Deskripsi dan Analisis Data

2. Deskripsi dan Analisis Data

a. Analisis Aktivitas Siswa

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada setiap pertemuan disajikan data sebagai berikut:

Tabel 6. Skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan

Skor Aktivitas

Frekuensi Siswa (%)

Dari data aktivitas pada tabel terlihat bahwa pada pertemuan pertama terdapat 5 siswa yang termasuk dalam tingkat aktivitas sangat aktif, 7 siswa yang aktif, 5 siswa yang cukup aktif, 3 siswa yang kurang aktif dan terdapat 5 siswa yang termasuk dalam kategori tidak aktif. Pertemuan kedua terdapat 9 siswa yang termasuk dalam tingkat aktivitas sangat aktif, 7 siswa yang aktif, 2 siswa yang cukup aktif, 4 siswa yang kurang aktif dan terdapat 3 siswa yang termasuk dalam kategori tidak aktif. Pertemuan ketiga terdapat 11 siswa yang termasuk dalam tingkat aktivitas sangat aktif, 8 siswa yang aktif, 4 siswa yang cukup aktif, 2 siswa yang kurang aktif.

Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran diperoleh tingkat aktivitas siswa kelas X AK 1, yaitu terjadi peningkatan 44% pada kategori sangat Aktif, 32% pada kategori aktif, dan kategori cukup aktif 16% sedangkan kategori kurang aktif turun menjadi 8% dan tidak aktif tidak terjadi lagi. Berikut diagram batang tingkat aktivitas siswa kelas X AK 1.

Gambar 5. Kategori aktivitas siswa setiap pertemuan

b. Deskripsi Data Hasil Kelompok

Untuk mengetahui hasil belajar kelompok siswa yang didapatkan pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization akan dilakukan penskoran pada penelitian yaitu soal yang dikerjakan oleh siswa didalam LKS, didapatlah skor masing-masing kelompok pada setiap pertemuannya yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Belajar Kelompok siswa Kelompok

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3 Rata-rata

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata belajar kelompok siswa yang paling baik didapatkan oleh kelompok 2 dan yang paling rendah didapatkan oleh kelompok 5, hal ini dikarenakan semangat belajar dan motivasi yang tinggi dimiliki oleh masing-masing kelompok berbeda. Sehingga adanya persaingan yang positif di setiap antar kelompoknya.

c. Deskripsi Data Hasil Tes

Sebelum instrumen diberikan kepada kelas yang diteliti, terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas uji coba agar diperoleh butir soal yang masuk kategori baik dan bisa digunakan untuk penelitian. Pada uji coba tes pokok bahasan program linear ini butir soal yang digunakan sebanyak 10 soal. Bentuk soal yang digunakan adalah tes uraian. Pelaksanaan uji coba tes ini pada hari rabu tanggal 13 Februari 2013 diuji cobakan pada kelas XI AK 2 sebanyak 30 siswa. Data hasil uji coba dianalisa untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal tersebut.

1). Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

a). Validitas Post-test Suatu alat ukur dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur a). Validitas Post-test Suatu alat ukur dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur

N  XY  ( X )( Y )

N  X  (  X )  N  Y  (  Y ) 

xy

Setelah diperoleh r xy , selanjutnya dibandingkan dengan tabel r product moment .

Tabel 8. Hasil Analisis Validitas Posttest

No. r xy r tabel Kriteria

Berdasarkan tabel di atas ternyata dari 10 soal yang diujicobakan terdapat 4 soal yang tidak valid dikarenakan banyak siswa yang tidak menyelesaikan soal-soal tersebut, adapun 4 soal yang tidak valid memiliki koefisien korelasi sebesar -0.221 pada soal no. 3, dan 0,107 pada soal no. 5 dan 0,169 pada soal no. 6 serta

0 pada soal no 10. Keempat koefisien korelasi tersebut kurang dari r tabel = 0,361 pada taraf signifikansi 5% dan n =30.

b). Reliabilitas Posttest Suatu tes atau alat ukur dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Karena tes yang dilakukan tes essay maka rumus yang digunakan mencari reliabilitas yaitu:

r 11 

Harga 𝑟 11 yang diperoleh dibandingkan dengan harga r yang sesuai dengan tabel harga product moment. Jika harga 𝑟 11 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat

dikatakan bahwa tes tersebut reliabel. Hasil analisis reliabilitas diperoleh 𝑟 11 sebesar 0.6 > 0,361 yang berarti instrumen tersebut reliabel.

2). Analisis Hasil Penelitian

a). Analisis Tahap Awal

i. Uji normalitas Pengujian kenormalan distribusi sampel digunakan uji chi kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas distribusi sampel adalah nilai pretest peserta didik kelas X AK 1 dan X AK 2 SMK Ethika Palembang. Berdasarkan penghitungan uji normalitas diperoleh

untuk kelas X AK 1 SMK Ethika Palembang 2 𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,24, untuk kelas X AK 2 SMK Ethika Palembang 2 𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,369 dan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,81. Karena 2 𝜒 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 > 2 𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 maka dapat dikatakan

bahwa data untuk sampel pada penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

ii. Uji Homogenitas Uji homogen digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama, Nilai awal yang digunakan untuk menguji Homogenitas distribusi sampel adalah nilai pretest peserta didik kelas X AK 1 dan X AK 2 SMK Ethika Palembang. Berdasarkan perhitungan nilai pretest peserta didik kelas

X AK 1 dan X AK 2 SMK Ethika Palembang diperoleh varians ( 2 𝑆 ) untuk kelas ekperimen 2 𝑆 = 106,166 sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh 2 𝑆 = 105,7 sehingga diperoleh 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,0044 dan

untuk 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 0,025(24,20) = 2,08. Kriteria pengujian H 0 diterima jika 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Karena 1,0044 < 2,08 maka H 0 diterima,

artinya ada kesamaan varians antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau dapat dikatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.

b). Analisis Tahap Akhir

I. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes akhir berdistribusi normal atau tidak, sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk menggetahui normalitas sampel dari populasi dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat, pada signifikan 5%. Berdasarkan penghitungan uji normalitas diperoleh untuk kelas eksperimen

𝜒 2 = 1,544 dan 2 = 7.81, karena 7,81 > 1,544 maka

7,81 > 2,02634 maka dapat dikatakan kelompok kontrol berdistribusi normal. Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.

II. Uji Homogenitas Data Test Hasil Belajar Siswa Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh varians ( 2 𝑆 ) untuk kelas ekperimen

𝑆 2 = 137,16 sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh

𝑆 2 = 193,628 sehingga diperoleh 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,4116 dan untuk 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹 0,025(20,24) = 2,02. Kriteria pengujian H 0

diterima jika 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Karena 1,4116 < 2,02 maka H 0 diterima, artinya ada kesamaan varians antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol atau dapat dikatakan kedua kelompok homogen.)

III. Uji Hipotesis

i. Hipotesis yang pertama : Hipotesis Deskriptif : Ho : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Asissted individualization tidak meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas X SMK Ethika Palembang.

Ha : Pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas X SMK Ethika

Hipotesis Statistik : Ho : 𝜇 2 ≤𝜇 1 = Nilai rata-rata posttest kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen. Ha : 𝜇 2 > 𝜇 1 = Nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata

pretest pada kelas eksperimen. Keterangan : 𝜇 1 = Nilai pretest kelas eksperimen 𝜇 2 = Nilai posttest kelas eksperimen

Tabel 9. Rata-rata dan Varians Pretest dan Posttest Pada Kelas Eksperimen

Kelas Eksperimen

Kriteria pengujian yang berlaku adalah Ha diterima jika

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan menentukan dk = 𝑛 1 + 𝑛 2 − 2, taraf signifikan 𝛼 = 5% dan peluang (1 – 𝛼). (Sudjana, 2005). Karena t hitung = 7,82 > t tabel = 1,68 maka Ha diterima hal ini menunjukkan bahwa Pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas X SMK Ethika Palembang.

ii. Hipotesis yang kedua : Hipotesis Deskriptif : Ho : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization tidak efektif terhadap hasil ii. Hipotesis yang kedua : Hipotesis Deskriptif : Ho : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization tidak efektif terhadap hasil

Ha : Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas X SMK Ethika Palembang

Hipotesis Statistik : Ho : 𝜇 2 ≤𝜇 4 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol

Ha : 𝜇 2 > 𝜇 4 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih dari nilai rata-rata posttest kelas kontrol Keterangan : 𝜇 2 = Nilai posttest kelas eksperimen

𝜇 4 = Nilai posttest kelas kontrol Tabel 10. Rata-rata dan Varians Posttest

Pada Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Kriteria pengujian yang berlaku adalah Ha diterima jika 𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan menentukan dk = 𝑛 1 + 𝑛 2 − 2, taraf signifikan 𝛼 = 5% dan peluang (1 – 𝛼). (Sudjana, 2005). Karena t hitung = 2,176

> t tabel = 1,68 maka Ha diterima hal ini menunjukkan bahwa Model > t tabel = 1,68 maka Ha diterima hal ini menunjukkan bahwa Model