Tanda dan gejala perilaku kekerasan Tindakan keperawatan Peran Perawat dalam Perilaku Kekerasan

b. Faktor Sosial Budaya Kultural dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma dapat membantu mendefenisikan ekspresi agresif mana yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Sehingga dapat membantu individu untuk mengekspresikan marah dengan cara yang asertif. c. Faktor Biologis Penelitian neurobiology mendapatkan bahwa adanya pemberian stimulus elektris ringan pada hipotalamus yang berada di tengah system limbic, binatang ternyata menimbulkan perilaku agresif. d. Faktor Presipitasi Secara umum akan berespon dengan marah apabila merasa dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau lebih dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang.

2.4. Tanda dan gejala perilaku kekerasan

1. Fisik Muka merah dan tegang, mata melototpandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah merah dan tegang, pandangan tajam, mengatup rahang dengan kuat. 3. Verbal Bicara kasar, suara tinggi membentak atau berteriak, mengancam secara verbal atau fisik, mengumpat dengan kata-kata kotor. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Perilaku Melempar atau memukul bendaorang lain, menyerang orang lain, melukai diri sendiriorang lain, merusak lingkungan. 5. Emosi Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkilahi, menyalahkan dan menuntut. 6. Intlektual Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan. 7. Spiritual Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar. 8. Sosial Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.

2.5. Tindakan keperawatan

1. Bina hubungan saling percaya 2. Diskusikan bersama klien mengenai penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu. 3. Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan. 4. Diskusikan bersama klien perilaku yang biasa di lakukan pada saat marah secara verbal terhadap orang lain, terdapat lingkungan. 5. Diskusikan bersama klien akibat perilakunya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 6. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: distraksi melalui pekerjaan seperti membersihkan lantai, membuat batako, olah raga, dan sebagainya.

2.6. Peran Perawat dalam Perilaku Kekerasan

Perawat dapat mengimplementasikan berbagai intervensi untuk mencegah dan memanajemen perilaku agresif. Intervensi dapat melalui Rentang Intervensi Keperawatan Strategi Preventif Strategi Antipatif Strategi Pengurungan Kesadaran diri Komunikasi Manajemen Krisis Pendidikan Klien Perubahan Lingkungan Selusion Latihan Asertif Tindakan Perilaku Fisikofarmakologi a. Kesadaran diri Perawat harus menyadari bahwa stress yang dihadapinya dapat mempengaruhi komunikasinya dengan klien. Bila perawat tersebut merasa letih, cemas, marah atau apatis maka akan sulit baginya untuk membuat klien tertarik. b. Pendidikan klien Pendidikan yang diberikan mengenai cara berkomunikasi dan cara ekspresikan marah yang tepat. Banyak klien yang mengalami kesulitan mengekspresikan perasaannya, kebutuhannnya, hasrat dan bahkan kesulitan berkomunikasi semua ini kepada orang lain. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Latihan asertif Kemampuan dasar interpersonal yang harus dimiliki perawat - Berkomunikasi secara langsung dengan setiap orang - Mengatakan tidak untuk sesuatu yang tidak beralasan - Sanggup melakukan komplain - Mengekspresikan penghargaan dengan tepat d. Komunikasi Starategi berkomunikasi dengan klien perilaku agresif - Bersikap tenang - Bicara lembut - Bicara tidak dengan cara menghakimi; - Bicara netral dan dengan cara yang kongkrit; - Hindari intensitas kontak mata langsung; - Demontrasikan cara mengontrol situasi tanpa kesan berlebihan; - Fasilitasi pembicaraan klien: e. Perubahan lingkungan Unit keperawatan sebaiknya menyediakan berbagai aktivitas seperti: membaca, grup program yang dapat mengurangi perilaku klien yang tidak sesuai dan meningkatkan adaptasi sosialnya. f. Tindakan perilaku Pada dasarnya membuat kontrak dengan klien mengenai perilaku yang dapat di terima dan yang tidak dapat diterima, konsekuensi yang di dapat bila kontarak dilanggar dan apa saja kontribusi perawat selama perawatan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara g. Psikofarmakologi Antianxienty dan Sedative-Hipnotis. Obat-obatan ini dapat mengendalikan agitasi yang akut. Benzodiazepines seperti Lorazepam, sering digunakan dalam kedarutan psikiatrik untuk menenangkan perlawanan klen. h. Managemen Krisis Bila pada waktu intervensi awal tidak berhasil, maka di perlukan intervensi yang lebih aktif. Prosedur penanganan kedaruratan psikiatri: 1. Identifikasi pemimpin tim krisis. Sebaiknya dari perawat karena bertanggung jawab selam 24 jam. 2. Bentuk tim krisis. Meliputi, dokter, perwat, dan konselor. 3. Beritahu petugas ke amanan jika perlu. Ketua tim harus menjalankan apa saja yang menjadi tugas selama penanganan klien. 4. Jauhkan klien lain dari lingkungan. 5. Lakukan pengekangan, jika memungkinkan i. Seclusian Pengekangan fisik merupakan tindakan keperawatan yang terakhir. Ada dua macam, pengekangan fisik secara mekanik menggunakan manset, sprei pengekang atau isolasi menempatkan klien dalam seseuatu ruang dimana klien tidak dapat keluar atas semuanya sendiri. Jenis pengekangan mekanik: - Camisole jaket pengekangan - Manset untuk pergelangan tangan - Manset pergelangan kaki, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Menggunakan sprei Indikasi pengekangan 1. Perilaku amuk yang membahayakan diri sendiri atau orang lain. 2. Perilaku agitasi yang tidak dapat di kendalikan dengan pengobatan. 3. Ancaman terhadap integrasi fisik yang berhubungan dengan penolakan klien untuk ber istirahat, makan dan minum. Yosep, 2009 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 24 BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka penelitian Kerangka penelitian ini menjelaskan dugaan bahwa ada hubungan diantara dua variabel yakni variabel independen, pengetahuan perawat tentang dan variabel dependen, penanganan perilaku kekerasan. Skema 3.1 : Hubungan Pengetahuan peran perawat dalam penanganan pasien perilaku kekerasan di RSJD PROVSU Medan 2012. Pengetahuan Perawat tentang perilaku kekerasan Peran perawat dalam penangaanan perilaku kekerasan menggunakan strategi: • Strategi preventif • Strategi antipatif • Strategi pengurungan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.2 Defenisi Operasional

Dokumen yang terkait

Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Penderita Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

3 132 64

Hubungan Peran Perawat dengan Kemampuan Bersosialisasi pada Pasien Isolasi Sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Sumatera Utara Medan

9 90 78

Gambaran Peran Keluarga Dalam Pemulihan Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

11 71 87

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Perilaku Asertif Dengan Tingkat Stres Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

2 36 88

Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Strategi Pelaksaan Komunikasi pada Pasien Perilaku Kekerasan di Rumah sakit Jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara Medan.

6 69 66

Hubungan Pengetahuan Keluarga tentang Perilaku Kekerasan dengan Kesiapan Keluarga dalam Merawat Pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

18 157 71

Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Pengetahuan Dengan Peran Perawat Dalam Penanganan Pasien Perihku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Perilaku Asertif Dengan Tingkat Stres Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 1 20