b. Cukup sesuai S2 yaitu lahan yang mempunyai faktor pembatas dan
berpengaruh terhadap produktivitasnya serta memerlukan tambahan masukan. Pembatas ini biasanya dapat dibatasi petani sendiri.
c. Sesuai marginal S3 yaitu lahan yang mempunyai faktor pembatas yang
berat dan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi
faktor pembatas, diperlukan modal yang tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan pemerintah atau pihak swasta.
d. Tidak sesuai N yaitu lahan yang mempunyai faktor pembatas yang sangat
berat dan sulit diatasi. 3
Sub-klas menunjukkan keadaan tingkatan dalam kelas kesesuaian lahan. Kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi sub kelas berdasarkan kualitas dan
karakteristik lahan yang menjadi faktor pembatas terberat 4
Unit menunjukkan tingkatan dalam sub kelas didasarkan pada sifat tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaannya. Dalam praktek evaluasi lahan,
kesesuaian lahan pada kategori unit ini jarang digunakan. Berbagai sistem evaluasi lahan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan yang berbeda seperti sistem perkalian parameter, sistem penjumlahan parameter dan sistem pencocokan matching antara kualitas lahan dan
karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman.
J. Kesesuaian Lahan Aktual
Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-
masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa
Universitas Sumatera Utara
karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan aktual atau kesesuaian lahan pada saat
ini current suitability atau kelas kesesuaian lahan dalam keadaan alami, belum mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kendala atau faktor-faktor pembatas yang ada di setiap satuan peta. Untuk menentukan kelas kesesuaian lahan aktual, mula-mula
dilakukan penilaian terhadap masing-masing kualitas lahan berdasar atas karekteristik lahan terjelek, selanjutnya kelas kesesuaian lahan ditentukan
berdasar atas kualitas lahan terjelek.
K. Kesesuaian Lahan Potensial
Kesesuaian lahan potensial adalah kesesuaian lahan yang akan dicapai setelah dilakukan usaha-usaha perbaikan lahan. Kesesuaian lahan potensial
merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan sesuai dengan tingkat pengelolaan yang akan diterapkan, sehingga dapat diduga tingkat
produktivitas dari suatu lahan serta hasil produksi per satuan luasnya. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila
dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang
produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai
Ritung dkk., 2007. Untuk menentukan jenis usaha perbaikan yang dapat dilakukan, maka harus
diperhatikan karakteristik lahan yang tergabung dalam masing-masing kualitas lahan. Karakteristik lahan dapat dibedakan menjadi karakteristik lahan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
diperbaiki dengan masukan sesuai dengan tingkat pengelolaan teknologi yang akan diterapkan, dan karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki Tabel 2.
Tabel 2. Asumsi tingkat perbaikan kualitas lahan aktual untuk menjadi potensial
No Kualitas dan karateristik lahan
Tingkat pengelolaan
Jenis perbaikan Sedang Tinggi
1 Rejim radiasi
- -
- 2
Rejim suhu -
- -
3 Kelembaban udara
- -
- 4
Ketersediaan air -
Bulan kering +
++ Sistem irigasipengairan
- Curah hujan
+ ++
Sistem irigasipengairan 5
Media perakaran -
Drainase +
++ Pembuatan saluran draianse
- Tekstur
- -
- -
Kedalaman tanah -
+ Umumnya tidak dapat diperbaiki,
kecuali terdapat lapisan padas lunak -
Kematangan gambut -
- -
- Ketebalan gambut
- -
- 6
Retensi hara -
KTK +
++ Penambahan bahan organik
- pH
+ ++
Pengapuran 7
Ketersediaan hara -
N total +
++ Pemupukan
- P tersedia
+ ++
Pemupukan -
K dapat ditukar +
++ Pemupukan
8 Bahaya banjir
- Periode
+ ++
Pembuatan tanggul penahan banjir serta
- Frekuensi
+ ++
Pembuatan saluran drainase 9
Kegaraman -
Salinitas +
++ Reklamasi
10 Toksisitas
- Kejenuhan Alumanium +
++ Pengapuran
- Kedalaman pirit
- +
Pengaturan sistem tata air tanah 11
Kemudahan pengolahan -
+ Pengaturan kelembaban tanah utuk
pengelolaan 12
Potensi mekanisasi -
- -
13 Bahaya erosi
+ ++
Pembuatan teras, penanaman sejajar kontur, penanaman penutup lahan
Sumber : Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007
Satuan peta yang mempunyai karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki tidak akan mengalami perubahan kelas kesesuaian lahannya, sedangkan yang
kerakteristik lahannya dapat diperbaiki, kelas kesesuaian lahannya dapat berubah menjadi satu atau dua tingkat lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
L. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan