Penelitian yang Relevan
Tabel 1. Penelitian yang Relevan
No Peneliti, tahun penelitian
Judul penelitian
1 Fahmi Nasrullah, 2006
Kajian
Pola
Persebaran Keruangan Kantor Cabang Perbankan di Perkotaan Yogyakarta
perkotaan Yogyakarta. 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi
pola
sebaran kantor cabang bank
kantor cabang bank di Perkotaan Yogyakarta.
Metode survei
1. Lokasi kantor cabang bank di
perkotaan jogjakarta cenderung
mengelompok didipusat-pusat perdagangan dan jasa dipusat kota dan utara kota (Kec. Depok) karema pada lokasi tersebut strategis, ramai, aman dan mudah dijangkau. 2. Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara karakteristik nasabah dan kantor
cabang yang dikunjungi sehingga tidak terbatas pada segmen usia, jenis kelamin maupun cara mencapai bank. 3. Faktor geografis yang secara signifikan
mempengaruhi pola sebaran kantor cabang bank
adalah indeks persebaran
kampus perguruan tinggi dan jarak dengan kampus. 4. Arahan
pengembangan lokasi kantor cabang bank diharapkan akan beralih ke luar kota jogjakarta yaitu wilayah pinggiran di utara pengembangan lokasi kantor cabang bank diharapkan akan beralih ke luar kota jogjakarta yaitu wilayah pinggiran di utara
perguruan tinggi dan permukiman.
Aris Susanto, 2008
Hardiyanto, 2001
Distribusi Hotel di Kota Surakarta Tahun 2008
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Distribusi Fasilitas Telepon Kabel di
Daerah Pinggiran Yogyakarta
Mengetahui distribusi hotel di Kota Surakarta. Mengetahui pola distribusi hotel di Kota Surakarta. Mengetahui karakteristik pengguna (penginap) hotel di Kota Surakarta. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi hotel di kota Surakarta.
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap distribusi fasilitas telepon kabel di pinggiran Yogyakarta
Metode deskriptif
Metode deskriptif
(1)Berdasarkan kelas hotel distribusinya banyak terdapat di Kecamatan Banjarsari dengan persentase
hotel kelas non bintang (melati) lebih besar dibandingkan hotel dengan kelas bintang,(2)Berdasarkan analisis tetangga terdekat pola distribusi spasial hotel di Kota Surakarta cenderung
mengelompok (cluster),(3)Aksesibilitas lokasi dan agihan kelas harga lahan sangat
berpengaruh dalam penentuan lokasi hotel oleh pihak pengembang,(4)Karakteristik penginap
hotel berdasarkan tingkat pendidikan SMA dan S1 memiliki jumlah lebih besar dibandingkan dengan tingkat pendidikan lain.
1.Fasilitas telepon cenderung mengelompok di daerah yang jumlah penduduk besar. 2.Variabel yang terbukti secara meyakinkan berpengaruh kuat terhadap
distribusi fasilitas telepon kabel yaitu jumlah perguruan tinggi, jumlah fasilitas sosial, jumlah fasilitas ekonomi, jumlah
penduduk, tingkat kepadatan penduduk, jarak dari pusat
kota Yogyakarta, persentase luas lahan terbangun, persentase
penduduk yang berpendidikan
tinggi serta persentase
penduduk yang termasuk keluarga sejahtera.
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial, berfungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan) sebagai tempat tinggal sementara selama jauh dari tempat asalnya sehingga hotel sering disebut rumah kedua bagi para wisatawan. Menurut klasifikasi, hotel dibedakan menjadi 2 jenis yaitu hotel bintang dan non bintang.
Berdasar pengukuran di lapangan, di Kota Surakarta terdapat 119 buah hotel baik bertaraf bintang maupun non bintang. Hal ini mengindikasikan sektor perhotelan di Kota Surakarta semakin berkembang sehingga perlu dilakukan kajian keruangannya. Jumlah hotel yang berjumlah banyak dan tersebar di banyak lokasi tersebut keberadaannya akan menunjukkan suatu pola sebaran tertentu. Untuk mengetahui pola sebaran hotel secara spasial diperlukan data tentang nama dan lokasinya.
Pola sebaran hotel tersebut dapat diberi ukuran yang bersifat kuantitatif misalnya dengan analisis tetangga terdekat, jadi dapat diketahui apakah polanya seragam, acak, atau mengelompok. Gambaran pola sebaran hotel nantinya akan dituangkan ke dalam sebuah peta sehingga diharapkan dapat digunakan untuk evaluasi efisiensi pemanfaatan ruang di daerah penelitian. Oleh karena itu, pola sebaran hotel penting untuk diketahui dalam rangka optimalisasi pemanfaatan ruang.
Sasaran dari pengguna (penginap) hotel adalah manusia yang memiliki karakteristik tertentu. Dengan perbedaan karakter yang dimiliki oleh pengguna hotel, pengusaha hotel memiliki pertimbangan dalam pemilihan lokasi pendirian hotel. Karakter penginap yang berbeda serta faktor pemilihan lokasi pendirian hotel akan mempengaruhi jumlah penggunanya.
Perbedaan karakteristik pengguna hotel dapat ditinjau dari tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan umur. Para pengguna jasa hotel tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu dengan lainnya, dan inilah pada akhirnya yang menentukan preferensinya dalam memilih hotel. Dari karakteristik Perbedaan karakteristik pengguna hotel dapat ditinjau dari tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan umur. Para pengguna jasa hotel tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu dengan lainnya, dan inilah pada akhirnya yang menentukan preferensinya dalam memilih hotel. Dari karakteristik
Menurut pengamatan sementara, tampaknya hotel yang ada di daerah penelitian (terutama yang berlokasi di daerah pinggiran kota) menampilkan pola tertentu sesuai dengan kemampuan pengembang untuk memperoleh tanah dengan harga terjangkau. Pengembang memang sangat berperan dalam menentukan lokasi sebuah hotel. Pemilihan lokasi pembangunan hotel dapat memberikan gambaran pola persebarannya, tentunya dalam membangun hotel juga digunakan asumsi tertentu. Asumsi tersebut berdasar pada beberapa indikator wilayah seperti aksesebilitas, lokasi dan harga lahan. Dalam hal ini, variabel harga lahan dinilai lebih banyak berpengaruh dalam sebaran hotel. Hal itu karena pengembang dalam membangun hotel berorientasi bisnis sehingga dipilihlah lokasi hotel dengan harga lahan yang relatif murah dengan lokasi yang strategis agar mendapat keuntungan besar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram alir kerangka pemikiran pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Alir Kerangka Pemikiran
Hotel Nonbintang
Klasifikasi Hotel
Perkembangan Dalam Jumlah dan Persebaran
Hotel Bintang
Distribusi Hotel
~ Distribusi Hotel ~ Pola Distribusi hotel ~ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Distribusi Hotel ~ Karaketeristik Pengguna Hotel
Pola Distribusi Hotel
Faktor - Faktor
yang Mempengaruhi Distribusi Hotel
Karakteristik Penginap
Hotel
Preferensi Lokasi dan Segmentasi Pasar Oleh Pengusaha
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Surakarta Propinsi Jawa Tengah dengan obyek penelitian seluruh hotel yang secara administratif terletak di wilayah tersebut. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan karena perkembangan jumlah hotelnya yang cukup pesat dan banyaknya lokasi hotel yang cenderung mengelompok di tempat-tempat tertentu di Kota Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Jangka waktu penelitian ini selama 1 tahun 2 bulan terhitung sejak Agustus 2008 sampai dengan September 2009. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.