pembatas yang sangat berat sehingga tidak memungkinkan untuk pertanian atau produksi tanaman secara komersial. Dengan demikian, semakin tinggi kelasnya
semakin besar angka kelas semakin rendah kualitas lahannya Rayes, 2007. Pengelompokan di dalam sub kelas didasarkan atas jenis faktor
penghambat atau ancaman. Terdapat empat jenis utama penghambat atau ancaman yang dikenal, yaitu ancaman erosi, ancaman kelebihan air, pembatas
perkembangan akar tanaman, dan pembatas iklim Arsyad, 2006. Lahan digolongkan menjadi kelas, sub kelas, dan satuan pengelolaan
berdasarkan faktor pembatas yang ada dalam sistem USDA The United States Departement of Agriculture. Faktor pembatas yang digunakan adalah faktor-
faktor atau sifat tanah dan lahan yang berpengaruh terhadap erosi, disebut sebagai faktor pembatas utama. Dalam sistem yang dikembangkan USDA, digunakan tiga
sifat yang menyatakan kualitas tanah, yaitu kedalaman efektif, tekstur, dan permeabilitas tanah, serta dua sifat yang menyatakan kualitas lahan, yaitu
kemiringan dan tingkat erosi yang telah terjadi. Pada sistem yang digunakan di Indonesia ditambahkan drainase sebagai faktor pembatas Utomo, 1989.
G. Kelas Kemampuan Lahan
Arsyad 2006 mengemukakan delapan kelas kemampuan lahan yang dapat dilihat pada Tabel 1. Kelas kemampuan lahan memiliki masing-masing
faktor penghambat yang mempengaruhi penggunaan lahannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Kelas kemampuan lahan
No. Kelas Ciri-Ciri
1. I
Mempunyai sedikit penghambat yang membatasi penggunaannya, sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim dan tanaman
pertanian pada umumnya, tanaman rumput, padang rumput hutan produksi, dan cagar alam.
2. II
Memiliki beberapa hambatan atau ancaman kerusakan yang mengurangi pilihan penggunaannya atau mengakibatkannya memerlukan tindakan konservasi yang
sedang. 3.
III Mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi pilihan pengunaan atau
memerlukan tindakan konservasi khusus atau keduanya. Hambatan yang terdapat pada tanah dalam lahan kelas III membatasi lama penggunaannya bagi tanaman
semusim, waktu pengolahan, pilihan tanaman atau kombinasi pembatas-pembatas tersebut.
4. IV
Dapat digunakan untuk tanaman semusim dan tanaman pertanian dan pada umumnya tanaman rumput, hutan produksi, padang penggembalaan, hutan lindung
dan cagar alam. 5.
V Tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak praktis
untuk dihilanghkan yang membatasi pilihan pengunaannya sehingga hanya sesuai untuk tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi atau hutan lindung
dan cagar alam.
6. VI
Mempunyai hambatan yang berat yang menyebabkan tanah-tanah ini tidak sesuai untuk pengunaan pertanian. Penggunaannya terbatas untuk tanaman rumput atau
padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung, atau cagar alam. 7.
VI Tidak sesuai untuk budidaya pertanian, Jika digunakan untuk padanag rumput atau
hutan produksi harus dilakukan dengan usaha pencegahan erosi yang berat. 8.
VIII Tidak sesuai untuk budidaya pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan dalam
keadaan alami. Lahan kelas VIII bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi atau cagar alam.
Sumber: Arsyad 2006
H. Klasifikasi Kemampuan Lahan