

menengah (UKM);  Unsur pers/media massa, serta kelompok/organisasi lain menengah (UKM);  Unsur pers/media massa, serta kelompok/organisasi lain

Pemandu/Fa : Bappeda, SKPD dan Bupati silitator

dan Pemandu/Fasilitator yang terpilih Bahan

:  Dokumen Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Pendukung/

Daerah (RPJPD);

Bacaan  Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD);  Hasil Edvaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya;

 Rancangan Awal RKPD tahun direncanakan yang disusun

berdasarkan seluruh Renja SKPD;  Panduan Teknis Integrasi Perencanaan Pembangunan

PNPM MPd tahun 2010;  Petunjuk

Teknis

Operasional

Musrenbang dan

Pengintegrasian/Kebijakan Pemda setempat;  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional.  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.  Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 / PMK 07 / 2009

tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan;

Proses

Pelaksanaan Musrenbangkab

Fasilitasi

: Susunan Acara kegiatan Musrenbangkab antara lain: Pembukaan

 Kata pembuka dan penyampaian agenda acara

Musrenbangkaba oleh panitia;  Laporan penyenggaraan dan proses pelaksanaan jalannya

Muswrenbangkab oleh ketua TPM;  Sambutan dari Bupati sekaligus secara resmi membukan

acara Musrenbangkab mengenai pembangun dengan materi: - Menyampaikan arahan kebijakan dari Bupati; - Menyampaikan beberapa agenda penting yang perlu

dibahas yang disenergiskan dengan arah dan kebijakan dalam RKPD dan RPJPD;

- Kegiatan lainnya yang telah disepakati dengan peserta

forum musrenbangkab;  Doa bersama

Acara Inti

 Pemaparan dan diskusi narasumber (diskusi panel) sebagai masukan untuk proses musyawarah dalam pengambilan

keputusan meliputi: - Pemaparan dari Ketua DPRD tentang pokok-pokok

pikiran DPRD terkait dengan arah pembangunan daerah pada tahun mendatang (H+1);

- Pemaparan narasumber dari pemerintah pusat

(Bappenas) tentang arah dan kebijakan pembangunan tingkat nasional dan program-program pemerintah nasional yang berlokasi di daerah yang bersangkutan;

- Pemaparan narasumber dari pemerintah provinsi

(Bappeda provinsi) tentang arah dan kebijkan pembangunan provinsi;

- Pemaparan dari Bappeda Kabupaten tentang proses

perencanaan dan gambaran hasul rencanana pembangunan daerah selama ini.

 Pemaparan dan Pembahasan Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) - Pemaparan secara umum tentang Rancangan RKPD;

- Diskusi kelompok/komisi pembahasan RKPD - Pleno menyepakati hasil-hasil diskusi kelompok/komisi

pembahasan Rancangan Awal RKPD  Membahas dan memilih Tim Delegasi Kabupaten yang

Mengawal Hasil Musrenbangkan di Pembahasan berikutnya/ Ke Pembahasan di DPRD - Penyampaian/ menyepakati Tim Delegasi di DPRD; - Penentuan calon dari peserta Musrenbangkab; - Proses pemilihan pengambilan suara/mufakat; - Menyampaikan beberapa hasil keputusan sebagai

mandat Tim delegasi Kabupaten.  Penentuan Kesepakatan Hasil-Hasil Prioritas Usulan Perlu

ada Tindak Konsultasi/On klinik - Akan dilakukan

melakukan mekanisme forum konsultasi/on klinik dengan SKPD masing-masing - Konsultasi/ on klinik akan diintegrasikan, disinergiskan,

diselaraskan dengan usulan prioritas masing-masing kecamatan dengan mengacu usulan prioritas kabupaten yang didasaran pada dokumen RPJMD;

- Pentuan jadwal farum konultasi/on klinik di masing-

masing SKPD.  Pembahasan lainnya yang mempunyai keterkaitan dengan

Perencanaan pembangunan;  Pandangan

Musrenbangkab oleh Tim Pengamat/Peserta sebagai masukan

penyelenggaraan Musrenbangkab tahun berikutnya;  Pembacaan Berita Acara Hasil Keputusan Musrenbangkab

beserta lampiran pendukungnya

Penutup

 Penandatanganan hasil Berita Acara Musrenbangkab berserta lampiran pendukung;

 Penutup oleh Ketua TPM

4. Kegiatan Pasca Musrenbang Kabupaten

a. Perumusan Hasil Musrenbang Kabupaten

Tujuan :  Rapat kerja Tim Perumus hasil Musrenbangkab yang diselenggarakan oleh Bappeda dengan agenda utama melakukan penyusunan finalisasi dokumen RKPD sampai menjadi Peraturan Kepala Daerah;

 Sebagai bagian proses integrasi dan sinkronisasi masing- masing SKPD membuka akses konsultasi/on klinik kepada

Tim Delegasi sebelum menjadi hasil finalisasi dokumen RKPD;

 Melakukan proses konsultasi/on klinik dilakukan oleh SKPD masing-masing dengan pemberian informasi perencanaan

dan penganggaran kegiatan dan dilakuan penjadwalan secara sistematis sehingga tidak bertabrakan dengan SKPD lainnya;

 Melakukan proses integrasi, sinkronisasi dan penyelarasan prioritas usulan tidak boleh bertentangan dengan keputusan hasil Musrenbangkab dan kebijakan usulan super prioritas dari RPJMD

 Proses Hasil konsultasi/on klinik menjadi bagian dari keputusan yang mengikat dari hasil Musrenbangkab;

Pengertian  Perumusan hasil Musrenbangkab dilakukan dalam rangka untuk melakukan proses validasi, penyelarasan dan rekapitulasi hasil akhir pembahasan prioritas usulan dengan teliti, hati-hati dan akurat;

 Kegiatan finalisasi hasil ini akan dikawal ke dalam proses pembahasan ke DPRD olehTim Delegasi/Utusan kabupaten

agar usulan tidak hilang atau terabaikan begitu saja;  Kegiatan ini lebih merupakan persiapan data yang telah

diputuskan dan diklarifikasi melalui konsultasi/on klinik dengan SKPD terkait sehingga akurasi data mendekati kebenaran;

 Hasil

dari keputrusan Musrenbangkab diharapakan dapat terjadi sehingga dapat

Refleksi, Diskusi dan Umpan Balik dalam Diskusi Mendalam Waktu

: Bulan Maret s/d April maksimal 7 hari setelah pelaksanaan Musrenbangkab

Tempat : Balai Pertemuan Bappeda, Tempat Pertemuan di masing-masing SKPD atau tempat yang disepakati

Peserta :  Tim Perumus Dokumen RKPD/ Tim Penyenggara Musrenbang (TPM);

 Tim Pemandu/Fasilitator  Tim Delegasi Kabupaten;  Staf Bidang di lingkungan Bappeda  SKPD terkait (Pemdes, PMD dan lain-lain)

Pemandu/ :  Kepala Bappeda Fasilitator

 Ketua TPM/ Fasilitator

 Fasilitator Program Pengintegrasian Materi,

:  Rancangan RKPD yang sudah mendapat masukan/perubahan Alat dan

pada saat pelaksanaan Musrenbangkab; Bahan

 Cacatan notulensi Musrenbangkab;  Dokumen RPJMD untuk dirujuk (bila dtperlukan);  Media dan alat untuk kegiatan presentasi

Proses

: Rapat Kerja Pembahasan Awal Dokumen RKPD

Fasilitasi  Kepala Bappeda menfasilitasi rapat kerja yang dihadiri oleh anggota TPM, Tim Pemandu/Fasilisator, kepala dan staf Bappeda dan SKPD terkait;

 TPM melakukan proses review hasil-hasil Musrenbangkab

untuk rekapitulasi dan finalisasi dokumen RKPD;  Fasilitasi setipa bidang untuk menanggapi masukan-masukan

hasil Musrenbangkab untuk finalisasi dokumen RKPD;  Melakukan penyusunan dan kesepakatan pokok-pokok

masukan berdasarkan hasil Musrenbangkab ke dalam finalisasi dokumen RKPD;

 Tim Ker/Teknis mempunyai mandat untuk mengitegrasikan hasil dan masukan yang telah disepakati ke dokumen

finalisasi RKPD;  Dokumen RKPD disesuaikan dengan aturan dan ketentyuan

yang berlaku (Permendagri Nomor 13 tahun 2006);

Rapat Kerja Pembahasan Akhir Dokumen RKPD

 Kepala memfasilitasi rapat kerja dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini;

 Ketua Tim Kerja/Teknis meberikan gambaran dan pokok- pokok penting dokumen RKPD;

 Rekapitulasi tersebut juga ada rekoendasi atau daftar prioritas

untuk kegiatan Musrenbang Provinsi dan nasional;  Hail tersebut dibahas untuk mendapat kesepakatan umum terkait dengan dokumen RKPD;  Tim Kerja/Teknis akan menindaklanjuti penyampaian dokumen RKPD kepada Bupati untuk mendapatkan payung

hukum berupa Peraturan Bupati;  Dokumen RKPD ini akan menjadi bahan utama untuk

penyusunan KUA dan PPAS;  Penyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) tentang:

- Program/kegiatan yang disepakati diteruskan untuk dibahas pada proses penganggaran di DPRD; - Program/kegiatan yang diusulkan untuk dibahas dalam

Musrenbang Provinsi;  Permasalahan yang belum disepakati untuk diselesaikan tahun ini dan akan diajukan kembali dalam pembahasan

perencanaan tahun berikutnya

b. Pembekalan Tim delegasi Musrenbang Kabupaten

Tujuan :  Mempersiapkan Tim Delegasi kabupaten untuk mengikuti dan mengawal proses lanjutan Mjusrenbangkab;

 Memperkuat kapasitas delegasi dan tim perencanaan daerah dalam penganggaran melalui kegiatan belajar bersama;

Pengertian :  Pebekalan Tim Delegasi Kabupaten menjadi penting dalam

kegiatan pembekalan dan penguatan kapasitas.  Penguatan ini tidak hanya hanya Tim delegasi kabupaten

tetapi kalangan dan individu yang berminat utuk meningkatkankan kapasitas masyarakat terhadap pengawalan tahapan penganggaran;

Metode

Refleksi, Diskusi dan Umpan Balik dalam Diskusi Mendalam Waktu

: Bulan Maret s/d April maksimal 9 hari setelah pelaksanaan Musrenbangkab.

Tempat

: Balai Pertemuan Bappeda atau tempat yang disepakati

Peserta :  Tim Delegasi Kabupaten;  Masyarakat yang berminat dan mempunyai kepedulian

terhadap perencanaan pembangunan Pemandu/ :  Kepala Bappeda Fasilitator

 Ketua TPM/ Fasilitator  Fasilitator Program Pengintegrasian

Materi, :  Kurikulum dan pemandau yang telah disiapkan fasilitator Alat dan

 Dokumen RPJMD dan RKPD untuk bahan simulasi atau Bahan

praktek langsung  Adapun beberapa materi yang dapat dikembangkanantara

lain: - Konsep pembangunan daerah menurut dari berbagai

sumber pemerintah dan non pemerintah; - Kerangka hukum perencanaan dan penganggaran

daerah; - Kerangka pikir Dokumen RKPD dan Sistem Perencanaan Daerah (perspektif secara konseptual, pratek lapang dan dasar regulasinya);

- Analisis anggaran dan anggaran yang berbasis masyarakat miskin dan kesetaraan gender; - Proses penganggaran di eksekutif dan legilatif; - Tata tertip dan Mekansme Audiensi dengan Bupati; - Tata tertip dan Mekanisme Hearing DPRD; - Materi-materi

dapat memperkuat kemampuan Tim Delegasi Kabupaten dalam mengikuti proses penganggaran.

lainnya

yang

Proses  Pembekalan/pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum Fasilitasi

(rancangan belajar) dan proses yang disiapkan oleh pemandu/fasilitator;

 Menyusun RKTL kegiatan penguatan kapasitas Tim Deligasi Kabupaten dalam mengawal usulan prioritas yang telah

disepakati dalam Musrenbangkab;  Kegiatan ini dapat melibatkan unsur masyarakat yang

berminat dalam pembekalan ini;  Pembekalan ini juga dipersiapkan dalam kegiatan Hearing

dengan DPRD, audiensi dengan Bupati dan pihak-pihak yang dengan DPRD, audiensi dengan Bupati dan pihak-pihak yang

peran untuk menangkan makna yang terkandung di dalamnya;  Kegiatan Tim Delegasi/Utusan adalah membawa mandat yang

diperjuangkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan Musrenbangkab.