Pola Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMKN 2 Surakarta

6. Pola Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMKN 2 Surakarta

Pertumbuhan ekonomi dan sosial yang didukung oleh kemajuan teknologi yang cukup pesat akhir-akhir ini telah memberikan dampak positif dan negatif terhadap berbagai sektor kehidupan. Kedua dampak itu juga terasa di bidang pasar kerja. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi dan sosial mengakibatkan terbukanya lapangan kerja baru, di sisi lain makin tingginya kesadaran memperoleh pendidikan telah mengakibatkan melonjaknya jumlah pencari kerja baru. Ketidak seimbangan antara jumlah penawaran lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja baru. Ketidakseimbangan antara jumlah penawaran lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja menimbulkan berbagai masalah sosial. Salah satu diantaranya adalah timbulnya bermacam-macam tidakan kejahatan yang berupa penipuan dan pemerasan kepada pencari tenaga kerja (Handoyo dan Kasmadi, 1996 : 3)

Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu diciptakan suatu sistem dalam penyaluran para pencaker yang dapat bekerja secara tepat, terus-menerus efektif dan efisien. Bagi lulusan SMK, hal itu akan tercapai jika sekolah diberikan peran dan tanggung jawab yng besar dalam mencari pekerjaan dan dalam menempatkan lulusannya di bidang pekerjaan yang sesuai dengan program studinya.

Sistem di atas memberikan keuntungan ganda kepada sekolah yang bersangkutan. Pertama, hubungan antara lulusan dengan sekolah almamaternya akan makin erat dan kuat karena alumni merasa bangga dengan adanya perhatian yang besar dari sekolah almamaternya, kebanggaan itu mengakibatkan

mengakibatkan terjalinnya hubungan batin yang kuat antara alumni dengan almamaternya, sekalipun telah meninggalkan sekolah. Kedua, tanggungjawab sekolah pada anak didiknya menjadi makin besar karena sekolah tidak terbatas hanya memberikan perhatian kepada anak didik sewaktu selama menempuh pendidikan, tetapi juga sampai pada saat mencari pekerjaan. Ketiga, sekolah makin tahu akan kebutuhan masyarakat di bidang pengetahuan, ketrampilan dan teknologi sehingga kesenjangan antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja dapat diperkecil. Keempat, sekolah dapat membntu lulusannya dalam mencarikan pekerjaan yang tepat tanpa mengeluarkan biaya yang besar dan dapat menghindarkan dari kemungkinanmenjadi korban penipuan atau pemerasan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab (handoyo dan Kasmadi, 1996:3)

Sekolah baru dapat menjalankan peran seperti di atas jika telah memiliki lembaga bursa kerja yang berfungsi memperemukan antara lulusan pencaker dan masyarakat pengguna tenaga kerja. Lembaga bursa kerja yang didirikan di sekolah menengah itu disebut Bursa Kerja Khusus (BKK). Tugas BKK adalah melakukan kegiatan pemberian informasi pasar kerja, pendaftaran pencaker, memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan,membantu penyaluran dan penempatan pencaker.

BKK di SMKN 2 Surakarta dibentuk berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah nomor 53/103.31/STM.01/Cf/1996 tentang Penetapan Petugas Pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMKN 2 Surakarta. Disamping itu didasarkan Surat Persetujuan Kantor Departemen Teaga Kerja Kotamadya Surakarta nomor 8.579/W.10/K.7/BKK/1996. Adapun Struktur Organisasi BKK SMKN 2 Surakarta seperti tersaji dalam gambar di bawah ini.

Uraian tugas dalam struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut. Ketua, mempunyai tugas (1) mengkordinasikan seluruh kegiatan BKK; (2) bekerjasama dengan semua petugas BKK untuk mengadakan hubungan dengan dunia industri pengguna tenaga kerja khususnya lulusan SMKN 2 Surakarta; (3)

Pelindung

1. Ka. Kanwil Depdikbud

Jateng 2. Ka. Kanwil Depnaker

Jateng

Ketua

Drs. Widodo

Pembina : 1. Kakandepdikbud Kodya Ska

2. Ka. Sekolah SMKN 2 Ska

Koordinator

Wakasek Humas

Sekretaris

Dra. Dyah Maharsi

Bendahara

Dra. Wahyu Daryati

Info pasar kerja

Analisis Jabatan

Wawancara

Pendaftaran Lowongan

Administr si Administr si

mengadministrasikan data lulusan siswa SMKN 2 Surakarta; (4) mengadministraikan data alumni SMKN 2 Surakarta yang belum dan telah diserap tenaga kerja; (5) menyusun laporan kegiatan BKK secara berkala kepada Depnaker Kotamadya Surakarta.

Bendahara mempunyai tugas (1) menerima dan menyimpan pendapatan penyelenggaran BKK; (2) melaksanakan pembukuan keuangan BKK; (3) melayani penggunaan keuangan guna kebutuhan operasional BKK; (4) membuat laporan keuangan secara berkala (5) menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan kepada ketua pada setiap akhir tahun. Petugas Informasi Pasar Kerja mempunyai tugas (1) mengadakan hubungan dengan ikatan alumni STM Negeri I Surakarta, untuk menawarkan dan memasarkan lulusan, serta informasi pasar kerja; (2) membuat analisis lowongan pekerjaan, sesuai dengan tuntutan penguna tenaga kerja; (3) menyebarluaskan informasi lowongan kerja kepada alumni STM Negeri

I Surakarta yang masih mencari pekerjaan, dan ; (4) mengadminisrasikan data-data lowongan pekerjaan. Petugas Pendaftaran Pencari Kerja mempunyai tugas (1) mengumpulkan data-data pencari kerja, khususnya alumni SMKN 2 Surakarta; (2) mencatat pencari kerja yang telah mendaftarkan pada BKK; (3) melayani pencari kerja dalam pengisian kartu tanda pencari kerja (AKI); (4) mengadakan pemanggilan kepada pencari kerja yang sesuai dengan lowongan kerja, serta membuat surat pengantar bagi pencari kerjayang dikirim kepada pengguna tenaga kerja. Petugas analisis Jabatan mempunyai tugas (1) menerima data tentang lowongan pekerjaan; (2) mengklasifikasikan jenis lowongan pekerjaan ke dalam kode klasifikasi jabatan tertentu; (3) mengadministrasikan hasil klasifikasi jabatan, dan (40 mengadakan kordinasi dengan petugas yang lain untuk proses penempatan I Surakarta yang masih mencari pekerjaan, dan ; (4) mengadminisrasikan data-data lowongan pekerjaan. Petugas Pendaftaran Pencari Kerja mempunyai tugas (1) mengumpulkan data-data pencari kerja, khususnya alumni SMKN 2 Surakarta; (2) mencatat pencari kerja yang telah mendaftarkan pada BKK; (3) melayani pencari kerja dalam pengisian kartu tanda pencari kerja (AKI); (4) mengadakan pemanggilan kepada pencari kerja yang sesuai dengan lowongan kerja, serta membuat surat pengantar bagi pencari kerjayang dikirim kepada pengguna tenaga kerja. Petugas analisis Jabatan mempunyai tugas (1) menerima data tentang lowongan pekerjaan; (2) mengklasifikasikan jenis lowongan pekerjaan ke dalam kode klasifikasi jabatan tertentu; (3) mengadministrasikan hasil klasifikasi jabatan, dan (40 mengadakan kordinasi dengan petugas yang lain untuk proses penempatan

Petugas Pendaftaran Lowongan mempunyai tugas (1) mengumpulkan dan mencatat lowongan pekerjaan dari pengguna tenaga kerja; (2) mengisi data lowongan pekerjaan ke dalam kartu lowongan pekerjaan (AK III); (3) mencatat data perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dari BKK ke dalam Kartu Induk Perusahaan (IPK/I); dan (4) bersama dengan petugas BKK lainnya, mengadakan kunjungan perusahaan guna memperoleh lowongan pekerjaan. Petugas Administrasi mempunyai tugas (1) melaksanakan seluruh kegiatan administrasi BKK; (2) menyiapkan surat-surat dan blangko guna kelengkapan administrasi BKK (kartu Ak I sampai dengan AK V); (3) menyusun laporan kegiatan BKK untuk dikirimkan ke Depnaker setempat.

BKK yang ada di SMKN 2 Surakarta hanya melayani siswa lulusannya sendiri. Siswa yang sudah lulus akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan, misalnya National Gobel juga sudah pernah membutuhkan siswa lulusan SMKN 2 Surakarta, kemudian Toshiba, Medion Bandung, Summi Rubber pabrik ban di Jakarta. Cara perekrutannya ada yang datang sendiri ke sekolah, dan ada yang menginginkan siswa datang melamar sendiri ke industri yang membutuhkan. Yang datang sendiri biasanya mengadakan tes di sekolah.

Mekanisme seleksi yang diadakan di sekolah adalah, biasanya perusahaan mengirimkan pertugas yang khusus menangani tes. Sekolah kemudian mengumpulkan lulusan, dengan mempertimbangkan jurusan yang diminta. Sebelumnya tim BKK mengadakan pemanggilan kepada siswa. Biasanya siswa sudah meningalkan alamat lengkap di BKK, sehingga proses pengumpulan lebih

„Human Resources Development” (HRD). Sekolah hanya membantu saja, seperti meyiapkan ruangan untuk tes, dan segala administrasi yang dibutuhkan.

Instrumen ujin dibuat oleh industri, bentuknya tes psikologi. Selain itu ada tes bentuk lainadalah ketrampilan, lain industri berebda bentuknya, tes ketrampilan yang diminta biasanya adalah menggambar. Proses pemanggilan, pengumpulan siswa, dan pengadan tes membutuhkan dana, meskipun tidak banyak. Biaya pelaksanan tes biasanya ditanggung oleh industri. Setelah selesi tes industri juga sering meninggalkan uang jasa pelayanan dalam mengumpulkan tes kepd sekolah. Menurut Ibu Dyah “besarnya rata-rata Rp. 400.000,-“. Dana rutin untuk kegiatan

BKK sementra ini belum ada, Kepala Sekolah untuk tahun 1997 akan mengusulkan kepada BP-3, menurut rencana sisw akan dipungut Rp. 100,00,- (seratus rupiah) untuk setiap bulan. Dana ini digunakan untuk mengadakan „jemput bola‟, yakni dengan cara sekolah mengirim beberapa petugas untuk mengunjungi industri, sekaligus mengadakan pendekatan. Dalam pendekatan ini tim memperkenalkan dan menawarkan kepada industri bahwa sekolah mempunyai jurusan otomotif, elektro, elektronika, TPL dan bangunan, kemudian juga dikenalkan profil kemampuannya.

Dalam proses pemanggilan sekolah mengunakan jasa siaran iklan radio swasta. Di dalam siaran itu sudah dijelaskan bahwa hanya untuk lulusan SMKN 2 Surakarta. Siswa yang lulus juga diminta meninggalkan kartu pos 3 lembar yang sudah dilengkapai dengan alamat lengkap dan perangko. Disamping itu BKK juga menyediakan waktu untuk menerima telepon dari lulusan yang menanyakan lowongan kerja. Banyak juga siswa yang datang ke sekolah untuk melihat pengumuman pekerjaan, sekolah juga menyediakan papan pengumuman yang ditempatkan di muka sekolah agaar mudah dilihat. Upaya lain adalah menitipkan berita lowongan kerja kepada adik kelas yang saat ini masih menimba ilmu di SMKN 2 Surakarta. Kadang-kadang dari perusahaan mengirim ke alamt rumah lulusan, hal ini dapat terjadi sebab tahun yang lalu mungkin sudah pernah melamar Dalam proses pemanggilan sekolah mengunakan jasa siaran iklan radio swasta. Di dalam siaran itu sudah dijelaskan bahwa hanya untuk lulusan SMKN 2 Surakarta. Siswa yang lulus juga diminta meninggalkan kartu pos 3 lembar yang sudah dilengkapai dengan alamat lengkap dan perangko. Disamping itu BKK juga menyediakan waktu untuk menerima telepon dari lulusan yang menanyakan lowongan kerja. Banyak juga siswa yang datang ke sekolah untuk melihat pengumuman pekerjaan, sekolah juga menyediakan papan pengumuman yang ditempatkan di muka sekolah agaar mudah dilihat. Upaya lain adalah menitipkan berita lowongan kerja kepada adik kelas yang saat ini masih menimba ilmu di SMKN 2 Surakarta. Kadang-kadang dari perusahaan mengirim ke alamt rumah lulusan, hal ini dapat terjadi sebab tahun yang lalu mungkin sudah pernah melamar

Sekolah secara khusus tidak melakukan pendekatan, dengan industri. Mereka sudah mengetahui kualitas SMKN 2 Surakarta, dari lulusan yang bekerja sebelumnya. Disamping itu Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mempunyai ranking SMK Negeri di seluruh Indonesia dan jurnal ini dikirimkan ke seluruh industri yang berhubungan. Misalnya peusahaan Ban Dunlop mengetahui kualitas lulusan SMKN 2 Surakarta dari lulusannya yang pernah diterima tahun yang lalu.

Data yang dijaring dalam penelitian ini mengacu pada kriteria yang diajukan sebelumnya, yaitu yang berkenaan dengan : (a) Penyusunan program dan latihan Pendidikan Sistem Ganda, (b) Peran dan fungsi yang dimainkan Majelis Sekolah, (c) Pembimbingan siswa peserta program Pendidikan Sistem Ganda, (d) Penyusunan dan pengisian jurnal kegiatan siswa, (e) Sistem pengujian dan sertifikasi, (f) Sinkronisasi/relevansi program Pendidikan Sistem Ganda dan (g) Monitoring dan evaluasi program Pendidikan Sistem Ganda.

Semua data yang berkenaan dengan kriteria itu ditempuh dengan tiga metode pokok yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Ketiga metode itu ditempuh untuk saling melengkapi sesuai dengan permasalahan yang diajukan.