Tabel 1. Kelas kemampuan lahan
No. Kelas Ciri-Ciri
1. I
Mempunyai sedikit penghambat yang membatasi penggunaannya, sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim dan tanaman
pertanian pada umumnya, tanaman rumput, padang rumput hutan produksi, dan cagar alam.
2. II
Memiliki beberapa hambatan atau ancaman kerusakan yang mengurangi pilihan penggunaannya atau mengakibatkannya memerlukan tindakan konservasi yang
sedang. 3.
III Mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi pilihan pengunaan atau
memerlukan tindakan konservasi khusus atau keduanya. Hambatan yang terdapat pada tanah dalam lahan kelas III membatasi lama penggunaannya bagi tanaman
semusim, waktu pengolahan, pilihan tanaman atau kombinasi pembatas-pembatas tersebut.
4. IV
Dapat digunakan untuk tanaman semusim dan tanaman pertanian dan pada umumnya tanaman rumput, hutan produksi, padang penggembalaan, hutan lindung
dan cagar alam. 5.
V Tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak praktis
untuk dihilanghkan yang membatasi pilihan pengunaannya sehingga hanya sesuai untuk tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi atau hutan lindung
dan cagar alam.
6. VI
Mempunyai hambatan yang berat yang menyebabkan tanah-tanah ini tidak sesuai untuk pengunaan pertanian. Penggunaannya terbatas untuk tanaman rumput atau
padang penggembalaan, hutan produksi, hutan lindung, atau cagar alam. 7.
VI Tidak sesuai untuk budidaya pertanian, Jika digunakan untuk padanag rumput atau
hutan produksi harus dilakukan dengan usaha pencegahan erosi yang berat. 8.
VIII Tidak sesuai untuk budidaya pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan dalam
keadaan alami. Lahan kelas VIII bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi atau cagar alam.
Sumber: Arsyad 2006
H. Klasifikasi Kemampuan Lahan
Menurut Hadmoko 2012, beberapa metode klasifikasi kemampuan lahan adalah sebagai berikut:
1. Metode kualitatifdeskriptif
Metode ini didasarkan pada analisis visualpengukuran yang dilakukan langsung dilapangan dengan cara mendiskripsikan lahan. Metode ini bersifat
subyektif dan tergantung pada kemampuan peneliti dalam analisis. 2.
Metode statistik Metode ini didasarkan pada analisis statistik variabel penentu kualitas
lahan yang disebut diagnostic land characteristic variabel x terhadap kualitas lahannya variabel y
Universitas Sumatera Utara
3. Metode matching
Metode ini didasarkan pada pencocokan antara kriteria kesesuaian lahan dengan data kualitas lahan. Evaluasi kemampuan lahan dengan cara matching
dilakukan dengan mencocokkan antara karakteristik lahan dengan syarat penggunaan lahan tertentu.
4. Metode pengharkatan scoring
Metode ini didasarkan pemberian nilai pada masing-masing satuan lahan sesuai dengan karakteristiknya.
Kriteria faktor pembatas yang menentukan kelas atau subkelas maupun
satuan kemampuan lahan menurut Arsyad 2006, yaitu:
1. Iklim Dua komponen iklim yang paling mempengaruhi kemampuan lahan, yaitu
temperatur dan curah hujan. Temperatur yang rendah mempengaruhi jenis dan pertumbuhan tanaman. Di daerah tropika yang paling penting mempengaruhi
temperatur udara adalah ketinggian letak suatu tempat dari permukaan laut. Udara yang bebas bergerak akan turun temperaturnya pada umumnya dengan 1 setiap
100 m naik di atas permukaan laut. Penyediaan air secara alami berupa curah hujan yang terbatas atau rendah di daerah agak basah sub humid, agak kering
semi arid, dan kering arid mempengaruhi kemampuan tanah. 2. Lereng
Ancaman erosi dan erosi yang telah terjadi kerusakan tanah oleh erosi sangat nyata mempengaruhi penggunaan tanah, cara pengelolaan atau keragaan
kinerja tanah disebabkan oleh alasan-alasan berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara agar didapatkan produksi
tanaman yang sedang sampai tinggi. b.
Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi hasil tanaman. c.
Kehilangan unsur hara oleh erosi adalah penting tidak saja oleh karena pengaruhnya terhadap hasil tanaman akan tetapi juga oleh karena diperlukan
biaya penggantian unsur hara tersebut untuk dapat memelihara hasil tanaman yang tinggi.
d. Kehilangan lapisan permukaan tanah merubah sifat-sifat fisik lapisan olah yang
akan sangat jelas kelihatan pada tanah yang lapisan bawah bertekstur lebih halus.
e. Kehilangan tanah oleh erosi menyingkap lapisan bawah yang memerlukan
waktu dan perlakuan yang baik untuk dapat menjadi media pertumbuhan yang baik bagi tanaman.
f. Bangunan-bangunan pengendalian air dapat rusak oleh sedimen yang berasal
dari erosi. g.
Jika terbentuk parit-parit oleh erosi gully maka akan lebih sulit pemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.
Kecuraman lereng, panjang lereng, dan bentuk lereng semuanya mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan. Kecuraman lereng tercacat atau dapat
diketahui pada peta tanah. 3. Kedalaman Tanah k
Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman, yaitu kedalaman sampai pada lapisan yang tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman. Kedalaman efektif adalah kedalaman tanah
Universitas Sumatera Utara
sampai sejauh mana tanah dapat ditumbuhi akar, menyimpan cukup air dan hara, umumnya dibatasi adanya kerikil dan bahan induk atau lapisan keras yang lain,
sehingga tidak lagi dapat ditembus akar tanaman Utomo, 1989. 4. Tekstur Tanah t
Tekstur tanah adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat
fisik dan kimia tanah lainnya. 5. Permeabilitas p
Permeabilitas merupakan kemampuan tanah untuk melalukan air dan udara Utomo, 1989.
6. Drainase d Drainase adalah kondisi mudah tidaknya air menghilang dari permukaan
tanah yang mengalir melalui aliran permukaan atau melalui peresapan ke dalam tanah Utomo, 1989.
I. Kriteria Kesesuaian Lahan