 a A = Jumlah siswa yang aktif

 a A = Jumlah siswa yang aktif

n = Jumlah siswa yang hadir

B%=

Keterangan : B % = Persentase jenis aktivitas siswa

 b B = Jumlah deskriptor yang muncul

d = Jumlah deskriptor yang diamati

Tabel 5. Kategori Aktivitas Siswa

Sangat Aktif

Cukup Aktif

Kurang Aktif

Tidak Aktif

(Modifikasi Nasoetion, 2007)

2. Analisis Data Tes

a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.

N  XY  (  X )( Y )

r xy 

N  X  (  X )  N  Y  (  Y ) 

(Arikunto, 2010:213) Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N

: jumlah peserta didik ∑x : jumlah skor item nomor i

∑y : jumlah skor total ∑xy : jumlah hasil perkalian antara x dan y Kemudian hasil r xy yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah peserta didik. Jika r xy >r tabel , maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid

b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Untuk b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Untuk

 1    11 i   

Keterangan : r 11 : Relibilitas instrumen

n : Jumlah item soal

 2  : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total Rumus varians:

2   x

(Arikunto, 2010: 227-239 ) Kemudian hasil r yang didapat dari perhitungan dibandingkan 11

dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dihitung dengan taraf signifikasi 5 % dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r 11  r tabel , maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut reliabel.

c. Uji Normalitas Data Awal Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi-kuadrat, adapun langkah-langkah uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut.

1. Data disusun dalam tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah sebagai berikut.

1) Tentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2) Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Dengan menggunakan aturan sturges yaitu :

banyak kelas = 1 + (3,3) log n

3) Tentukan panjang kelas interval p. Panjang kelas p dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sudjana, 2005:47)

4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama.

5) Setelah memperoleh panjang kelas, kemudian susun kelas interval sesuai dengan panjang kelas yang diperoleh.

2. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dengan rumus sebagai berikut: Nilai rata-rata:

(Sudjana, 2005:70) Keterangan: x : Nilai rata-rata (Sudjana, 2005:70) Keterangan: x : Nilai rata-rata

f i : Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi x i : Nilai tengah kelas interval ke-i Nilai simpangan baku:

(Sudjana, 2005:95) Keterangan: s : Nilai simpangan baku

s 2 : Nilai varians 𝑥 : Nilai rata-rata

f i : Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i x i : Nilai tengah kelas interval ke-i n : Jumlah frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x i

3. Menentukan harga z di setiap batas kelas x dengan rumus:

s (Sudjana, 2005:99) Keterangan: z

: Nilai standar kelas interval ke-i 𝑥 : batas kelas interval ke-i 𝑥 : Nilai rata-rata s

: Nilai simpangan baku

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (E i ) dengan cara mengalikan besarnya ukuran sampel dengan luas daerah di bawah kurva normal yang bersangkutan.

5. Menghitung statistik uji Chi-Kuadrat dengan rumus:

Keterangan : 𝜒 2 = Chi-Kuadrat O i = Frekuensi yang diperoleh dari data penelitian

E i = Frekuensi yang diharapkan k = Banyaknya kelas interval Kriteria pengujian jika 2 𝜒 2 hitung ≤ 𝜒 tabel dengan derajat kebebasan dk = (k – 3) dengan taraf signifikan 5 % maka sampel akan berdistribusi normal. (Sudjana,2005: 273).

d. Uji Homogenitas Data Awal Uji homogen dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama, Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.

2 Ho : 2 

1  2 : varians homogen

2 2 Ha : 

1  2 : varians tidak homogen

Keterangan: 2  : varians nilai data awal kelas eksperimen

Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan statistik

F, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Kriteria pengujian tolak H 0 jika F hitung  F ½ α (nb-1),(nk-1) dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang = (n b -1) dan dk penyebut = (n k -1). Keterangan: n b = banyaknya data yang variansnya lebih besar n k = banyaknya data yang variansnya lebih kecil (Sujdana, 2005: 250).

e. Uji Normalitas Data Akhir Langkah-langkah pada uji normalitas data akhir sama seperti langkah langkah pada uji normalitas data awal sampel.

f. Uji Homogenitas Data Akhir Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai tingkat varians yang sama (homogen) atau tidak, yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.. Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut.

2 Ho : 2 

1  2 : varians homogen

2 Ha 2 : 

1  2 : varians tidak homogen

Keterangan: 2  : varians nilai data hasil belajar kelas eksperimen

2  : varians nilai data hasil belajar kelompok kontrol

Hipotesis di atas dapat diuji dengan menggunakan statistik F, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kriteria pengujian tolak H 0 jika F hitung  F ½ α (nb-1),(nk-1) dengan taraf nyata 5% dan dk pembilang = (n b -1) dan dk penyebut = (n k -1). Keterangan: n b = banyaknya data yang variansnya lebih besar n k = banyaknya data yang variansnya lebih kecil (Sudjana, 2005: 250).

g. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu apakah hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization lebih efektif daripada hasil belajar peserta didik yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization . Hipotesis yang akan diujikan adalah

a. Hipotesis yang pertama : Hipotesis Deskriptif : Ho :

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted individualization tidak meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas X SMK Ethika Palembang.

Ha : Pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Ha : Pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Hipotesis Statistik : Ho : 𝜇 2 ≤𝜇 1 = Nilai rata-rata posttest kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen.

Ha : 𝜇 2 > 𝜇 1 = Nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen. Keterangan : 𝜇 1 = Nilai pretest kelas eksperimen 𝜇 2 = Nilai posttest kelas eksperimen

b. Hipotesis yang kedua : Hipotesis Deskriptif : Ho : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Asissted Individualization tidak efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas X SMK Ethika Palembang.

Ha : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas X SMK Ethika Palembang

Hipotesis Statistik : Ho : 𝜇 2 ≤𝜇 4 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol

Ha : 𝜇 2 > 𝜇 4 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih dari nilai rata-rata posttest kelas kontrol Keterangan : 𝜇 2 = Nilai posttest kelas eksperimen

𝜇 4 = Nilai posttest kelas kontrol

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik t yang digunakan untuk menentukan efektivitas pembelajaran dengan

n 1 , n 2  30 , rumus yang digunakan adalah:

1  x 2 2 ( n 1  1 ) s 1  ( n 2  1 ) s 2 t hitung =

dengan s 

Kriteria pengujian yang berlaku adalah terima H 0 jika t hitung <t tabel dengan menentukan dk = (n 1 +n 2 - 2), taraf signifikan  = 5 % dan peluang (1- α). (Sudjana, 2005: 243). Keterangan : t hitung : Distribusi Student

x : rata-rata data tes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1

x 2 : rata-rata data tes hasil belajar siswa pada kelas kontrol n 1 : banyaknya peserta didik kelompok eksperimen n 2 : banyaknya peserta didik kelompok kontrol