Populasi dan Sampel

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang saat itu melakukan pembelanjaan di Carrefour Solo Paragon Mall pada tahun 2012.

commit to user

Menurut Sugiyono (2012:81) menjelaskan bahwa ” Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik oleh populasi tersebut”. Menentukan besarnya sampel adalah salah satu masalah penyelidikan yang pelik, karena sulit merumuskan keriteria bagi sifat representatif dan kewajaran yang ditentukan sebagai syarat sampel. Sifat representatif penting sebagai syarat sampel sebab data atau kesimpulan diperoleh dari sampel yang terbatas itu dipakai sebagai dasar untuk meramalkan sesuatu didalam populasi dan merupakan kesimpulan penelitian.

Menurut Supramono dan Haryanto (2003:62) menentukan jumlah sampel menggunakan rumus :

n = ( Zα) ² ( p) ( q) d²

Keterangan: n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α,

bila α = 0,05 → Z = 1,96 p = estimasi proporsi populasi q=1–p

d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10% untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,05. Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n = (Zα)² (p) (q) d² n = (1,96)² (0,5) (0,5) (0,1)² n = 96,04 = 96 orang

Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dibulatkan menjadi 100 orang sampel. (Supramono dan Haryanto, 2003).

commit to user

Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2012 : 81), mengatakan bahwa “Teknik pengambilan sampel dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Probability Sampling Yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini dibagi menjadi empat, antara lain:

1) Simple random sampling Yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

2) Proportionate stratified random sampling Yaitu teknik digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.

3) Disproportionate stratified random sampling Yaitu teknik digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional.

4) Cluster sampling Yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu daerah, propinsi, atau kabupaten.

b. Nonprobability Sampling Yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini dibagi menjadi enam, antara lain:

1) Sampling sistematis Yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2) Sampling quota Yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3) Sampling incidental Yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4) Purposive sampling

Yaitu teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

5) Sampling jenuh Yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

commit to user

Yaitu teknik penentuan sampe yang mula – mula jumlahnya kecil, kemudian membesar yang diibaratkan seperti bola salju yang mengelinding dan menjadi besar.”

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan cara sampel kuota (quota sampling) dan cara sampling insidental (incidental sampling). Teknik kuota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik kuota sampling adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. Sedangkan incidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/ inccidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Incidental sampling yaitu hanya individu-individu atau grup-grup yang kebetulan dijumpai. Oleh karena itu, ciri–ciri sampel yang akan diambil oleh penulis adalah konsumen/pengunjung yang saat itu telah melakukan transaksi pembelian yang terdapat di Carrefour Solo Paragon Mall dengan usia antara 15-60 tahun, karena pada usia ini konsumen dianggap sudah mampu melakukan pembelian sendiri dan dapat memberikan respon terhadap kuesioner yang disajikan.

Dalam mengumpulkan data, penulis menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri sampel, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut selama masih dalam populasi. Biasanya yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Hal yang penting untuk diperhatikan di sini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan.