Pembahasan Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian disetiap awal pertemuan proses pembelajaran peneliti mengambil nilai pretest sebagai data awal, untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol apakah sama atau tidak, Instrumen pretest dalam bentuk soal uraian sebanyak 7 soal. Bentuk dan jumlah soal antara kelas eksperimen dan kontrol harus sama.

Berdasarkan analisis data pretest, hasil perhitungan diperoleh nilai rata- rata untuk kelas eksperimen (X.AK 1) adalah 52,6 dengan simpangan baku (S) adalah 10,3036. Sementara nilai rata-rata kelas kontrol (X.AK 2) adalah 51 dengan simpangan baku (S) adalah 10,2810. Sehingga dari analisis data awal

2 menunjukkan bahwa diperoleh 2 𝜒 >

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 baik pada uji normalitas dan uji homogenitas, Hal ini dapat dikatakan bahwa kedua kelas berasal dari kondisi

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

yang sama. Dari hasil data pretest didapatkan rata-rata nilai kelas eksperimen (X. AK 1) adalah 52,6 dan rata-rata nilai kelas kontrol (X AK 2) adalah 51, dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.

Proses pembelajaran selanjutnya kedua kelas mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization untuk kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Dalam

pelaksanaan penelitian ini waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen pada awalnya mengalami hambatan. Baik dari peserta didik maupun guru masih merasa canggung dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran pertama peserta didik masih gaduh dalam melakukan kerja kelompok dan adanya anggota kelompok yang pasif dan hanya mengandalkan teman sekelompoknya, sehingga menyita waktu untuk tahapan proses pembelajaran berikutnya. Hambatan juga terjadi pada tahap berdiskusi dengan teman sekelompok, karena dalam proses penguasaaan materi dalam kerja kelompok masih didominasi oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi dan sebagian peserta didik hanya menyalin pekerjaan teman yang berkemampuan tinggi sehingga hasil proses pembelajaran kurang optimal.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga menunjukkan tingkat aktivitas aktif sampai sangat aktif ada sekitar 19 siswa dari 25 jumlah keseluruhan siswa mendominasi dalam aktivitas pembelajaran, itu artinya sebagian besar siswa melakukan aktivitas pembelajaran. Dalam persentase aktivitas siswa adalah 76% dengan tingkat aktivitas siswa masuk dalam kategori aktif.

Tahapan pembelajaran yang diterapkan menuntut peserta didik untuk selalu melakukan kegiatan, berinteraksi satu sama lain dalam memahami setiap informasi dan menyelesaikan permasalahan pada materi program linier. Pada pembelajaran pertemuan pertama aktivitas peserta didik masih kurang baik, peserta didik banyak yang bingung dengan tugas yang diberikan, tanggung jawab dan model pembelajaran yang diterapkan sehingga persaingan kelompok belum

terlihat. Pada proses pembelajaran pertemuan berikutnya kegaduhan semakin berkurang dan rasa tanggung jawab serta aktivitas peserta didik juga meningkat. Kekurangan dan hambatan dari pembelajaran sebelumnya dikoreksi dan diatasi oleh guru sehingga tidak terjadi pada pembelajaran berikutnya. Pengalaman dalam pembelajaran sebelumnya yaitu kegaduhan pada saat bekerja kelompok tidak terulang lagi pada pembelajaran berikutnya. Hal ini karena guru memberikan petunjuk proses pembelajaran dengan baik , dapat dilihat dari hasil observasi yang semakin meningkat dari setiap pertemuannya. Kemudian anggota kelompok yang pasif dan hanya mengandalkan teman sekelompoknya telah berkurang, karena guru memotivasi peserta didik dengan memberikan nilai pada setiap individu dan persaingan antar kelompok mulai terlihat aktif karena dimaknai sebagai hal positif, kemudian guru memberikan kesempatan pada setiap anggota kelompok untuk mengungkapkan ide sebanyak mungkin dan memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk saling membantu anggota kelompok yang belum memahami sehingga siswa yang kurang pandai tidak bergantung pada siswa yang pandai.

Setelah proses pembelajaran berakhir, disetiap akhir pertemuan peneliti mengambil nilai Posttest sebagai data akhir. Instrumen posttest, kelas eksperimen dan kelas kontrol harus sama, dan dalam bentuk uraian. Berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata untuk kelas eksperimen (X.AK 1) adalah 77,08. Sementara nilai rata-rata kelas kontrol (X.AK 2) adalah 68,86.