D. Kemampuan Lahan
Kemampuan lahan didasarkan pada 16 satuan lahan. Dimana satuan lahan satuan lahan didefinisikan sebagai area homogen dalam berbagai parameter
fisik lahan tanah, lereng, penggunaan lahan, derajat kerusakan erosi, dan lain- lain yang dapat diidentifikasikan langsung di lapang. Oleh karena itu, satuan
lahan yang sama homogen akan mencerminkan kesamaan potensi serta faktor- faktor pembatasnya dimanapun sistem lahan tersebut dijumpai.
Kelas kemampuan lahan dikelompokkan berdasarkan pada faktor penghambat. Faktor penghambat terdiri atas: kepekaan erosi e, drainase w,
kedalaman tanah sd, tekstur s, permeabilitas p, dan kelerengan g. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arsyad 2006 bahwa pengelompokan di dalam kelas
berdasarkan integritas faktor penghambat. Kemampuan lahan dapat dilihat pada Tabel 19 dan Gambar 7.
Satuan lahan I-IX memiliki kemampuan lahan kelas I dengan faktor penghambat drainase pada satuan lahan I, faktor penghambat erosi pada satuan
lahan II-V dan faktor penghambat lereng pada satuan lahan VII-IX. Satuan lahan X-XII memiliki kemampuan lahan kelas II dengan faktor penghambat lereng.
Satuan lahan XIII memiliki kemampuan lahan kelas III dengan faktor penghambat lereng dan satuan lahan XIV-XVI memiliki kemampuan lahan kelas VI dengan
faktor penghambat lereng. Arsyad 2006 menyatakan bahwa tanah-tanah dalam kelas VI mempunyai hambatan yang berat yang menyebabkan tanah-tanah ini
tidak sesuai untuk penggunaan pertanian, penggunaan lahan terbatas untuk tanaman rumput atau padang pengembalaan, hutan produksi, hutan lindung atau
Universitas Sumatera Utara
cagar alam. Tanah-tanah dalam kelas VI mempunyai pembatas atau ancaman kerusakan yang tidak dapat dihilangkan berupa terletak pada lereng agak curam.
Kelerengan merupakan faktor penghambat dari sebagian besar satuan lahan di Arboretum USU, walaupun sebagian besar satuan lahan berada pada
kelas kemapuan lahan I. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harjadi, 2007 apabila dilihat dari faktor lereng maka sebagian besar merupakan kelas I sampai III,
karena lahan tersebut dalam kondisi yang datar sampai agak miring. Semakin curam lereng maka kelas kemampuan lahan akan mendekati ke kelas VIII, dan
sebaliknya semakin datar lereng maka akan memiliki kelas kemampuan lahan mendekati kelas I. Zubaidah dkk., 2009 menyatakan lereng merupakan faktor
pembatas yang permanen. Arsyad 2006 dalam Sefle dkk., 2012 mengatakan pada umumnya
penurunan kualitas tanah cepat terjadi pada daerah yang kemiringan. Hal ini disebabkan karena semakin kemiringan lereng, jumlah, dan kecepatan permukaan
semakin besar sehingga percepatan erosi yang terjadi selanjutnya, bahwa erosi dapat menghilangkan lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan
tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerapkan dan menahan air.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Klasifikasi kelas kemampuan lahan di Arboretum USU
Satuan Lahan
Lereng g Kepekaan
Erosi e Kedalaman
Tanah sd Tekstur s
Permeabilitas p
Drainas e w
Kelas Kemampuan Lahan
I 0-3
0,1079 100
Lempung liat berdebu
5,21 Agak
baik Iw
II 0-3
0,1078 100
Lempung liat berdebu
0,60 baik
Ie III
0-3 0,1085
100 Lempung liat
berdebu 7,30
baik Ie
IV 0-3
0,1080 100
Lempung liat berdebu
5,27 baik
Ie V
0-3 0,1080
100 Lempung liat
berdebu 5,25
baik Ie
VI 0-3
- -
- -
- -
VII 3-8
0,1085 100
Lempung liat berdebu
8,12 baik
Ig VIII
3-8 0,1080
100 Lempung liat
berdebu 5,48
baik Ig
IX 3-8
0,1080 100
Lempung liat berdebu
5,48 baik
Ig X
8-15 0,1078
100 Lempung liat
berdebu 0,83
baik IIg
XI 8-15
0,2491 100
Lempung berdebu 4,34
baik IIg
XII 8-15
0,2491 100
Lempung berdebu 4,34
baik IIg
XIII 15-30
0,2491 100
Lempung berdebu 5,29
Agak baik
IIIg XIV
45-65 0,1085
100 Lempung liat
berdebu 7,37
baik VIg
XV 45-65
0,2491 100
Lempung berdebu 4,34
Agak baik
VIg XVI
45-65 0,1078
100 Lempung liat
berdebu 0,83
baik VIg
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Peta kelas kemampuan lahan Arboretum USU
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Luas masing-masing kelas kemampuan lahan
No. Kelas Kemampuan Lahan
Luas Ha
1. Iw
20,522 31,69
2. Ie
22,894 35,34
3. Ig
6,319 8,42
4. IIg
1,471 2,27
5. IIIg
1,610 2,49
6. VIg
8,087 12,49
7. Jalan
5,402 8,34
Total 64,762
100
E. Kesesuaian Lahan