1. Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini berupa telaah pustaka, pengumpulan data sekunder berupa data suhu dan curah hujan yang diperoleh dari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sampali Medan, peta-peta yang dibutuhkan yaitu: peta penggunaan lahan, peta tanah, peta penutupan lahan, dan
peta kemiringankelerengan yang diperoleh dari BDAS Wampu Sei Ular Medan, serta persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Penentuan Satuan Lahan
Satuan lahan ditentukan dengan menumpang tindihkan overlay berbagai parameter lahan yang dapat dipetakan. Pada pendekatan sekarang, satuan
lahan didefinisikan sebagai area homogen dalam beberapa parameter fisik lahan yang dapat diidentifikasikan langsung di lapangan. Parameter yang dipilih dalam
penelitian ini ialah tanah, lereng, penggunaan lahan, dan penutupan lahan. Bila salah satu parameter berubah maka satuan lahan akan berubah pula. Peta satuan
lahan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai peta acuan dasar dalam pembuatan peta kelas kemampuan lahan dan kesesuaian lahan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
Kegiatan pada tahap ini berupa pengumpulan data primer yang meliputi parameter fisik yang dapat diukur di lapangan yaitu kedalaman tanah, struktur
tanah, kerusakan erosi yang telah terjadi, dan drainase. Pengambilan sample tanah untuk dianalisis di laboratorium berupa tekstur lapisan tanah, permeabilitas,
keasaman tanah, dan C-organik. Sifat-sifat lahan land characteristic adalah atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan,
Universitas Sumatera Utara
seperti tekstur tanah, stuktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, dan drainase tanah. Sifat lahan ini menentukan
perilaku lahan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman Arsyad, 2006. Sifat- sifat lahan land characteristic dapat dilihat dari Tabel 4.
Tabel 4. Kualitas dan karakteristik lahan yang digunakan dalam kriteria evaluasi lahan
Simbol Kualitas lahan
Karakteristik lahan Tc
Temperatur Temperatur
Wa Ketersediaan air
Curah hujan
mm Lamanya masa kering bulan
Kelembaban udara Oa Ketersediaan oksigen
Drainase Rc
Media perakaran Drainase
Tekstur Bahan kasar
Kedalaman tanah
Nr Retensi hara
KPK lempung cmol+.kg-1 Kejenuhan basa
pH H
2
O C-organik
Eh Bahaya erosi
Lereng Bahaya erosi
Sumber: Azis dkk., 2005
Sampel Tanah
Sampel tanah diambil harus representatif atau mewakili sehingga analisis yang dilakukan terhadap contoh tanah tersebut mampu memberikan gambaran
sifat tanah di lapangan yang sebenarnya. Agar contoh representatif, maka contoh tanah dari suatu strata diambil dengan metode zig-zag, dimana setiap titik diambil
contoh kira-kira 1-2 kg Mukhlis, 2007. Sampel tanah dilakukan untuk menganalisis sifat fisik dan sifat kimia tanah. Sampel tanah yang diambil
dibedakan atas contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu. Contoh tanah terganggu diambil untuk analisis tekstur, pH, kadar hara tanah, dan
sebagainya. Cara pengambilannya dengan mencangkul atau dengan cara
Universitas Sumatera Utara
mengorek atau menyendok tanah pada pengambilan contoh profil. Selain itu dapat juga digunakan bor tanah. Contoh tanah tidak terganggu dimbil untuk analisis
sifat fisika tanah yaitu permeabilitas. Pengambilannya dilakukan dengan pengambilan ring sample. Setiap sampel tanah yang diambil dikeringanginkan di
ruang yang berfentilasi dan tidak langsung terkena sinar matahari, dimana temperatur tidak lebih dari 35
C karena akan berkibat pada perubahan yang drastis pada sifat kimia, fisika, dan biologi sampel tanah, kemudian dilakukan
pengayakan dengan ayakan 10 mesh untuk mendapatkan ukuran partikel yang berdiameter
≤ 2mm, dimana tanah adalah partikel yang berdiameter ≤ 2mm, sedangkan berdiameter
≥ 2mm dikategorikan sebagai kerikil Mukhlis, 2007. Sifat fisik tanah yang dinilai hanya tekstur dan struktur tanah. Tekstur
tanah dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara fraksi tanah pasir, debu dan lempung sand, silt, dan clay sedangkan struktur tanah adalah bentuk spesifik
dari agregat tanah. Tekstur tanah relatif tidak berubah tetapi struktur tanah mudah berubah terutama apabila ada pengolahan tanah. Klasifikasi tekstur dan struktur
tanah diuraikan pada Tabel 5. Tabel 5. Klasifikasi tekstur dan struktur tanah
Tekstur tanah Kode
Kode Struktur tanah
Kode Sand
3 S
Columnar Col
Loamy sand 2
LS Prismatik
Pris Sandy loam
1 SL
Blocky Blk
Loam L
Nutty Nutt
Silt loam Si L
Platty Plat
Silt 2
Si Crumb
Cr Sandy Clay Loam
1 SCL
Granular Gr
Clay Loam 1
Cl Silty Clay Loam
1 SiCL
Sandy clay 2
SC Clay
2 C
Silty Clay 2
SiC
Sumber: Azis dkk., 2005
Universitas Sumatera Utara
3. Tahap Analisis Klasifikasi