C. Persyaratan Tumbuh Tanaman
Persyaratan tumbuh atau persyaratan penggunaan lahan diperlukan oleh masing-masing komoditas pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan
mempunyai batas kisaran minimum, optimum, dan maksimum. Untuk menentukan kelas kesesuaian lahan, persyaratan tersebut dijadikan dasar dalam
menyusun kriteria kelas kesesuaian lahan, yang dikaitkan dengan kualitas dan karakteristik lahan. Kualitas lahan yang optimum bagi kebutuhan tanaman atau
penggunaan lahan tersebut merupakan batasan bagi kelas kesesuaian lahan yang paling sesuai S1, sedangkan kualitas lahan di bawah optimum merupakan
batasan kelas kesesuaian lahan antara kelas yang cukup sesuai S2, dan atau sesuai marginal S3. Selain batasan tersebut merupakan lahan-lahan yang secara
fisik tergolong tidak sesuai N. Semua jenis komoditas, termasuk tanaman pertanian, dan perikanan berbasis lahan untuk dapat tumbuh atau hidup dan
berproduksi memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu, terdiri atas energi radiasi, temperatur suhu, kelembaban, oksigen, hara, dan kualitas media
perakaran yang ditentukan oleh drainase, tekstur, struktur, dan konsistensi tanah, serta kedalaman efektif tanah Rayes, 2007.
D. Satuan Lahan
Satuan lahan homogen merupakan cara pendekatan dalam inventarisasi sumber daya alam Wiradisastra, 1989. Pengembangan konsep ini biasanya
dikaitkan dengan dipakainya sarana seperti foto udara dan peta tematik untuk pengumpulan data awal. Dengan menggunakan peta-peta yang tersedia, konsep
satuan lahan dapat didefinisikan dengan jelas dan dapat dideliniasi dipisah- pisahkan, kemudian ditarik batas-batasnya.
Universitas Sumatera Utara
Satuan lahan dapat dibangun dengan menumpangtindihkan overlay berbagai parameter lahan yang dapat dipetakan. Pada pendekatan sekarang, satuan
lahan didefinisikan sebagai area homogen dalam berbagai parameter fisik lahan tanah, lereng, penggunaan lahan, derajat kerusakan erosi, dan lain-lain yang
dapat diidentifikasikan langsung di lapangan. Bila salah satu parameter berubah maka satuan lahan akan berubah pula. Dalam proses evaluasi lahan, satuan lahan
homogen ini dianggap sebagai satuan peta mapping unit dengan ciri karateristik atau kualitas lahan yang akan dipadankan matching dengan persyaratan tumbuh
tanaman. Melihat proses pembentukan satuan lahan homogen dengan cara overlay
dari parameter penyusunnya diatas, maka pendekatannya dinamakan Pendekatan Sistem Informasi Geografi atau GIS Approach Wiradisastra, 1989. Sistem
informasi ini terdiri dari set data dan informasi yang telah disusun dalam bentuk peta-peta sumberdaya alam. Untuk tujuan analisis dengan menggabungkan
berbagai parameter lahan pada suatu evaluasi lahan, maka dilakukan tumpangtindih peta-peta tersebut yang akan menghasilkan unit area yang
mempunyai kesamaan sifat yang secara spasial telah terdeliniasi dan dianggap mempunyai sifat sesuai dengan jumlah parameter yang ditumpangtindihkan.
E. Klasifikasi Kemampuan Lahan